Kamis, 17 Juni 2010

TUGAS TENTANG SIKAP MENTAL WIRAUSAHA

A. Wirausaha dan perekonomian Indonesia
• Di dalam pembangunan Indonesia dilandasi oleh pasal 33 UUD 1945
• Pemerintah berkewajiban memberikan pengarahan dan bimbingan terhadap pertumbuhan ekonomi serta mencipta iklim yang sehat bagi perkembangan dunia usaha.
• Dunia usaha memberi tanggapan terhadap pengarahan dan bimbingan serta penciptaan iklim memegang peranan aktif
• Tiga unsur penting dalam tata perekonomian : sektor negara, sektor swasta, koperasi
• Sektor swasta merupakan unsur penting dalam perekonomian Indonesia, karena itu kewirausahaan/ kewiraswastaan mempunyai peran penting dalam pembangunan nasional di bidang perekonomian.
B. Kondisi Wirausaha/ Wiraswasta
• Gambaran kondisi usaha swasta kecil dalam garis besarnya dapat diutarakan sebagai berikut :
1. Tingkat pendidikan umumnya rendah; bersikap tradisional
2. Kelemahan tersebut pertama membawa dampak pada sikap managemen dan organisasi usaha.
3. Biasanya mati hidupnya usaha tergantung diri seseorang.
4. Kelemahan finansial
5. Teknis
6. Lokasi usaha
7. Dokumen usaha
• Kelemahan mental bangsa Indonesia menurut Prof. Koentjoroningrat adalah :
a) Sifat mentalitet yang meremehkan waktu
b) Sifat mentalitet yang suka menerobos
c) Sifat tidak percaya pada diri sendiri
d) Sifat tidak berdisiplin murni
e) Sifat mentalitet yang suka mengorbankan tanggung jawab yang kokoh


• Dalam pembinaan dan pengembangan kewirausahaan ada tiga bagian pokok yang tidak dapat dipisahkan yaitu :
1. Sikap mental wiraswasta (wirausaha)
2. Kewaspadaan mental wiraswasta (wirausaha)
3. Keahlian dan keterampilan wiraswasta (wirausaha)

C. Sikap Mental Dan Kepribadian Wiraswasta Adalah Modal Dasar Wirausaha
a) Sikap mental dan kepribadian merupakan unsur penting sebagai dasar dan titik tolak mencapai hasil dalam perjuangan hidup.
b) Kepribadian adalah keseluruhan dari sifat-sifat jasmani, pikiran, jiwa dan watak seseorang sehingga membedakan seseorang dari yang lain, baik dalam individualitas dan budi pekertinya.
c) Karena itu perlu selalu diusahakan:
1) Mengembangkan persahabatan dengan siapapun
~Supaya mempunyai sikap tekun , teguh sehingga menjadi pendorong yang ampuh dalam mencapai sasaran.
2) Pergaulan yang manfaat
~Bersikap wajar, membiasakan diri, perbuatan yang baik, bersikap hangat dan menghormati orang lain
3) Perlu selalu dibina kepribadian yang menarik dan menyenangkan.
~Kembangkan sikap yang membuat orang percaya kepada diri anda.
.
D. Menyikapi Hambatan
• Dalam berwirausaha umumnya akan menghadapi berbagai hambatan yang harus diatasi seperti resiko, keterbatasan modal, hambatan mental kepribadian dan lain sebagainya.
• Resiko perlu didekati, dikenal dan dimengerti untuk dapat diperhitungkan dan ditundukkan.
• Keberhasilan usaha melekat pada kepada para usahawan yang mempunyai ketajaman dan kewaspadaan mental yang mampu melihat dan menyergap adanya peluang dan kesempatan yang baik.
• Seorang wirausaha adalah dia yang pada keadaan darurat tetap mampu mempertahankan diri dan membawa keluarga, masyarakat dan lingkungannya ke arah kemajuan kehidupan, dan dalam keadaan biasa mampu membawa kemajuan lahir, batin, material dan spiritual.
• Demikian ini dapat terjadi karena :
1. Mampu merumuskan tujuan hidupnya.
2. Menyadari perlunya rencana sistematis dan kemampuan kerja sama.
3. Sikap mental, dengan membiasakan diri bersikap mental positif, selalu bergairah dalam melakukan kegiatan berkaryanya.
4. Membiasakan membangun disiplin diri.
5. Tahu mensyukuri diri, waktu dan lingkungannya.
6. Mau berjerih payah
7. Bersedia belajar dari pengalaman dan kepahitan.
8. Menguasai kemampuan menjual, kepemimpinan dan entrepreneurship, serta menghayati dan mengalamalkan Pancasila.
9. Membiasakan diri memberikan lebih daripada yang diterima.
10. Memperhatikan kesehatan diri.
11. Selalu berusaha memiliki kepribadian yang menarik dan menyenangkan.

E. Proses Pembentukan Modal
• Untuk memiliki modal diperlukan persiapan-persiapan. Persiapan tersebut adalah tekad dan kemauan diri membentuk modal. Adapun prosesnya yaitu :
1. Melalui pendidikan.
2. Belajar sendiri
3. Berlatih diri berwiraswasta
4. Membentuk dan membiasakan mental watak maju, percaya sendiri
5. Melalui kebiasaan bersedia dan rajin berupaya.

• Ada berbagai bentuk sumber kekuatan pada diri kita . yaitu kekuatan pengetahuan, sikap mental, keahlian, ketrampilan, pengalaman, dan kemampuan hubungan perkenalan.
• Kekuatan tersebut mengandung nilai sebagai modal, karena akan membuka dan mengundang datangnya modal uang. Hal tersebut dapat berwujud dengan dikombinasikan dengan kekuatan mental kesediannya berupaya dalam mendirikan usaha.
MODAL
• Dalam masalah modal, perlu diadakan pembahasan yang dapat memberikan cakrawala pandangan yang luas untuk menumbuhkan keyakinan diri dan percaya diri bagi wiraswasta/wirausaha.
• Menurut Dr.Suparman Sumahamijaya, masalah modal dapat dikategorikan sebagai berikut :
1) Kemerdekaan
Kemerdekaan dapat menyediakan kesempatan.
2) Kesempatan
Dengan kesempatan akan menjadi sumber penghasilan dan dapat membentuk modal
3) Diri-sendiri
Di dalam diri sendiri terdapat instrumen berfikir, dengan sikap mental wiraswasta/wirausaha untuk berwiraswasta.
Sikap mental tersebut, yaitu:
1. penuh gagasan ide
2. penuh inisiatif dan prakarsa
3. penuh daya cipta kreatifitas
4. penuh self motivation
5. dapat bekerjasama
6. tahu apa maunya hidup ini
7. tahu menghitung resiko
8. mampu mencegah hambatan mental
9. selalu meningkatkan ketrampilan dan salesmanship

4) Waktu
Waktu adalah modal, waktu seharusnya digunakan dengan sebaik-baiknya untuk membangun masa depannya dengan bekerja, belajar, menyelidiki sesuatu untuk kemudian diketahui, diterjuni, dan diolah.

5) Belajar
Belajar adalah modal, ada banyak cara belajar, antara lain :
a) Belajar sendiri
b) Merantau-dengan merantau akan mengenal keprihatinan
c) Mencari pengalaman demi membangun masa depan
d) Sekolah
MODAL BUKANLAH UANG
• Sikap berpikir itulah modal, modal yang dapat menggali uang. Uang adalah alat pembantu perluasan kesempatan, usaha, jadi, bukan modal mendirikan usaha.

F. Kewaspadaan Mental Wirausaha / Wiraswasta
• Kemampuan mental ialah kemampuan memakai pikiran dan perasaan yang ujudnya sebagai berikut :
a) Penyerapan, yaitu kemampuan berpikir dan merasakan sesuatu secara mendalam, melihat pikiran secara batin dengan penuh perhatian.
b) Penyimpanan, yaitu kemampuan menyimpan dan menanam pikiran dan perasaan di dalam ingatan. Ini sewaktu-waktu dapat dikeluarkan kembali.
c) Pemakaian pikiran, yaitu kemampuan mengupas, membahas dan menilai sesuatu persoalan.
d) Daya cipta, yaitu kemampuan melihat di dalam pikiran, supaya bisa tahu sebelum dan selanjutnya kemampuan melahirkan atau mewujudkan ide baru gagasan-gagasan kreatifitas.


G. Bekerjasama dengan Orang Lain
• Untuk mengadakan usaha yang ukurannya besar diperlukan kerja sama dengan pihak lain. Dalam hubungan itu perlu diatur dengan baik-baik tentang hak kewajiban dan tanggung jawab masing-masing.
• Agar bekerja sama menjadi kokoh kuat, memerlukan beberapa hal, antara lain : toleransi, disiplin, solidaritas, kerukunan, tekad bersama untuk membangun dan mengembangkan usaha, dan sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar