Minggu, 27 Juni 2010

Hobi Mengunyah Es Tanda Anemia?

Kompas
Kompas - Minggu, 27 Juni

* Kirim
* Kirim via YM
* Cetak

[Hobi Mengunyah Es Tanda Anemia?] Hobi Mengunyah Es Tanda Anemia?

Kompas.com - Rasa lemah dan letih merupakan tanda umum terjadinya anemia atau kurang darah. Namun, dalam beberapa tahun terakhir ini ada tanda lain tubuh kekurangan zat besi, yakni hasrat tak terkendali untuk mengonsumsi es, atau disebut pagophagia.

Para ahli belum mengetahui dengan pasti kaitan antara keinginan mengonsumsi es dengan anemia, namun diduga es batu mampu mengatasi peradangan di mulut akibat kekurangan zat besi.

Pada kasus yang ekstrim, seseorang yang belum terdiagnosis anemia dan pagophagia seringkali didapati membawa es batu ke mana-mana. Kebiasaan "aneh" tersebut baru hilang setelah penderita mendapatkan terapi suplemen zat besi.

Sebuah penelitian menunjukkan kecanduan (cravings) es, baik dikunyah atau diminum, merupakan efek samping dari operasi penurunan berat badan. Prosedur operasi itu antara lain mengganggu fungsi pencernaan dalam menyerap zat besi dan mineral lain. Akibatnya, sepertiga pasien operasi pengurangan bobot tubuh mengalami kekurangan zat besi dan vitamin B12.

Teori lain menyebutkan, pada orang yang menderita anemia tubuhnya cenderung lebih panas karena volume darahnya menurun. Itu sebabnya, tanpa disadari orang tersebut mencari sesuatu yang sifatnya dingin, seperti es.

Zat Makanan Diarsipkan di bawah: Umum — gurungeblog @ 5:40 am Tags: Garam-Garam Mineral, Lemak (Lipid), Protein, Vitamin, Zat Makanan

Makanan sehat harus terdiri dari zat-zat nutrien (zat gizi) antara lain :


makanan-sehat

1. Protein

Mengandung asam amino (essensial dan non essensial). Kebutuhan protein untuk orang dewasa adalah 1 gram/kg.BB/hari. Jika kebutuhan tersebut berlebih, maka kelebihannya akan dibuang melalui ginjal dalam bentuk urea Þ inilah yang disebut Nitrogen Balans.

Asam Amino Essensial adalah asam amino yang tidak dapat dibuat sendiri oleh tubuh, jadi harus didatangkan dari luar.
Misalnya : Leusin, Lisin, Metionin, Fenilalanin, dsb.
Protein tidak menghasilkan energi

2. Lemak (Lipid)

Diperlukan sebagai pelarut beberapa vitamin, sebagai “bantalan lemak” (pelindung jaringan tubuh) dan penghasil energi yang besar (9 kal/g). Kebutuhan lemak untuk orang dewasa adalah 0,5 – 1 gram/kg.BB/hari.

3. Karbohidrat

Sebagai penghasil energi (4 kal/g). Kelebihan karbohidrat dalam tubuh akan disimpan dalam bentuk lemak.

4. Garam-Garam Mineral

- Kalsium (Ca) Þ Untuk membentuk matriks tulang, membantu proses penggumpalan darah dan mempengaruhi penerimaan rangsang oleh saraf. Kebutuhannya adalah 0,8 g/hari.
- Fosfor (P) Þ Untuk membentuk matriks tulang, diperlukan dalam pembelahan sel, pada pengurutan otot, metabolisme zat. Kebutuhannya adalah 1 mg/hari.
- Besi (Fe) Þ Merupakan komponen penting sitokrom (enzim pernafasan), komponen penyusun Hemoglobin. Kebutuhannya adalah 15 – 30 mg/hari.
- Fluor (F) Þ Untuk menguatkan geligi.
- lodium (I) Þ Komponen penting dalam hormon pertumbuhan (Tiroksin), kekurangan unsur tersebut dapat terjadi sebelum atau sesudah pertumbuhan berhenti
- Natrium & Klor (NaCl) Þ Untuk pembentukan asam klorida (HCl). Kebutuhannya adalah 1 g/hari.

5. Vitamin

Diperlukan dalam jumlah yang sangat kecil, tidak menghasilkan energi. Kekurangan vitamin dapat menyebabkan Penyakit Defisiensi.

Vitamin Yang Larut Dalam Air (Water Soluble Vitamins)
-B1 (Aneurin = Thiamin) ÞUntuk mempengaruhi absorbsi lemak dalam usus. Defisiensinya menyebabkan Beri-Beri dan Neuritis.
-B2 (Riboflavin = Laktoflavin) ÞTransmisi rangsang sinar ke mata. Defisiensinya akan mengakibatkan Katarak, Keilosis.
-Asam Nikotin (Niasin) ÞProses pertumbuhan, perbanyakan sel dan anti pelagra. Defisiensi akan menyebabkan Pelagra dengan gejala 3 D: Dermatitis, Diare, Dimensia.
-B6 (Piridoksin = Adermin) ÞUntuk pergerakan peristaltik usus. Defisiensi akan menyebabkan Kontipasi (Sembelit).
Asam Pantotenat Þ Defisiensi akan menyebabkan Dermatitis
PABA (Para Amino Asam Benzoat) Þ Untuk mencegah timbulnya uban
Kolin Þ Defisiensi akan menimbulkan timbunan lemak pada hati.
Biotin (Vitamin H) Þ Defisiensi akan menimbulkan gangguan kulit
Asam Folat Þ Defisiensi akan menimbulkan Anemia defisiensi asam folat.
B12 (Sianokobalamin) Þ Defisiensi akan menimbulkan Anemia Pernisiosa
Vitamin C (Asam Askorbinat) Þ Berfungsi dalam pembentukan sel, pembuatan trombosit. Defisiensi akan menimbulkan pendarahan gusi, karies gigi, pendarahan di bawah kulit. Pada jeruk selain vitamin C ditemukan pula zat Sitrin dan Rutin yang mampu menghentikan pendarahan. Zat tersebut ditemukan olelj Sant-Gyorgi disebut pula Vitamin

Vitamin Yang Larut Dalam Lemak (Lipid Soluble Vitamins)
-Vitamin A (Aseroftol) Þ Berfungsi dalam pertumbuhan sel epitel, mengatur rangsang sinar pada saraf mata. Defisiensi awal akan menimbulkan gejala Hemeralopia (rabun senja) dan Frinoderma (kulit bersisik). Kemudian pada mata akan timbul Bercak Bitot setelah itu mata akan mengering (Xeroftalmia) akhirnya mata akan hancur (Keratomalasi).
-Vitamin D Þ Mengatur kadar kapur dan fosfor, (Kalsiferol = Ergosterol) memperlancar proses Osifikasi. Defisiensi akan menimbulkan Rakhitis. Ditemukan oleh McCollum, Hesz dan Sherman.
- Vitamin E (Tokoferol) Þ Berperan dalam meningkatkan Fertilitas.
-Vitamin K (Anti Hemoragi) Þ Ditemukan oleh Dam dan Schonheydcr. Berfungsi dalam pembentukan protrombin. Dibuat dalam kolon dengan bantuan bakteri Escherichia coliBAHAN MAKANAN DAN ZAT MAKANAN


Zat makanan adalah satuan yang menyusun bahan makanan tersebut. Bahan makanan disebut juga komoditas pangan dalam perdagangan, ialah apa yang kita beli, masak dan susun menjadi hidangan. Contoh beras, jagung, daging, telur dsb.
Zat makanan bahan dasar menurut ilmu gizi atau nutrient yang kita kenal adalah karbohidrat atau hidrat arang, protein, lemak, vitamin dan mineral.
• Karbohidrat adalah nama kelompok bagi ikatan-ikatan organic berfungsi menghasilkan enersi. Karbohidrat terdiri dari unsur-unsur, C, H dan O.
• Lemak juga merupakan kumpulan ikatan-ikatan organic dengan berbagai struktur molekul, dan larut dalam zat-zat pelarut tertentu.
• Vitamin dan mineral merupakan kumpulan dari berbagai zat atau ikatan dengan struktur yang berbeda-beda.
• Air dan oksigen hanya terdiri dari satu jenis struktur molekul yaitu H2O dan O2.

A. BAHAN MAKANAN

Disebut bahan pangan dan dalam perdagangan disebut komoditi pangan ialah apa yang kita produksi atau perdagangkan, misalnya daging, sayur, buah dsb. Yang dibeli, diolah dan disusun menjadi hidangan ialah bahan makanan dan bukan zat makanan.

Dalam hidangan Indonesia, berbagai jenis bahan makanan dapat dikelompokkan menjadi :

1. Bahan makanan pokok
Dianggap terpenting karena mempunyai kwantum terbesar diantara bahan makanan yang sedang dikonsumsi dan merupakan sumber utama kalori atau energi.

2. Bahan makanan lauk-pauk
Merupakan sumber utama protein didalam hidangan. Dikenal dengan protein hewani (daging, ikan, telur dsb) dan nabati (kacang-kacangan, tahu dan tempe)

3. Bahan makanan sayur dan buah-buahan
Termasuk bahan nabati. Merupakan penghasil vitamin dan mineral. Sayur dan buah yang menghasilkan energi dalam jumlah cukup banyak seperti nangka muda dan sukun. Pisang, sawo dan alpukat merupakan salah satu buah yang banyak menghasilkan energi Energi didalam alpukat berasal dari lemak.

B. ZAT MAKANAN

Bahan makanan diurai menjadi berbagai zat makanan atau zat gizi atau nutrient. Zat makanan inilah yang diserap melalui dinding usus dan masuk ke dalam cairan tubuh. Secara umum, fungsi zat makanan adalah :
1. Sebagai sumber energi atau tenaga
Pada kondisi kekurangan gizi, fungsi sebagai penghasil energi yang mula-mula dikorbankan. Badan akan berusaha menyesuaikan diri dengan mengurangi pemakaian energi.
2. Menyokong pertumbuhan badan
Yaitu dengan pembentukan sel baru. Pada pertumbuhan, dibentuk sel-sel baru yang ditambahkan pada sel-sel yang telah ada, sedangkan pada pemeliharaan jaringan dibentuk sel-sel baru untuk menggantikan sel-sel lama yang telah rusak.
3. Memelihara jaringan tubuh, mengganti yang rusak atau aus terpakai
Berjalan seiring dengan fungsi pertumbuhan, tetapi setelah fungsi pertumbuhan selesai, fungsi pemeliharaan jaringan berjalan terus sampai meninggal.
4. Mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan, misalnya keseimbangan air, keseimbangan asam basa dan keseimbangan mineral didalam cairan tubuh.
Mekanisme yang langsung mempengaruhi dan mengatur sintesa berbagai ikatan organic didalam tubuh, pengaturannya melalui system enzim. Pada dasarnya enzim-enzim ini diatur oleh system hormonal dan system saraf. Pengaturan ini memerlukan zat gizi sebagai bahan dasar. Protein dan mineral mengatur juga keseimbangan air dan mineral didalam cairan tubuh. Aliran cairan tubuh antara pembuluh darah rambut dan jaringan diatur oleh selisih tekanan osmotic dan tekanan hidrostatik. Pada defisiensi protein, pengaturan aliran cairan tubuh menderita hambatan sehingga terjadi stagnasi cairan tubuh didalam jaringan yang disebut Oedema.
5. Berperan didalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit, misalnya antitoksi dan antibody
Mekanisme pertahanan tubuh juga dipengaruhi oleh kondisi zat gizi. Terdiri atas system seluler dan system humoral. System selular dilaksanakan oleh sel-sel seperti leukocyte dan RES. Sedangkan system pertahanan humoral dilakukan oleh antibody yang terbentuk dari protein.

Penggolongan lain dari bahan makanan berdasarkan fungsi dari zat gizinya :
a. Zat gizi penghasil energi, yaitu karbohidrat, lemak dan protein. Sebagian besar dihasilkan oleh bahan makanan pokok
b. Zat gizi pembangun sel, terutama diduduki oleh protein, sehingga bahan pangan ini tergolong dalam bahan makanan sumber zat pembangun
c. Zat gizi pengatur, terdiri dari vitamin dan mineral. Yang termasuk didalamnya adalah sayur dan buah sebagai bahan makanan sumber zat gizi pengatur.

KARBOHIDRAT
Karbohidrat sebagai zat gizi merupakan nama kelompok zat-zat organic yang mempunyai struktur molekul yang berbeda-beda, yang terdiri dari unsure C, H dan O.

Klasifikasi
Dalam ilmu gizi karbohidrat dibagi dalam 2 golongan yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks

A. Karbohidrat sederhana
1. Monosakarida
Terdapat glukosa, fruktosa dan galaktosa. Glukosa (dekstrosa atau gula anggur) dialam dalam jumlah sedikit yaitu sayur, sirup jagung dan bersamaan dengan fruktosa dalam madu. Fruktosa (levulosa atau gula buah), terdapat dalam madu bersama glukosa, dalam buah, nectar bunga dan sayur. Galaktosa terdapat dalam tubuh sebagai hasil pencernaan laktosa.
2. Disakarida
Terdiri dari sukrosa atau sakarosa (gula tebu atau gula bit) terdapat dalam gula pasir, gula merah, buah, sayuran dan madu. Maltosa (gula malt) tidak terdapat bebas di alam. Maltosa terbentuk pada setiap pemecahan pati seperti pada bijian berkecambah dan didalam usus manusia pada pemecahan pati. Laktosa (gula susu) terdapat pada susu. Trehalosa (gula jamur) terdapat pada 15% jamur kering dan terdapat dalam serangga.
3. Gula alcohol
Terdapat empat jenis gula alcohol yaitu sorbitol, manitol, dulcitol dan inositol. Sorbitol banyak digunakan pada minuman dan makanan khusus pasien diabetes. Manitol dan dulcitol terdapat pada nanas, asparagus, ubijalar dan wortel. Kedua jenis alcohol ini banyak digunakan dalam industri pangan. Inositol banyak terdapat pada serealia.
4. Oligosakarida
Terdapat dalam biji tumbuh-tumbuhan dan kacang-kacangan, serealia, bawang merah dan putih serta asparagus.

B. Karbohidrat kompleks

1. Polisakarida
Jenis polisakarida adalah pati, dekstrin, glikogen dan polisakarida non pati (serat). Pati terdapat dalam padi-padian, biji-bijian dan umbi-umbian. Dekstrin merupakan sumber utama karbohidrat dalam makanan lewat pipa karena mempunyai daya larut dan kemanisan yang tinggi sehingga lebih mudah dicerna. Glikogen merupakan simpanan karbohidrat didalam tubuh manusia dan hewan terdapat dihati dan otot. Dua pertiga glikogen disimpan diotot dan selebihnya dihati. Glikogen dalam otot digunakan untuk keperluan energi didalam otot dan glikogen didalam hati digunakan sebagai sumber energi untuk keperluan semua sel tubuh. Kelebihan glukosa melampaui kemampuan menyimpannya dalam bentuk glikogen akan diubah menjadi lemak dan disimpan dalam jaringan lemak.
2. Serat
Selulosa berasal dari makanan nabati akan melewati saluran cerna secara utuh. Selulosa melunakkan dan memberi bentuk pada feses karena mampu menyerap air, sehingga membantu gerakan peristaltic usus, sehingga membantu defekasi dan mencegah konstipasi.

Sekilas metabolisme karbohidarat
Peranan utama karbohidrat didalam tubuh adalah menyediakan glukosa bagi sel-sel tubuh yang kemudian diubah menjadi energi. Glukosa memegang peranan sentral dalam metabolisme karbohidrat. Jaringan tertentu hanya memperoleh energi dari karbohidrat seperti sel darah merah serta sebagian besar otak dan system saraf.

Menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen
Salah satu fungsi utama hati adalah menyimpan dan mengeluarkan glukosa sesuai kebutuhan tubuh. Kelebihan glukosa akan disimpan didalam hati dalam bentuk glikogen. Bila persediaan glukosa darah menurun, hati akan mengubah sebagian dari glikogen menjadi glukosa dan mengeluarkannya ke dalam aliran darah. Glukosa ini akan dibawa oleh darah keseluruh bagian tubuh yang memerlukan seperti otak, system saraf, jantung dan organ lainnya. Sel-sel otot dan sel lain disamping glukosa menggunakan lemak sebagai sumber energi. Sel otot juga menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen dan tidak dapat dikembalikan sebagai glukosa ke dalam aliran darah.

Penggunaan glukosa untuk energi
Bila glukosa memasuki sel, enzim-enzim akan memecahnya menjadi bagian-bagian kecil yang pada akhirnya menghasilkan energi, karbon dioksida dan air. Glukosa sebagai sumber energi untuk sel-sel otak, sel saraf dan sel darah merah tidak dapat digantikan oleh lemak.

Perubahan glukosa menjadi lemak
Kelebihan karbohidrat didalam tubuh diubah menjadi lemak. Perubahan ini terjadi didalam hati.

Gula darah
Tubuh hendaknya dapat mempertahankan konsentrasi gula darah (dalam bentuk glukosa) dalam batas-batas tertentu yaitu 70-120 mg/100 ml dalam keadaan puasa, bila terjadi kelebihan (hiperglikemi) maka akan dikeluarkan melalui urin. Bila sebaliknya gula darah turun hingga 40-50 mg/100 ml akan mengalami gugup, pusing, lemas dan lapar (hipoglikemi).

Fungsi
1. Sumber energi
Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi tubuh. 1 gr KH menghasilkan 4 kalori. KH didalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi segera, sebagian disimpan dihati dan jaringan otot, sebagian diubah menjadi lemak untuk disimpan sebagai cadangan energi
2. Pemberi rasa manis pada makanan
KH memberi rasa manis pada makanan khususnya mono dan disakarida.
3. Penghemat protein
Bila KH makanan tidak mencukupi, maka protein akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi dengan mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun, tapi bila KH mencukupi, protein akan digunakan sebagai zat pembangun.
4. Pengatur metabolisme lemak
KH mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna, sehingga menghasilkan bahan keton seperti asam asetoasetat, aseton dan asam beta-hidroksi-butirat. Bahan-bahan ini dibentuk dalam hati dan dikeluarkan melalui urin dengan mengikat basa berupa ion natrium. Hal ini akan menyebabkan ketidakseimbangan natrium dan dehidrasi. Dibutuhkan 50-100 gr KH sehari untuk mencegah ketosis.
5. Membantu pengeluaran feses
KH membantu pengeluaran feses dengan cara mengatur peristaltic usus dan memberi bentuk pada feses. Selulosa dalam serat makanan mengatur peristaltic usus, sedangkan hemiselulosa dan pectin mempu menyerap banyak air dalam usus besar sehingga memberi bentuk pada sisa makanan yang akan dikeluarkan.

Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan karbohidrat
1. Penyakit kurang kalori dan protein (KKP)/Protein calori malnutrition (PCM)/Protein energy malnutrition (PEM)
Terjadi karena defisiensi energi dan defisiensi protein. Gejala marasmus ialah anak sangat kurus, muka berkerut seperti orang tua, kadang disamakan dengan muka monyet pada anak yang baru lahir, anak tergeletak pasif (apatis), tidak terasa jaringan lemak subkutan. Gejala kwashiorkor diantaranya anak apatis, rambut kepala halus dan jarang, bewarna kemerahan kusam, rambut mudah dicabut tanpa rasa sakit, kemungkinan ada edema, masih adanya jaringan subkutan.
2. Penyakit kegemukan (obesitas)
Disebabkan karena ketidak seimbangan antara konsumsi kalori dan kebutuhan energi, dimana konsumsi terlalu berlebih disbanding kebutuhan atau pemakaian energi. Seseorang disebut obesitas bila BB melebihi 15% pada laki-laki dan 20% pada perempuan dari BB ideal. Beberapa penyakit yang meningkat prevalensinya pada penderita obesitas yaitu penyakit kardiovaskuler termasuk HT, DM dsb.
3. Diabetes mellitus
Merupakan gangguan metabolic yang bersangkutan dengan karbohidrat glukosa. Karena glukosa tidak dapat dipergunakan untuk menghasilkan energi, maka lemak dan protein lebih banyak dipecah untuk menghasilkan energi yang diperlukan sehingga terjadi peningkatan glukoneogenesis. Peningkatan pemecahan asam lemak menghasilkan asam keton.
4. Lactose intolerance
Merupakan gangguan metabolic yang mengenai disakarida laktosa. Gejala yang terjadi ialah penderita akan mengalami diare bila mendapat air susu atau produk susu. Penyakit ini diturunkan (herediter).

Kamis, 17 Juni 2010

MAKALAH DASAR - DASAR AKUNTANSI TENTANG AKUNTANSI DAN SISTEM INFORMASI INFORMASI

MAKALAH DASAR - DASAR AKUNTANSI TENTANG AKUNTANSI DAN SISTEM INFORMASI

INFORMASI






Disusun untuk memenuhi Mata Kuliah Dasar – Dasar Akuntansi
Oleh :
DIAH RAHMA SARI
K7109054

PROGRAM :
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Adapun penyusunan makalah ini guna untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Dasar – Dasar Akuntansi.

Makalah yang penulis susun bertujuan untuk menambah wawasan serta pengetahuan yang sesungguhnya diterapkan di bidang social kemasyarakatan, serta untuk melatih memecahkan masalah-masalah yang ada dalam bidang tersebut sebagai aktualisasi ilmu yang dipelajari di universitas.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak yang terkait, penulis tidak mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Oleh karena itu, penulis dalam kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kepala Prodi FKIP Ekonomi UNS Surakarta.
2. yang telah memberikan bimbingan.
3. Semua pihak yang telah membantu dan memberi dorongan dan semangat dalam penyusunan laporan karya tulis ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan Makalah ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.


Surakarta, Februari 2010


Penulis


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang, dan penginterpretasian hasil proses tersebut (Suwardjono:5:1996)
Dari pengertian tersebut dapat menunjukkan bahwa akuntansi merupakan suatu seni, hal ini dimaksudkan akuntansi merupakan penegtahuan yang isi dan strukturnya disesuaikan dengan berbagai kebijaksanaan dan kebutuhan, bukan ilmu pasti. Maka dari itu penulis menguraikan tentang dasar-dasar ilmu akuntansi secara jelas agar dapat digunakan sebagai acuan pengertian dalam benak penulis pada umumnya serta pembaca pada khususnya.

B. Metode
Dalam penyusunan makalah ini, Penulis menggunakan metode analisis dan penelaahan literature yang dinilai cukup efektif dalam memperoleh data dan fakta-fakta yang sehubungan dengan relevensinya pada saat ini serta data fakta sejarah yang dapat dibuktikan kebenarannya.

C. Maksud Dan Tujuan
Dengan ditulisnya makalah ini penulis berharap dapat sedikit membantu memberikan gambaran bahwa tujuan mempelajari dasar-dasar akuntansi adalah untuk mempelajari dasar-dasar akuntansi dan mahasiswa dapat menerapkan dasar-dasar akuntansi tersebut dalam bidangnya dengan benar.

BAB II

ISI

A. Pengertian dan Definisi Akuntansi
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.
Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.
Pengertian akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang, dan penginterpretasian hasil proses tersebut (Suwardjono:5:1996)
Dari pengertian tersebut dapat menunjukkan bahwa akuntansi merupakan suatu seni, hal ini dimaksudkan akuntansi merupakan penegtahuan yang isi dan strukturnya disesuaikan dengan berbagai kebijaksanaan dan kebutuhan, bukan ilmu pasti. Selain itu, akuntasi juga melakukan suatu proses pencatatan dan peingkasan transaksi, serta kejadian-kejadian yang bersifat keuangan, hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan agar terbentuknya suatu informasi keuangan yaitu berupa laporan keuangan.

B. Sejarah Perkembangan Akuntansi

1. Sejarah Akuntansi
Sejarah akuntansi dimuat melalui berbagai publikasi akuntansi umunya dalam The Acounting Historian Journal khususnya yang merupakan bagian dari The Academy of Accounting Historian. Pada hakikatnya para ahli mengatakan bahwa praktek pencatatan akuntansi dalam arti pencatatan kejadian yang berhubungan dengan bisnis sudah dimulai sejak adanya kejadian transaksi dimaksud. Hal ini terbukti dari berbagai penemuan-penemuan seperti dikemukakan, Bernest Stevelinck dalam artikelnya yang berjudulAccounting in Acient Times (The Acounting Historians Journal Volume 12 No. 1 (1985) sebagai berikut :
“ Mesir memiliki sejarah akuntansi yang panjang ribuan bukti catatan akuntansi dalam kulit kayu (Papyri) yang ditemukan lebih lima belas abad yang lalu dan menjelaskan bahwa akuntansi itu telah ada lebih dari 3000 tahun yang lalu dengan beberapa tingkat kejelasannya”.
Pada tahun 3200 sebelum masehi telah dikenal dua macam tekhnik akuntansi secara simultan. Yang pertama koin dengan bentuk tertentu disimpan dan ditandai kemudian dimasukkan dalam amplop. Jenis lainnya token disimpan dalam bentuk yang lebih besar dengan berbagai variasi yang lebih komplek. Pemisahan ini menggambarkan perbedaan transaksi cash (utang, piutang, dan lain-lain) dengan transaksi non cash (persediaan, peralatan, tanah , dan lain-lain) (Matressich, 1987 halaman 79).
Pendapat ini dapat diperkuat lagi oleh Richard Mattessich (1987) The Problem of Representation recent archeological evidence of the middle cast from 8000 BC to 3000 BC. Abstrak dari artikel ini mengemukakan sebagai berikut : “Penelitian arkeologi akhir-akhir ini menghasilkan pandangan revolusioner tentang penemuan perhitungan, gambaran dan idiografi tulisan.
Penemuan ini adalah sistem pemrosesan data dalam “Clay tokens” (sejenis koin yang terbuat dari bahan plastik) yang sederhana dan kompleks dari berbagai bentuk telah terkumpul dalam sebuah amplop palstik (clay envelops) untuk mengungkapkan secara simbolis nilai assets dan transaksi ekonomis. Penemuan penting ini menimbulkan dampak filosofi ekonomi yang penting yaitu (Mattessich 1987):
1. Penemuan ini menyimpulkan bahwa akuntansi mendahului perhitungan dan penulisan.
2. Konsep penyajian laporan keuangan ternyata berkembang secara perlahan.
3. Perhitungan angka muncul setelah melalui berbagai tahapan.
4. Memperkenalkan validitas “Correspondence theory”.
Sejarah khususnya sejarah Islam sebenarnya pada awal pertumbuhannya mestinya sudah ada sistem akuntansi. Menurut sejarahnya kegiatan perdagangan sudah ada pemisahan antara pemilik dengan pedagang (manajer). Dalam literatur akuntansi ternyata yang jadi asal mula akuntansi selalu disebut di Eropa.
Mulanya akuntansi merupakan catatan-catatan yang disimpan sebagai bagian dari sistem feudal abad pertengahan. Karena kegiatan itu berkembang Eropa dan sekitar Laut Tengah, tidak heran bila seorang pendeta Italia, Luca Paciolo seorang ahli matematika berusaha menganalisis sistem pembukuan yang kini di kenal dengan sistem Double EntryAcounting yang sekarang sudah berkembang di seluruh dunia.
Sistem pembukuan tersebut ditulisnya dalam buku yang terbit tahun 1494 yang berjudul : Summa de Arithmatica Geometri Proportioni et Proportionalita. Akuntansi sejak itu terus berkembang sejalan dengan perkembangan ekonomi dan semakin timbulnya pemisahan antara pemilik perusahaan dengan manajemen. Timbulnya Revolusi Industri pada tahun 1776 menimbulkan efek positif terhadap perkembangan akuntansi.
Beberapa masalah yang menimbulkan diperlukannya akuntansi adalah perkembangan ilmu yang berjalan sedemikian cepat dan menimbulkan berbagai tekhnik dan penerapan sistem akuntansi di antara perusahaan-perusahaan sehingga masalah perbandingan dan kebenaran (kewajaran) laporan keuangan menjadi permasalahan. Keadaan ini menimbulkan prasangka negatif bahwa manajemen dapat menyusun laporan keuangan sesuai dengan kehendak dan kepentingannya sehingga ia dapat memanipulasi laporan keuangan dan akibatnya laporan keuangan dianggap kurang bernilai dan sampai pada puncaknya tahun 1930 pada masa depresi berat di USA.
Akhirnya USA membentuk SEC (Security Exhange Commission) sebagai salah satu lembaga yang banyak mendorong terciptanya suatu prinsip akuntansi yang baku. Dari lembaga ini dan lembaga lainnya muncullah konsep, teori dan perumusan-perumusan yang sistematis tentang teori akuntansi.

2. Perkembangan Akuntansi
Keadaan yang terpenting yang mendorong perkembangan akuntansi adalah tumbuhnya pusat-pusat perdagangan dibeberapa kota di Italia. Suatu hal yang lain yang penting bagi perkembangan akuntansi adalah kemampuan untuk berekspresi meliputi : seni menulis, perkembangan ilmu berhitung dan dipergunakan uang secara luas sebagai alat pertukaran.\
Perkembangan didalam bidang kelembagaan juga penting dalam manajemen akuntansi yakni konsep mengenai hak milik pribadi, perkembangan dibidang perkreditan dan akumulasi modal.
Seorang penulis Leo Herbert dalam artikelnya di “ The Gao Review “ (Fall 1972, p 31) dengan judul Growth Of Acountability Knowledge 1775 – 1975 menjelaskan perkembangan akuntansi sebagai berikut :
Tahun 1775 : mulai dikenal pembukuan baik yang “single entry” maupun yang “double entry”.
Tahun 1800 : Pada tahun ini dan sampai tahun 1875 masyarakat menjadikan neraca sebagai laporan yang terutama dipergunakan dalam menilai perusahaan.
Tahun 1825 : mulai dikenal pemeriksaan keuangan (Financial Auditing)
Tahun 1850 : Pada tahun ini laporan laba rugi menggantikan posisi neraca sebagai laporan yang dianggap lebih penting. Pada periode ini perkembangan ilmuauditing semakin cepat dan audit dilakukan atas catatan pembukuan dan laporan.
Tahun 1900 : Di USA mulai dikenal sertifikasi profesi yang dilakukan melalui ujian yang dilaksanakan secara nasional, kemudian dalam periode ini juga akuntansi sudah dianggap dapat memberikan laporan tentang pajak. Cost auditing mulai dikenal termasuk laporan dan statistik biaya dan produksi.
Tahun 1925 : akuntansi sudah banyak perkembangannya antara lain :
1. Mulai dikenal akuntansi pemerintah serta pengawasan dana pemerintah.
2. Tekhnik-tekhnik analisis biaya juga mulai diperkenalkan
3. Laporan keuangan mulai diseragamkan
4. Norma pemeriksaan akuntan juga mulai dirumuskan, dan lain-lain.
Tahun 1950 s/d 1975 : banyak yang dapat dicatat dalam perkembangan akuntansi yaitu :
1. Pada periode ini mulai akuntansi menggunakan komputer untuk pengolahan data.
2. Perumusan prinsip akuntansi (G A A P) sudah dilakukan.
3. Analisis cost revenue semakin dikenal
4. Muncul jasa-jasa manajemen seperti sistem pengawasan dan perencanaan.
5. Perencanaan manajemen mulai di kenal demikian juga manajemen auditing.
Tahun 1975 : Mulai periode ini akuntan mulai berkembang dan meliputi bidang-bidang lainnya, perkembangan itu antara lain :
1. Timbulnya manajemen science yang mencakup analisis proses manajemen dan usaha-usaha menemukan dan menyempurnakan kekurangan-kekurangannya.
2. Sistem akuntansi semakin canggih yang mencakup perkembangan :
a) Model-model organisasi
b) Perencanaan organisasi
c) Teori pengambilan keputusan
d) Analisa cost benefit.
3. Total sistem review yang merupakan metode pemeriksaan efektif mulai dikenal.
4. Dalam periode ini muncul :
• Perencanaan sistem menyeluruh
• Penerapan metode inter disipliner
• Nilai-nilai sumber daya manusia menjadi penting
• Hubungan antara lembaga pemerintah semakin penting
5. Social accounting menjadi issu yang membahas pencatatan setiap transaksi perusahaan yang mempengaruhi lingkungan masyarakat.

C. Pemakai Informasi Akuntansi dan Kegunaannya
Pemakai informasi akuntansi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
1. Pihak Intern
Pihak yang menyelenggarakan usaha dan berhubungan langsung dengan perusahaan. Berdasarkan informasi akuntansi, pihak intern dapat membuat berbagai kebijakan dalam pengalokasian biaya yang efisien, penetapan harga pokok produk yang rasional serta penetapan harga jual yang menguntungkan.
Pihak-pihak intern, antara lain:
a) manajemen puncak
b) manajer divisi
c) staf akuntansi
d) karyawan
2. Pihak Ekstern
Pihak yang berkepentingan dengan perusahaan tetapi tidak terlibat secara langsung dalam membuat berbagai keputusan dan kebijakan operasional perusahaan.
Pihak-pihak ekstern antara lain:
a) investor/pemilik
b) kreditor
c) pelanggan
d) pemasok
e) pemerintah
f) masyarakat umum
Contohnya :
1) Investor (pihak yang berkepentingan terhadap maju mundurnya perusahaan karena mereka yang menyetor modal dan menanggung resiko dalam perusahaan)
2) Karyawan (pihak yang berkepentingan dalam menjalankan pengoperasian perusahaan sehari-hari)
3) Kreditor (pihak yang berkepentingan dalam meminjamkan modal kepada perusahaan apabila sedang kekurangan modal. Kreditor dapat melihat terlebih dahulu kondisi keuangan perusahaan dari informasi yang disajikan akuntansi sebelum memutuskan peminjaman modal)
4) Lembaga Pemerintah (pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan dalam hal perpajakan dan ketenagakerjaan)
Sedangkan orang-orang yang dan kelompok yang menggunakan informasi akuntansi adalah sebagai berikut ini :
• Kita sebagai individu dalam kehidupan sehari-hari
• Kalangan bisnis terutama para manajer
• Investor dan Kreditor, dimana mereka mendasarkan penyertaan modal mereka atas informasi akuntansi yang mereka peroleh dari laporan keuangan
• Badan-badan pemerintah seperti Badan Pengawas Pasar Modal(BAPEPAM)
• Instansi perpajakan, dan
• Organisasi-organisasi nir laba

D. Kualitas Informasi Akuntansi
Laporan keuangan yang baik adalah laporan yang memiliki suatu kualitas, adapun kualitas-kualitas yang baik sebagai berikut :
1. Ketelitian (accuracy). Informasi harus bebas dari kesalahan dan bias karena kesalahan dan bias dapat mengurangi nilai informasi.
2. Bentuk (form). Informasi harus disajikan dalam format yang paling sesuai dengan permintaan pemakainya.
3. Tempat (place). Informasi mempunyai nilai yang tinggi kalau informasi tersimpan dalam bentuk yang mudah diperoleh kembali pada saat dibutuhkan.
4. Ketepatwaktuan (timeliness). Informasi akan mempunyai nilai yang tinggi kalau informasi tersebut tidak basi.
5. Relevansi (relevancy). Informasi akan mempunyai nilai yang tinggi kalau informasi tersebut berkaitan dengan tujuan diperolehnya informasi tersebut.
6. Reliabilitas (reliability). Informasi akan berkurang nilainya kalau orang yang menggunakan informasi meragukan keterandalan (reliabilitas) informasi tersebut. (Suwardjono:10:1996)
Akuntansi dalam membuat laporan keuangan harus disesuaikan dengan kebutuhan instansi yang terkait dan kebijakan-kebijakan yang ada, yang tercantum dalam PSAK.

E. Bidang-bidang Akuntansi
Seperti halnya bidang-bidang lainnya, akuntansi juga memiliki bidang khusus sebagai akibat dari perubahan zaman. Kecenderungan ini disebabkan oleh perkembangan perusahaan, timbulnya sistem perpajakan baru dna bertambahnya pengaturan oleh pemerintah terhadap kegiatan perusahaan. Faktor-faktor tersebut bersama-sama dengan kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi yang cepat telah mengharuskan akuntan untuk memperoleh keahlian yang tinggi dalam spesialisasi tertentu.
Adapun bidang-bidang dari akuntansi yaitu:
1) Akuntansi Keuangan merupakan bidang akuntansi terutama yang berkaitan dengan pencatatan dan pelaporan keuangan perusahaan yang ditujukan terutama kepada pihak-pihak eksternal perusahaan seperti investor, kreditor, lembaga pemerintah, pelanggan, pemasok dan masyarakat.
2) Akuntansi Manajemen merupakan bidang akuntansi yang termasuk didalamnya akuntansi keuangan dan data-data keuangan estimasian yang berguna bagi manajer untuk menjalankan operasi perusahaan sehari-hari dan merencanakan masa depan operasi perusahaan.
3) Akuntansi Biaya merupakan bagian dari akuntansi manajemen yang berhubungan dengan pencatatan dan pelaporan biaya biaya perusahaan. Akuntansi biaya ini bermanfaat bagi manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan biaya-biaya perusahaan.
4) Perpajakan merupakan bidang akuntansi yang berhubungan dengan perencanaan penghitungan, pencatatan dan pelaporan pajak-pajak yang menjadi kewajiban perusahaan untuk dibayarkan kepada pemerintah berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku.
5) Pemeriksaan Laporan Keuangan (Auditing) merupakan bidang akuntansi yang berhubungan dengan pemeriksaan kewajaran pencatatan dan pelaporan keuangan yang disusun dan dipublikasikan oleh manajemen perusahaan.
6) Penganggaran merupakan bidang akuntansi yang berhubungan dengan penyusunan rencana secara terinci untuk mencapai sasaran yang ditetapkan perusahaan seperti penjualan, biaya, aset dan laba.
7) Perancangan Sistem Informasi merupakan bidang akuntansi yang meliputi kegiatan identifikasi kebutuhan informasi untuk kepentingan internal maupun eksternal yang akan membantu manajemen untuk mengawasi dan mengendalikan jalannya operasi perusahaan.
8) Pemeriksaan Internal merupakan bidang akuntansi yang berhubungan dengan kegiatan pemeriksaan efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan dan untuk menjamin bahwa para karyawan dan bagian bagian dari perusahaan telah melaksanakan prosedur dan rencana yang ditetapkan manajemen
9) Akuntansi Pemerintahan atau Sektor Publik merupakan bidang akuntansi yang berhubungan dengan pencatatan dan pelaporan keuangan pada organisasai pemerintahan atau organisasi yang memberikan jasa publik
10) Konsultasi Manajemen merupakan jasa yang dapat diberikan oleh akuntan selain yang berhubungan dengan akuntansi seperti studi kelayakan, susunan organisasi, analisis data ekonomi dan lain-lain.

F. Profesi akuntansi
Adalah profesi yang menyediakan jasa audit maupun non audit kepada masyarakat. Terdapat beberapa profesi akuntansi diantaranya :
1. Profesi Akuntan Publik
Adalah akuntan professional yang menjual jasanya kepada masyarakat umum, terutama dalam bidang pemeriksaan dalam laporan keuangan yang dibuat oleh kliennya. Pemeriksaan tersebut terutama ditujukan untuk memenuhi kebutuhan para investor, kreditur, calon investor, calon kreditur dan instansi pemerintah (terutama instansi pajak). Disamping itu akuntan publik juga menjual jasa lain kepada masyarakat, seperti konsultan pajak, konsultasi bidang manajemen, penyusunan sistem akuntansi,dan penyusunan laporan keuangan.(mulyadi, 1992:27)
2. Profesi Akuntan Pemerintah
Adalah akuntan professional yang bekerja pada instansi pemerintah yang tugas utamanya adalah melakukan pemeriksaan terhadap tanggung jawab keuangan yang disajikan oleh unit-unit organisasi dalam pemerintah atau pertanggung jawaban keuangan yang ditujukan kepada pemerintah.
3. Profesi Akuntan Manajemen Keuangan
Disebut juga akuntan intern yang bekerja disebuah perusahaan dan berpartisipasi mengambil keputusan mengenai investasi jangka panjang (capital budgeting),menjalankan tugasnya sebagai akuntan yang mengatur pembukuan dan pembuatan ikhtisar-ikhtisar keuangan, atau membuat sIstem akuntansi perusahaan.(Hari Gursida,1999)
4. Profesi Akuntan Pendidik
Profesi akuntan yang memberikan jasa berupa pelayanan pendidikan akuntansi kepada masyarakat melalui lembaga pendidikan yang ada, guna melahirkan akuntan-akuntan yang terampil dan professional.


G. Etika Profesi Akuntan
Etika profesi merupakan karakteristik suatu profesi yang membedakan suatu profesi dengan profesi lain, yang berfungsi untuk mengatur tingkah laku para anggotanya (Murtanto dan Marini 2003).
Sedangkan menurut (Agoes 2004), Setiap profesi yang memberikan pelayanan jasa pada masyarakat harus memiliki kode etik, yang merupakan seperangkat prinsip–prinsip moral yang mengatur tentang perilaku profesional.
Tanpa etika, profesi akuntan tidak akan ada karena fungsi akuntan adalah sebagai penyedia informasi untuk proses pembuatan keputusan bisnis oleh para pelaku bisnis. Etika profesi yang dimaksud adalah Kode Etik Akuntan Indonesia, yaitu norma perilaku yang mengatur hubungan antara akuntan publik dengan kliennya, antara akuntan publik dengan rekan sejawatnya dan antara profesi dengan masyarakat. Etika profesi terdiri dari lima dimensi yaitu kepribadian, kecakapan profesional, tangung jawab, pelaksanaan kode etik, penafsiran dan penyempurnaan kode etik.
Dalam kongres V Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) di Surabaya 20-30 Agustus 1986, telah berhasil disahkan butir-butir kode etik profesi akuntan. Kode etik yang dibentuk pada tahun tersebut terdiri dari tiga bagian utama, yaitu :
1) Untuk profesi akuntan secara umum
2) Khusus untuk akuntan publik, dan
3) Penutup

Prinsip etika akuntan atau kode etik akuntan itu meliputi delapan butir pernyataan (IAI, 1998, dalam Ludigdo, 2007). Kedelapan butir pernyataan tersebut merupakan hal-hal yang seharusnya dimiliki oleh seorang akuntan, yaitu :
1) Tanggung jawab profesi : bahwa akuntan di dalam melaksanakan tanggungjawabnya sebagai profesional harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.
2) Kepentingan publik : akuntan sebagai anggota IAI berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepentingan publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme.
3) Integritas : akuntan sebagai seorang profesional, dalam memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya tersebut dengan menjaga integritasnya setinggi mungkin.
4) Obyektifitas : dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya, setiap akuntan sebagai anggota IAI harus menjaga obyektifitasnya dan bebas dari benturan kepentingan.
5) Kompetensi : akuntan harus melaksanakan jasa profesionalnya penuh kehati-hatian, kompetensi, dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban mempertahankan pengetahuan dan keterampilan profesionalnya pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa profesional yang kompeten berdasarkan perkembangan praktik, legislasi, dan teknik yang paling mutakhir.
6) Kerahasiaan : akuntan harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.
7) Perilaku profesional : akuntan sebagai seorang profesional dituntut untuk berperilaku konsisten selaras dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesinya.
8) Standar teknis : akuntan dalam menjalankan tugas profesionalnya harus mengacu dan mematuhi standar teknis dan standar profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, akuntan mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektifitas.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari data dan fakta-fakta hasil telaahan literatur yang dilakukan, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan. Akuntansi merupakan suatu seni, berguna untuk memenuhi kebutuhan agar terbentuknya suatu informasi keuangan yaitu berupa laporan keuangan.
Mulanya akuntansi merupakan catatan-catatan yang disimpan sebagai bagian dari sistem feudal abad pertengahan, tidak heran bila seorang pendeta Italia, Luca Paciolo seorang ahli matematika berusaha menganalisis sistem pembukuan yang kini di kenal dengan sistem Double EntryAcounting yang sekarang sudah berkembang di seluruh dunia.
Dalam buku yang terbit tahun 1494 yang berjudul : Summa de Arithmatica Geometri Proportioni et Proportionalita. Akuntansi sejak itu terus berkembang sejalan dengan perkembangan ekonomi dan semakin timbulnya pemisahan antara pemilik perusahaan dengan manajemen.
Pemakai informasi akuntansi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu pihak intern dan pihan ekstern. Sedangkan laporan keuangan yang baik adalah laporan yang memiliki suatu kualitas-kualitas yang baik antara lain : Ketelitian (accuracy), Bentuk (form), Tempat (place), Ketepatwaktuan (timeliness), Relevansi (relevancy), dan Reliabilitas (reliability). Akuntansi dalam membuat laporan keuangan harus disesuaikan dengan kebutuhan instansi yang terkait dan kebijakan-kebijakan yang ada, yang tercantum dalam PSAK.
Seperti halnya bidang-bidang lainnya, akuntansi juga memiliki bidang khusus sebagai akibat dari perubahan zaman, antara lain : Akuntansi Keuangan, Akuntansi Manajemen, Akuntansi Biaya Perpajakan, Pemeriksaan Laporan Keuangan, Penganggaran, Perancangan Sistem Informasi, Pemeriksaan Internal, Akuntansi Pemerintahan atau Sektor Publik, dan Konsultasi Manajemen.
Profesi akuntansi adalah profesi yang menyediakan jasa audit maupun non audit kepada masyarakat. Terdapat beberapa profesi akuntansi diantaranya : Profesi Akuntan Publik, Profesi Akuntan Pemerintah, Profesi Akuntan Manajemen Keuangan, dan Profesi Akuntan Pendidik.
Fungsi akuntan adalah sebagai penyedia informasi untuk proses pembuatan keputusan bisnis oleh para pelaku bisnis, maka tanpa etika, profesi akuntan tidak akan ada. Etika profesi yang dimaksud adalah Kode Etik Akuntan Indonesia, yaitu norma perilaku yang mengatur hubungan antara akuntan publik dengan kliennya, antara akuntan publik dengan rekan sejawatnya dan antara profesi dengan masyarakat.
Etika profesi terdiri dari lima dimensi yaitu kepribadian, kecakapan profesional, tangung jawab, pelaksanaan kode etik, penafsiran dan penyempurnaan kode etik.
Prinsip etika akuntan atau kode etik akuntan itu meliputi delapan butir pernyataan (IAI, 1998, dalam Ludigdo, 2007). Kedelapan butir pernyataan tersebut merupakan hal-hal yang seharusnya dimiliki oleh seorang akuntan, yaitu : Tanggung jawab profesi, Kepentingan publik, Integritas, Obyektifitas, Kompetensi, Kerahasiaan, Perilaku profesional, serta Standar teknis.



DAFTAR PUSTAKA

A. Sungguh. 2004. 25 Etika Profesi. Jakarta : Sinar Grafika
U. Ludigdo. 2007. Paradoks Etika Akuntan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

MAKALAH DASAR - DASAR AKUNTANSI TENTANG AKUNTANSI DAN SISTEM INFORMASI INFORMASI

MAKALAH DASAR - DASAR AKUNTANSI TENTANG AKUNTANSI DAN SISTEM INFORMASI

INFORMASI






Disusun untuk memenuhi Mata Kuliah Dasar – Dasar Akuntansi
Oleh :
DIAH RAHMA SARI
K7109054

PROGRAM :
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Adapun penyusunan makalah ini guna untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Dasar – Dasar Akuntansi.

Makalah yang penulis susun bertujuan untuk menambah wawasan serta pengetahuan yang sesungguhnya diterapkan di bidang social kemasyarakatan, serta untuk melatih memecahkan masalah-masalah yang ada dalam bidang tersebut sebagai aktualisasi ilmu yang dipelajari di universitas.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak yang terkait, penulis tidak mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Oleh karena itu, penulis dalam kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kepala Prodi FKIP Ekonomi UNS Surakarta.
2. yang telah memberikan bimbingan.
3. Semua pihak yang telah membantu dan memberi dorongan dan semangat dalam penyusunan laporan karya tulis ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan Makalah ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.


Surakarta, Februari 2010


Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang, dan penginterpretasian hasil proses tersebut (Suwardjono:5:1996)
Dari pengertian tersebut dapat menunjukkan bahwa akuntansi merupakan suatu seni, hal ini dimaksudkan akuntansi merupakan penegtahuan yang isi dan strukturnya disesuaikan dengan berbagai kebijaksanaan dan kebutuhan, bukan ilmu pasti. Maka dari itu penulis menguraikan tentang dasar-dasar ilmu akuntansi secara jelas agar dapat digunakan sebagai acuan pengertian dalam benak penulis pada umumnya serta pembaca pada khususnya.
B. Metode
Dalam penyusunan makalah ini, Penulis menggunakan metode analisis dan penelaahan literature yang dinilai cukup efektif dalam memperoleh data dan fakta-fakta yang sehubungan dengan relevensinya pada saat ini serta data fakta sejarah yang dapat dibuktikan kebenarannya.
C. Maksud Dan Tujuan
Dengan ditulisnya makalah ini penulis berharap dapat sedikit membantu memberikan gambaran bahwa tujuan mempelajari dasar-dasar akuntansi adalah untuk mempelajari dasar-dasar akuntansi dan mahasiswa dapat menerapkan dasar-dasar akuntansi tersebut dalam bidangnya dengan benar.

BAB II
ISI

A. Pengertian dan Definisi Akuntansi
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.
Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.
Pengertian akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang, dan penginterpretasian hasil proses tersebut (Suwardjono:5:1996)
Dari pengertian tersebut dapat menunjukkan bahwa akuntansi merupakan suatu seni, hal ini dimaksudkan akuntansi merupakan penegtahuan yang isi dan strukturnya disesuaikan dengan berbagai kebijaksanaan dan kebutuhan, bukan ilmu pasti. Selain itu, akuntasi juga melakukan suatu proses pencatatan dan peingkasan transaksi, serta kejadian-kejadian yang bersifat keuangan, hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan agar terbentuknya suatu informasi keuangan yaitu berupa laporan keuangan.
B. Sejarah Perkembangan Akuntansi
1. Sejarah Akuntansi
Sejarah akuntansi dimuat melalui berbagai publikasi akuntansi umunya dalam The Acounting Historian Journal khususnya yang merupakan bagian dari The Academy of Accounting Historian. Pada hakikatnya para ahli mengatakan bahwa praktek pencatatan akuntansi dalam arti pencatatan kejadian yang berhubungan dengan bisnis sudah dimulai sejak adanya kejadian transaksi dimaksud. Hal ini terbukti dari berbagai penemuan-penemuan seperti dikemukakan, Bernest Stevelinck dalam artikelnya yang berjudulAccounting in Acient Times (The Acounting Historians Journal Volume 12 No. 1 (1985) sebagai berikut :
“ Mesir memiliki sejarah akuntansi yang panjang ribuan bukti catatan akuntansi dalam kulit kayu (Papyri) yang ditemukan lebih lima belas abad yang lalu dan menjelaskan bahwa akuntansi itu telah ada lebih dari 3000 tahun yang lalu dengan beberapa tingkat kejelasannya”.
Pada tahun 3200 sebelum masehi telah dikenal dua macam tekhnik akuntansi secara simultan. Yang pertama koin dengan bentuk tertentu disimpan dan ditandai kemudian dimasukkan dalam amplop. Jenis lainnya token disimpan dalam bentuk yang lebih besar dengan berbagai variasi yang lebih komplek. Pemisahan ini menggambarkan perbedaan transaksi cash (utang, piutang, dan lain-lain) dengan transaksi non cash (persediaan, peralatan, tanah , dan lain-lain) (Matressich, 1987 halaman 79).
Pendapat ini dapat diperkuat lagi oleh Richard Mattessich (1987) The Problem of Representation recent archeological evidence of the middle cast from 8000 BC to 3000 BC. Abstrak dari artikel ini mengemukakan sebagai berikut : “Penelitian arkeologi akhir-akhir ini menghasilkan pandangan revolusioner tentang penemuan perhitungan, gambaran dan idiografi tulisan.
Penemuan ini adalah sistem pemrosesan data dalam “Clay tokens” (sejenis koin yang terbuat dari bahan plastik) yang sederhana dan kompleks dari berbagai bentuk telah terkumpul dalam sebuah amplop palstik (clay envelops) untuk mengungkapkan secara simbolis nilai assets dan transaksi ekonomis. Penemuan penting ini menimbulkan dampak filosofi ekonomi yang penting yaitu (Mattessich 1987):
1. Penemuan ini menyimpulkan bahwa akuntansi mendahului perhitungan dan penulisan.
2. Konsep penyajian laporan keuangan ternyata berkembang secara perlahan.
3. Perhitungan angka muncul setelah melalui berbagai tahapan.
4. Memperkenalkan validitas “Correspondence theory”.
Sejarah khususnya sejarah Islam sebenarnya pada awal pertumbuhannya mestinya sudah ada sistem akuntansi. Menurut sejarahnya kegiatan perdagangan sudah ada pemisahan antara pemilik dengan pedagang (manajer). Dalam literatur akuntansi ternyata yang jadi asal mula akuntansi selalu disebut di Eropa.
Mulanya akuntansi merupakan catatan-catatan yang disimpan sebagai bagian dari sistem feudal abad pertengahan. Karena kegiatan itu berkembang Eropa dan sekitar Laut Tengah, tidak heran bila seorang pendeta Italia, Luca Paciolo seorang ahli matematika berusaha menganalisis sistem pembukuan yang kini di kenal dengan sistem Double EntryAcounting yang sekarang sudah berkembang di seluruh dunia.
Sistem pembukuan tersebut ditulisnya dalam buku yang terbit tahun 1494 yang berjudul : Summa de Arithmatica Geometri Proportioni et Proportionalita. Akuntansi sejak itu terus berkembang sejalan dengan perkembangan ekonomi dan semakin timbulnya pemisahan antara pemilik perusahaan dengan manajemen. Timbulnya Revolusi Industri pada tahun 1776 menimbulkan efek positif terhadap perkembangan akuntansi.
Beberapa masalah yang menimbulkan diperlukannya akuntansi adalah perkembangan ilmu yang berjalan sedemikian cepat dan menimbulkan berbagai tekhnik dan penerapan sistem akuntansi di antara perusahaan-perusahaan sehingga masalah perbandingan dan kebenaran (kewajaran) laporan keuangan menjadi permasalahan. Keadaan ini menimbulkan prasangka negatif bahwa manajemen dapat menyusun laporan keuangan sesuai dengan kehendak dan kepentingannya sehingga ia dapat memanipulasi laporan keuangan dan akibatnya laporan keuangan dianggap kurang bernilai dan sampai pada puncaknya tahun 1930 pada masa depresi berat di USA.
Akhirnya USA membentuk SEC (Security Exhange Commission) sebagai salah satu lembaga yang banyak mendorong terciptanya suatu prinsip akuntansi yang baku. Dari lembaga ini dan lembaga lainnya muncullah konsep, teori dan perumusan-perumusan yang sistematis tentang teori akuntansi.
2. Perkembangan Akuntansi
Keadaan yang terpenting yang mendorong perkembangan akuntansi adalah tumbuhnya pusat-pusat perdagangan dibeberapa kota di Italia. Suatu hal yang lain yang penting bagi perkembangan akuntansi adalah kemampuan untuk berekspresi meliputi : seni menulis, perkembangan ilmu berhitung dan dipergunakan uang secara luas sebagai alat pertukaran.\
Perkembangan didalam bidang kelembagaan juga penting dalam manajemen akuntansi yakni konsep mengenai hak milik pribadi, perkembangan dibidang perkreditan dan akumulasi modal.
Seorang penulis Leo Herbert dalam artikelnya di “ The Gao Review “ (Fall 1972, p 31) dengan judul Growth Of Acountability Knowledge 1775 – 1975 menjelaskan perkembangan akuntansi sebagai berikut :
Tahun 1775 : mulai dikenal pembukuan baik yang “single entry” maupun yang “double entry”.
Tahun 1800 : Pada tahun ini dan sampai tahun 1875 masyarakat menjadikan neraca sebagai laporan yang terutama dipergunakan dalam menilai perusahaan.
Tahun 1825 : mulai dikenal pemeriksaan keuangan (Financial Auditing)
Tahun 1850 : Pada tahun ini laporan laba rugi menggantikan posisi neraca sebagai laporan yang dianggap lebih penting. Pada periode ini perkembangan ilmuauditing semakin cepat dan audit dilakukan atas catatan pembukuan dan laporan.
Tahun 1900 : Di USA mulai dikenal sertifikasi profesi yang dilakukan melalui ujian yang dilaksanakan secara nasional, kemudian dalam periode ini juga akuntansi sudah dianggap dapat memberikan laporan tentang pajak. Cost auditing mulai dikenal termasuk laporan dan statistik biaya dan produksi.
Tahun 1925 : akuntansi sudah banyak perkembangannya antara lain :
1. Mulai dikenal akuntansi pemerintah serta pengawasan dana pemerintah.
2. Tekhnik-tekhnik analisis biaya juga mulai diperkenalkan
3. Laporan keuangan mulai diseragamkan
4. Norma pemeriksaan akuntan juga mulai dirumuskan, dan lain-lain.
Tahun 1950 s/d 1975 : banyak yang dapat dicatat dalam perkembangan akuntansi yaitu :
1. Pada periode ini mulai akuntansi menggunakan komputer untuk pengolahan data.
2. Perumusan prinsip akuntansi (G A A P) sudah dilakukan.
3. Analisis cost revenue semakin dikenal
4. Muncul jasa-jasa manajemen seperti sistem pengawasan dan perencanaan.
5. Perencanaan manajemen mulai di kenal demikian juga manajemen auditing.
Tahun 1975 : Mulai periode ini akuntan mulai berkembang dan meliputi bidang-bidang lainnya, perkembangan itu antara lain :
1. Timbulnya manajemen science yang mencakup analisis proses manajemen dan usaha-usaha menemukan dan menyempurnakan kekurangan-kekurangannya.
2. Sistem akuntansi semakin canggih yang mencakup perkembangan :
a) Model-model organisasi
b) Perencanaan organisasi
c) Teori pengambilan keputusan
d) Analisa cost benefit.
3. Total sistem review yang merupakan metode pemeriksaan efektif mulai dikenal.
4. Dalam periode ini muncul :
• Perencanaan sistem menyeluruh
• Penerapan metode inter disipliner
• Nilai-nilai sumber daya manusia menjadi penting
• Hubungan antara lembaga pemerintah semakin penting
5. Social accounting menjadi issu yang membahas pencatatan setiap transaksi perusahaan yang mempengaruhi lingkungan masyarakat.
C. Pemakai Informasi Akuntansi dan Kegunaannya
Pemakai informasi akuntansi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
1. Pihak Intern
Pihak yang menyelenggarakan usaha dan berhubungan langsung dengan perusahaan. Berdasarkan informasi akuntansi, pihak intern dapat membuat berbagai kebijakan dalam pengalokasian biaya yang efisien, penetapan harga pokok produk yang rasional serta penetapan harga jual yang menguntungkan.
Pihak-pihak intern, antara lain:
a) manajemen puncak
b) manajer divisi
c) staf akuntansi
d) karyawan
2. Pihak Ekstern
Pihak yang berkepentingan dengan perusahaan tetapi tidak terlibat secara langsung dalam membuat berbagai keputusan dan kebijakan operasional perusahaan.
Pihak-pihak ekstern antara lain:
a) investor/pemilik
b) kreditor
c) pelanggan
d) pemasok
e) pemerintah
f) masyarakat umum
Contohnya :
1) Investor (pihak yang berkepentingan terhadap maju mundurnya perusahaan karena mereka yang menyetor modal dan menanggung resiko dalam perusahaan)
2) Karyawan (pihak yang berkepentingan dalam menjalankan pengoperasian perusahaan sehari-hari)
3) Kreditor (pihak yang berkepentingan dalam meminjamkan modal kepada perusahaan apabila sedang kekurangan modal. Kreditor dapat melihat terlebih dahulu kondisi keuangan perusahaan dari informasi yang disajikan akuntansi sebelum memutuskan peminjaman modal)
4) Lembaga Pemerintah (pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan dalam hal perpajakan dan ketenagakerjaan)
Sedangkan orang-orang yang dan kelompok yang menggunakan informasi akuntansi adalah sebagai berikut ini :
• Kita sebagai individu dalam kehidupan sehari-hari
• Kalangan bisnis terutama para manajer
• Investor dan Kreditor, dimana mereka mendasarkan penyertaan modal mereka atas informasi akuntansi yang mereka peroleh dari laporan keuangan
• Badan-badan pemerintah seperti Badan Pengawas Pasar Modal(BAPEPAM)
• Instansi perpajakan, dan
• Organisasi-organisasi nir laba
D. Kualitas Informasi Akuntansi
Laporan keuangan yang baik adalah laporan yang memiliki suatu kualitas, adapun kualitas-kualitas yang baik sebagai berikut :
1. Ketelitian (accuracy). Informasi harus bebas dari kesalahan dan bias karena kesalahan dan bias dapat mengurangi nilai informasi.
2. Bentuk (form). Informasi harus disajikan dalam format yang paling sesuai dengan permintaan pemakainya.
3. Tempat (place). Informasi mempunyai nilai yang tinggi kalau informasi tersimpan dalam bentuk yang mudah diperoleh kembali pada saat dibutuhkan.
4. Ketepatwaktuan (timeliness). Informasi akan mempunyai nilai yang tinggi kalau informasi tersebut tidak basi.
5. Relevansi (relevancy). Informasi akan mempunyai nilai yang tinggi kalau informasi tersebut berkaitan dengan tujuan diperolehnya informasi tersebut.
6. Reliabilitas (reliability). Informasi akan berkurang nilainya kalau orang yang menggunakan informasi meragukan keterandalan (reliabilitas) informasi tersebut. (Suwardjono:10:1996)
Akuntansi dalam membuat laporan keuangan harus disesuaikan dengan kebutuhan instansi yang terkait dan kebijakan-kebijakan yang ada, yang tercantum dalam PSAK.
E. Bidang-bidang Akuntansi
Seperti halnya bidang-bidang lainnya, akuntansi juga memiliki bidang khusus sebagai akibat dari perubahan zaman. Kecenderungan ini disebabkan oleh perkembangan perusahaan, timbulnya sistem perpajakan baru dna bertambahnya pengaturan oleh pemerintah terhadap kegiatan perusahaan. Faktor-faktor tersebut bersama-sama dengan kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi yang cepat telah mengharuskan akuntan untuk memperoleh keahlian yang tinggi dalam spesialisasi tertentu.
Adapun bidang-bidang dari akuntansi yaitu:
1) Akuntansi Keuangan merupakan bidang akuntansi terutama yang berkaitan dengan pencatatan dan pelaporan keuangan perusahaan yang ditujukan terutama kepada pihak-pihak eksternal perusahaan seperti investor, kreditor, lembaga pemerintah, pelanggan, pemasok dan masyarakat.
2) Akuntansi Manajemen merupakan bidang akuntansi yang termasuk didalamnya akuntansi keuangan dan data-data keuangan estimasian yang berguna bagi manajer untuk menjalankan operasi perusahaan sehari-hari dan merencanakan masa depan operasi perusahaan.
3) Akuntansi Biaya merupakan bagian dari akuntansi manajemen yang berhubungan dengan pencatatan dan pelaporan biaya biaya perusahaan. Akuntansi biaya ini bermanfaat bagi manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan biaya-biaya perusahaan.
4) Perpajakan merupakan bidang akuntansi yang berhubungan dengan perencanaan penghitungan, pencatatan dan pelaporan pajak-pajak yang menjadi kewajiban perusahaan untuk dibayarkan kepada pemerintah berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku.
5) Pemeriksaan Laporan Keuangan (Auditing) merupakan bidang akuntansi yang berhubungan dengan pemeriksaan kewajaran pencatatan dan pelaporan keuangan yang disusun dan dipublikasikan oleh manajemen perusahaan.
6) Penganggaran merupakan bidang akuntansi yang berhubungan dengan penyusunan rencana secara terinci untuk mencapai sasaran yang ditetapkan perusahaan seperti penjualan, biaya, aset dan laba.
7) Perancangan Sistem Informasi merupakan bidang akuntansi yang meliputi kegiatan identifikasi kebutuhan informasi untuk kepentingan internal maupun eksternal yang akan membantu manajemen untuk mengawasi dan mengendalikan jalannya operasi perusahaan.
8) Pemeriksaan Internal merupakan bidang akuntansi yang berhubungan dengan kegiatan pemeriksaan efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan dan untuk menjamin bahwa para karyawan dan bagian bagian dari perusahaan telah melaksanakan prosedur dan rencana yang ditetapkan manajemen
9) Akuntansi Pemerintahan atau Sektor Publik merupakan bidang akuntansi yang berhubungan dengan pencatatan dan pelaporan keuangan pada organisasai pemerintahan atau organisasi yang memberikan jasa publik
10) Konsultasi Manajemen merupakan jasa yang dapat diberikan oleh akuntan selain yang berhubungan dengan akuntansi seperti studi kelayakan, susunan organisasi, analisis data ekonomi dan lain-lain.
F. Profesi akuntansi
Adalah profesi yang menyediakan jasa audit maupun non audit kepada masyarakat. Terdapat beberapa profesi akuntansi diantaranya :
1. Profesi Akuntan Publik
Adalah akuntan professional yang menjual jasanya kepada masyarakat umum, terutama dalam bidang pemeriksaan dalam laporan keuangan yang dibuat oleh kliennya. Pemeriksaan tersebut terutama ditujukan untuk memenuhi kebutuhan para investor, kreditur, calon investor, calon kreditur dan instansi pemerintah (terutama instansi pajak). Disamping itu akuntan publik juga menjual jasa lain kepada masyarakat, seperti konsultan pajak, konsultasi bidang manajemen, penyusunan sistem akuntansi,dan penyusunan laporan keuangan.(mulyadi, 1992:27)
2. Profesi Akuntan Pemerintah
Adalah akuntan professional yang bekerja pada instansi pemerintah yang tugas utamanya adalah melakukan pemeriksaan terhadap tanggung jawab keuangan yang disajikan oleh unit-unit organisasi dalam pemerintah atau pertanggung jawaban keuangan yang ditujukan kepada pemerintah.
3. Profesi Akuntan Manajemen Keuangan
Disebut juga akuntan intern yang bekerja disebuah perusahaan dan berpartisipasi mengambil keputusan mengenai investasi jangka panjang (capital budgeting),menjalankan tugasnya sebagai akuntan yang mengatur pembukuan dan pembuatan ikhtisar-ikhtisar keuangan, atau membuat sIstem akuntansi perusahaan.(Hari Gursida,1999)
4. Profesi Akuntan Pendidik
Profesi akuntan yang memberikan jasa berupa pelayanan pendidikan akuntansi kepada masyarakat melalui lembaga pendidikan yang ada, guna melahirkan akuntan-akuntan yang terampil dan professional.


G. Etika Profesi Akuntan
Etika profesi merupakan karakteristik suatu profesi yang membedakan suatu profesi dengan profesi lain, yang berfungsi untuk mengatur tingkah laku para anggotanya (Murtanto dan Marini 2003).
Sedangkan menurut (Agoes 2004), Setiap profesi yang memberikan pelayanan jasa pada masyarakat harus memiliki kode etik, yang merupakan seperangkat prinsip–prinsip moral yang mengatur tentang perilaku profesional.
Tanpa etika, profesi akuntan tidak akan ada karena fungsi akuntan adalah sebagai penyedia informasi untuk proses pembuatan keputusan bisnis oleh para pelaku bisnis. Etika profesi yang dimaksud adalah Kode Etik Akuntan Indonesia, yaitu norma perilaku yang mengatur hubungan antara akuntan publik dengan kliennya, antara akuntan publik dengan rekan sejawatnya dan antara profesi dengan masyarakat. Etika profesi terdiri dari lima dimensi yaitu kepribadian, kecakapan profesional, tangung jawab, pelaksanaan kode etik, penafsiran dan penyempurnaan kode etik.
Dalam kongres V Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) di Surabaya 20-30 Agustus 1986, telah berhasil disahkan butir-butir kode etik profesi akuntan. Kode etik yang dibentuk pada tahun tersebut terdiri dari tiga bagian utama, yaitu :
1) Untuk profesi akuntan secara umum
2) Khusus untuk akuntan publik, dan
3) Penutup
Prinsip etika akuntan atau kode etik akuntan itu meliputi delapan butir pernyataan (IAI, 1998, dalam Ludigdo, 2007). Kedelapan butir pernyataan tersebut merupakan hal-hal yang seharusnya dimiliki oleh seorang akuntan, yaitu :
1) Tanggung jawab profesi : bahwa akuntan di dalam melaksanakan tanggungjawabnya sebagai profesional harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.
2) Kepentingan publik : akuntan sebagai anggota IAI berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepentingan publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme.
3) Integritas : akuntan sebagai seorang profesional, dalam memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya tersebut dengan menjaga integritasnya setinggi mungkin.
4) Obyektifitas : dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya, setiap akuntan sebagai anggota IAI harus menjaga obyektifitasnya dan bebas dari benturan kepentingan.
5) Kompetensi : akuntan harus melaksanakan jasa profesionalnya penuh kehati-hatian, kompetensi, dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban mempertahankan pengetahuan dan keterampilan profesionalnya pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa profesional yang kompeten berdasarkan perkembangan praktik, legislasi, dan teknik yang paling mutakhir.
6) Kerahasiaan : akuntan harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.
7) Perilaku profesional : akuntan sebagai seorang profesional dituntut untuk berperilaku konsisten selaras dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesinya.
8) Standar teknis : akuntan dalam menjalankan tugas profesionalnya harus mengacu dan mematuhi standar teknis dan standar profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, akuntan mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektifitas.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari data dan fakta-fakta hasil telaahan literatur yang dilakukan, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan. Akuntansi merupakan suatu seni, berguna untuk memenuhi kebutuhan agar terbentuknya suatu informasi keuangan yaitu berupa laporan keuangan.
Mulanya akuntansi merupakan catatan-catatan yang disimpan sebagai bagian dari sistem feudal abad pertengahan, tidak heran bila seorang pendeta Italia, Luca Paciolo seorang ahli matematika berusaha menganalisis sistem pembukuan yang kini di kenal dengan sistem Double EntryAcounting yang sekarang sudah berkembang di seluruh dunia.
Dalam buku yang terbit tahun 1494 yang berjudul : Summa de Arithmatica Geometri Proportioni et Proportionalita. Akuntansi sejak itu terus berkembang sejalan dengan perkembangan ekonomi dan semakin timbulnya pemisahan antara pemilik perusahaan dengan manajemen.
Pemakai informasi akuntansi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu pihak intern dan pihan ekstern. Sedangkan laporan keuangan yang baik adalah laporan yang memiliki suatu kualitas-kualitas yang baik antara lain : Ketelitian (accuracy), Bentuk (form), Tempat (place), Ketepatwaktuan (timeliness), Relevansi (relevancy), dan Reliabilitas (reliability). Akuntansi dalam membuat laporan keuangan harus disesuaikan dengan kebutuhan instansi yang terkait dan kebijakan-kebijakan yang ada, yang tercantum dalam PSAK.
Seperti halnya bidang-bidang lainnya, akuntansi juga memiliki bidang khusus sebagai akibat dari perubahan zaman, antara lain : Akuntansi Keuangan, Akuntansi Manajemen, Akuntansi Biaya Perpajakan, Pemeriksaan Laporan Keuangan, Penganggaran, Perancangan Sistem Informasi, Pemeriksaan Internal, Akuntansi Pemerintahan atau Sektor Publik, dan Konsultasi Manajemen.
Profesi akuntansi adalah profesi yang menyediakan jasa audit maupun non audit kepada masyarakat. Terdapat beberapa profesi akuntansi diantaranya : Profesi Akuntan Publik, Profesi Akuntan Pemerintah, Profesi Akuntan Manajemen Keuangan, dan Profesi Akuntan Pendidik.
Fungsi akuntan adalah sebagai penyedia informasi untuk proses pembuatan keputusan bisnis oleh para pelaku bisnis, maka tanpa etika, profesi akuntan tidak akan ada. Etika profesi yang dimaksud adalah Kode Etik Akuntan Indonesia, yaitu norma perilaku yang mengatur hubungan antara akuntan publik dengan kliennya, antara akuntan publik dengan rekan sejawatnya dan antara profesi dengan masyarakat.
Etika profesi terdiri dari lima dimensi yaitu kepribadian, kecakapan profesional, tangung jawab, pelaksanaan kode etik, penafsiran dan penyempurnaan kode etik.
Prinsip etika akuntan atau kode etik akuntan itu meliputi delapan butir pernyataan (IAI, 1998, dalam Ludigdo, 2007). Kedelapan butir pernyataan tersebut merupakan hal-hal yang seharusnya dimiliki oleh seorang akuntan, yaitu : Tanggung jawab profesi, Kepentingan publik, Integritas, Obyektifitas, Kompetensi, Kerahasiaan, Perilaku profesional, serta Standar teknis.
B. Saran



DAFTAR PUSTAKA

A. Sungguh. 2004. 25 Etika Profesi. Jakarta : Sinar Grafika
U. Ludigdo. 2007. Paradoks Etika Akuntan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Gangguan Belajar Pada Anak

Anak-anak yang mengalami gangguan belajar (learning disabilities) adalah yang :
1. Tingkat kecerdasannya normal ataupun diatas normal
2. Memiliki kesulitan di beberapa bidang akademis tetapi biasanya tidak memperlihatkan kekurangan-kekurangan di bidang-bidang lain.
3. Tidak menderita beberapa kondisi atau kelainan lain yang dapat menjelaskan masalah-masalah belajar mereka.(Reid,1998)
Di dalam konsep global, gangguan belajar meliputi masalah-masalah mendengar, berpikir, mengingat, membaca, menulis, mengeja, dan matematika (Andrew & Conte,1993;Jackson, Breimeyer, & Fletcher,1993; Spear Swerling & Stenberg, 1994). Ketidakmampuan memusatkan perhatian meliputi kemampuan untuk tetap duduk, menaruh perhatian, dan berkonsentrasi juga diklasifikasikan dalam kelompok ini.
Perbaikan kehidupan anak-anak yang mengalami gangguan belajar bias terjadi bila ada :
1. Pengenalan hakikat alami kelainan itu yang begitu kompleks (aspek-aspek biologis, kognitif dan social harus dipertimbangkan )
2. Analisis yang lebih tepat tentang lingkungan-lingkungan belajar dimana anak-anak yang mengalami gangguan belajar itu turut berpartisipasi (Drew & Luftig, 1993; Vaughn, 1993; lyytine,dkk, 1994).
Attention-Deficit Hyperactivity Disorder (Hiperaktif)
Matthew gagal naik ke kelas dua. Tulisan tangannya kacau. Ia tidak tahu membaca alphabet dan tidak pernah mengikuti pelajaran-pelajaran yang diajarkan oleh gurunya dengan baik. Matthew hamper selalu aktif bergerak. Ia tidak dapat duduk diam lebih dari beberapa menit. Ibunya menyebutnya anak yang selalu gelisah. Matthew mengalami Attention-Deficit Hyperactivity Disorder atau apa yang disebut hiperakti. Cirri kelainan ini berupa suatu tentang perhatian yang pendek, [erhatian yang mudah beralih dan tingkat kegiatan fisik yang tinggi (arkeley, 1989; Berman, 1992; O’Cornor, Crowell& Sprafkin, 1993).
Singkatnya, anak-anak ini tidak menaruh perhatian dan memiliki kesulitan memusatkan perhatian pada apa yang dilakukannya. Anak yang mengalami Attention-Deficit Hyperactivity Disorder diperkirakan antara kurang dari 1 persen hingga 5 persen. Sementara anak-anak kecil atau bahkan bayi-bayi mungkin sudah memperlihatkan karakteristik kelainan ini, mayoritas anak-anak hiperaktif dapat teridentifikasi pada tiga tahun pertama sekilah dasar, apabila guru-guru mennyadari bahwa anak-anak ini memiliki masalah yang besar dalam menaruh perhatian, duduk diam dan memusatkan perhatian pada pekerjaan sekolah mereka.
Kemungkinan penyebabnya meliputi factor keturunan, kerusakan janin prakelahiran, makanan, dinamika keluarga, dan lingkungan fisik. Factor keturunan pada temperamen semakin perlu dipertimbangkan, dengan tingkat aktivitas sebagai satu aspek temperamen yang membedakan seorang anak dari anak lain pada perkembangan dini. Anak laki-laki empat kali lebih hiperantif daripada anak-anak perempuan yang ditentukan oleh plasma pembawa sifat pada kromosom Y. Bahaya prakelahiran, alcohol yang dikonsumsi secara berlebihan oleh perempuan hamil berkaitan dengan lemahnya perhatian dan pemusatan perhatian anak mereka pada usia empat tahun, defisiensi vitamin juga dapat menyebabkan masalah-masalah pemusatan perhatian anak-anak hiperaktif khususnya kekurangan vitamin B. Konsumsi kafein dan gula yang berlebihan juga dapat menyebabkan si anak kurang dapat memusatkan perhatian.
Obat-obatan yang diresepkan secara luas bagi anak-anak hiperaktif ialah amphetamines, khususnya Ritalin.
Perkembangan Kognitif pada Masa Pertengahan dan Akhir Anak-Anak
Teori dan Pemikiran Operasional Piaget
Menurut Piaget (1967), pemikiran anak prasekolah adalah pemikiran praoperasional meliputi pembentukan konsep-konsep yang tetap, penalaran mental, penonjolan sikap egosentrisme, dan pembentukan sistem-sistem keyakinan gaib yang belum sempurnadan terorganisasi dengan baik.
Pemikiran Operasional Konkret
Terdiri dari operasi-operasi atau tindakan-tindakan mental yang memungkinkan anak melakukan secara mental apa yang telah dilakukan secara fisik juga tindakan-tindakan mental yang bertentangan. Dengan demikian operasi konkret ialah suatu tindakan mental yang bertentangan terhadap objek-objek yang nyata dan konkret yang memungkinkan anak mengkoordinasikan beberapa karakteristik dan bukan berfokus pada suatu property tunggal suatu objek.
Banyak operasi konkret yang diidentifikasikan oleh Piaget berfokus pada caraanak-anak bernalar tentang property objek-objek. Seorang anak yang memahami system klasifikasi dapat naik dan turun setingkat (secara vertical), menyilang suatu tingkat (secara horizontal), da naik ddan turun serta menyilang (secara miring), di dalam system.anak operasional.
Piaget dan Penddikan
Piaget bukanlah seorang pendidik dan tidak pernah berpura-pura menjadi seorang pendidik. Tetapi ia member suatu kerangka konseptual yang bagus untuk memandang masalah-masalah pendidikan. Dvid Elkind (1976) menyebutkan tiga prinsip:
1. Isu terpenting di dalam pendidikan adalah komunikasi. Menurut teori piaget, pikiran anak bukan merupakan suatu kotak yang kosong; sebaliknya, anak memiliki sejumlah gagasan tentang dunia fisik dan alamiah, yang berbeda dengan gagasan-gagasan orang dewasa. Kita harus belajar memahami apa yang dikatakan oleh anak-anak dan menanggapi dengan cara berbicara yang sama dengan yang digunakan oleh anak-anak.
2. Anak selalu tidak mau belajar dan mau belajar lebih lanjut untuk memperoleh pengetahuan. Aak-anak dating ke sekolah dengan gagasan-gagasan mereka sendiri tentang waktu, sebab, jumlah dan angka.
3. Anak pada dasarnya adalah suatu makhluk yang berpengetahuan, yang selalu termotivasi untuk memperoleh pengetahuan. Cara yang terbaik untuk memelihara motivasi akan pengetahuan ini adalah biarkan anak untuk secara spontan berinteraksi dengan laigkungan.
Kontribusi dan Kritik Terhadap Piaget
Kontribusi
Kita berhutang kepada piaget atas sederet panjang konsep yang bagus sekali dan begitu kuat, seperti konsep-konsep tentang keabadian objek, konservasi, asimilasi, dan akomodasi juga atas visinya tentabg yang baru-baru ini diterima anak-anak sebagai para pemikir yang aktif, konstruktif, yang melalui hubungan mereka dengan lingkngan, menjadikan diri mereka produsen perkembangan mereka sendiri (Flavell, 1992)
Piaget adalah seorang jenius dalam mengobservasianak-anak, menunjukan kepada kita cara-cara berdaya cipta untuk melihat bagaimana anaka-anak dan bahkan bayi-bayi, bertindak dan menyesuaikan diri dengan dunia mereka. Piaget memperlahatkan kepada kibeberapa hal penting untuk dipertimbangkan di dalam perkembangan kognitif anak-anak, meliputi peralihan dari pemikiran praoperasional kepemilikan operasional. Peaget juga memperlihatkan perubahan kognitif anak-anak akan terjadi bila situasi-situasi mereka dirancang untuk memungkinkan gerakan berangsur-angsur ke tingkat beriktnya yang lebih tinggi (Beilin, 1992)
Kritik
Pertanyaan-pertanytaan muncul tentang bidang-bidang berikut:perkiraan kompetensi anak pada level-level perkembangan yang berbeda; tahap-tahap; pelatihan anak-anak untuk bernalar pada level-level yang lebih tinggi; dan kebudayaan serta pendidikan.
Perkiraan Kompetensi Anak
Konservasi jumlah telah didemonstrasikan anak-anak seusia 3 tahun, walaupun demikain Piaget memperkirakan hal itu tidak akan yimbul hingga usia 7 tahun. Anak-anak kecil tidak tetlalu bersifat “pra” ini dan “pra” itu (prakausal, praoperasional, dll) sebagaimana diperkirakan Piaget(Flavell, 1992). Beberapa aspek pemikiran operasional formal yang meliputi penalaran abstrak tidak secara konsisten terjadi pada awal remaja sebagai dilihat Piaget. Orang-orang dewasa seringkali bernalar dengan cara-cara yang jauh lebih irrasional daripada yang diyakini oleh Piaget (Siegler, 1991). Secara singkat, kecenderungan dewasa ini memperlihatkan kompetnsi-kompetensi pada bayi dan anak-anak kecil, dan kekurangan-kekurangan kognitif pada orang-orang remaja dan dewasa (Flavell, 1992).
Tahap-tahap
Piaget melihat tahap-tahap sebagai satu kesatuan struktur-struktur pemikiran, sehingga teorinya menganggap adanya perkembangan yang selaras. Artinya, berbagai aspek dari suatu tahar terjadi pada waktu yang sama. Tetapi beberapa konsep operasional konkret tidak muncul secara selaras.
Neo-piagetians ialah para developmentalis yang mengelaborasikan teori Piaget, yang yakin bahwa dalam banyak aspek perkembangan kognitif anak-anak lebih spesifik daripada yang diprkirakan Piaget (Case,1987, 1992, 1993; Pascual-Leone, 1987) yang tidak yakin bahwa semua gagasan suatu visi yang lebih akurat terhadap perkembangan kognitif anak meliputi lebih sedikit referensi terhadap tahap-tahap besar, dan lebih menekankan peran-peran strategis, keterampilan-keterampilan- seberapa cepat dan otomatis anak-anak dapat memproses, hakekat spesisik tugas kognisi anak-anak, dan pentingnya pembagian masalah-masalah kognitif anak-anak ke dalam langkah-langkah yang lebih kecil dan lebih teliti.
Pelatihan anak-anak untuk bernalar pada level yang lebih tinggi
Anak-anak yang berada pada suatu tahap kognitif dapat dilatih untuk bernalar pada suatu tahap yang lebih tinggi. Ini merupakan masalah bagi Piaget, yang berpendapat bahwa penelitian semacam itu hanya berfungsi di tingkat permukaan saja(superficial level) dan tidak efektif kecuali bila anak berada pada suatu transisi dari suatu tahap ke tahap lainntransisi dari suatu tahap ke tahap berikutnya.
Kebudayaan dan Pendidikan
Kebudayaan dan pendidikan memberi pengaruh-pengaruh yang lebih kuat pada perkembangan anak-anak daripada yang diyakini oleh Piaget.usia dimana individu memerlukan keterampilan-keterampilan konservasi terkait dengan sejauh mana kebudayaan mereka menyediakan kebiasaan yang relevan.
Pemrosesan Informasi
Di antara pokok-pokok perubahan di dalam pemrosesan informasi selama masa pertengahan dan akhir kanak-kanak adalah perbaikan-perbaikan di dalam memori, skema, dan naskah.
Memori
Memori jangka panjang bertambah seiring dengan pertambahan usia selama masa pertengahan dan akhir kanak-kanak. Dua aspek memori yang terkait dengan peningkatan memori jangka panjang adalah proses pengendalian (control processes) dan karakteristek murid (learner characteristics)
Yang kita ketahui tentang memori jangka panjang ialah bahwa memori jangka panjang tergantung pada kegiatan-kegiatanbelajar individu ketika mempelajari dan mengingat informasi. Control processes ialah proses-proses kognitif yang tidak terjadi secara otomatis, tetapi memerlukan usaha dan upaya. Tiga proses kendali yang penting terjadi pada anak-anak ialah pengulangan (rehearsal), organisasi dan perbandingan (imageri).
Pengulangan ialah suatu proses control yang meningkatkan memori, dengan mengulang informasi setelah informasi itu disajikan. Para peneliti menemukan bahwa pengulangan yang spontan meningkat terutama pada usia antara 5 sampai 10 tahun.
Proses control lain yang berkembang ketika anak-anak menyelami usia masa pertengahan dan akhir anak-anakadlah perbandingan. Straegi yang kuat adalah metode kata kunci, yang telah dimanfaatkan secara praktis untuk mengajarkan anak-anak sekolah dasar bagaimana menguasai secara cepat informasi baru seperti kata-kata perbendaharaan bahasa asing, Negara-negara bagian dan ibukota-ibukota Negara bagian Amerika Serikat, dan nama-nama presiden Amerika Serikat. Para developmentalis dewasa ini mendukung penggunaan perbandingan-perbandingan di sekolah-sekolah Amerika Serikat karena yakin itu dapat menolong meningkatkan memori anak(McDaniel & Pressley, 1987)
Selain itu, usia merupakan variable yang sangat kuat juga banyak sifat-sifat anak meliputi sikap, motivasi, dan kesehatan, yang menentukan efektivitas memori. Tetapi sifat yang paling diuji secara menyeluruh adalah pengetahuan yang telah diperoleh anak sebelumnya (ocqiurwd knowledge). Apa yang diketahui oleh anak memiliki suatu dampak yang luar biasa terhadap apa yang diingat anak.
Skema (scheme) dan Naskah (script)
Skema sebagai suatu struktur kognitif, suatu jaringan asosiasi yang mengorganisasikan dan menuntun persepsi-persepsi individu yang berasal dari pengalaman anak sebelummya di dalam menghadapi lingkungan, dan mempengarihi cara anak-anak menyandikan, mengambil kesimpulan-kesimpulan dan menyimpan informasi dan penting dalam pemrosesan memori dan informasi.
Satu dasawarsa penelitian menunjukkan bahwa anak-anak pada usia yang sangat muda dapat struktur-struktur seperti ini untuk mengisi informasi yang hilang, mengingat lebih baik, dan menceritskan cerita-cerita yang relatif berkesinambungan. Tetapi, perubahan-perubahan terjadi sepanjang tahun-tahun masa kanak-kanak, terutama pada kemampuan anak untuk mengidentifikasi cerita-cerita yang menonjol dalam cerita, menguraikan cerita-cerita yang berbeda, dan mempertahankan alur-alur cerita yang banyak dalm pikiran mereka ketika menghadapi cerita-cerita yang lebih kompleks yang meliputi beberapa episode dan lebih dari satu karakter utama.
Skrip (scritp) ialah suatu tema dari suatu peristiwa. Script pertama anak-anak tampak pada perkembangan yang sangat dinimungkin seawall tahun pertama kehidupannya. Ketika mereka berkembang, skrip mereka menjadi lebih halus dan lebih canggih
Pengetahuan Metakognitif
Ialah pengetahuen tentang kognisi, tentang pemikiran manusia dan cara kerjanya yang telah diakumulasikan oleh anak-anak melalui pengalaman, dan disimpan dalam memori jangka panjang.
Banyak developmentalis yakin bahwa pengetahuan metakognitif menguntungkan pembalajaran sekolahdan bila murid-murid kurang menguasai pengetahuan metakognitif, pengetahuan ini kemungkinan dapat diajarkan kepada mereka.
Pengetahuan Kognitif
Ialah proses mengadakan pemeriksaan atas apa yang sedang anda lakukan, apa yang akan anda lakukan selanjutnya, dan seberapa efektif kegiatan mental berkembang.ketika anak-anak terlibat di dalam suatu kegiatan seperti membaca, menuls atau memecahkan suatu soal matematika, mereka secara berulang-ulang melakukan pemeriksaan atas apa yang sedang mereka kerjakan dan menyusun tugas yang akan mereka rencanakan selanjutnya (Baker & Brown, 1984; Brown, 1993; Brown & Palincsar, 1989).
Pengajaran timbal balik ialah suatu prosedur pembelajaran yang digunakan oleh Brown & Palincsar untuk mengembangkan pemantauan kognitif, yang mengharuskan murid0murid mengambil giliran memimpin suatu kelompok belajar dengan menggunakan strategi untuk memahami dan mengingat isi teks.
Pemikiran Kritis
Yaitu memahami makna masalah secara lebih dalam, mempertahankan agar pikiran dapat tetap terbuka terhadap segala pendekatan dan pandangan yang berbeda, dan berpikir secara reflektif dan bukan hanya menerima pernyataan-pernyataan dan melaksanakan prosedur-prosedua tanpa pemahaman dan evaluasi yang signifikan.
Untuk berfikir secara kritis atau memecahkan setiap masalah, anak-anak harus mengambil peran yang aktif dalam belajar. Ini berarti bahwa anak-anak perlu mengembangkan berbagai proses berfikir yang aktif, seperti:
1. Mendengarkan secara seksama
2. Mengidentifikasi atau merumuskan pertanyaaan-pertanyaan
3. Mengorganisasikan pemikiran-pemikiran mereka
4. Memperhatikan persamaan dan perbedaan
5. Melakukan penalaran dari umum ke spesifik
6. Membedakan antara kesimpulan-kesimpulan yang secara logika valid dan tidak valid

TUGAS SYSTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

Manusia merupakan organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri atau disebut sebagi organisme heterotrof. Semua kebutuhan makanan didatangkan dari luar untuk memenuhi kebutuhan energi dan untuk sintesis berbagai zat yang dibutuhkan di dalam tubuh. Makhluk hidup seperti manusia selalu membutuhkan suplai makanan untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Sebelum dapat digunakan tubuh, makanan dicerna dalam sistem pencernaan. Sistem pencernaan manusia terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan terdiri dari organ-organ pencernaan seperti lidah, kerongkongan, lambung, usus, sedangkan kelenjar pencernaan meliputi kelenjar ludah, hati, kelenjar dinding lambung, dan kelenjar pankreas.
Proses pencernaan dalam tubuh manusia adalah kompleks. Bahan makanan yang telah mengalami penguraian sebagian di dalam mulut, melalui tenggorokan (esofagus) masuk ke dalam lambung. Di sisni kerja enzim amilase dalam air ludah dihentikan dengan adanya asam klorida yang dikeluarkan oleh lambung. Dalam keadaan normal bahan makanan tinggal untuk beberapa jam di dalam lambung, sementara asam klorida dan pepsin menguraikan protein dan karbohidrat yang terkandung dalam zat makanan tersebut menjadi oligopeptida dan oligosakarida. Berbeda dari amilase dan enzim lainnya, pepsin bekerja dalam suasana sangat asam, pH 1.0-2.5, sesuai dengan kondisi asam dalam cairan lambung
System pencernaan
Sistem pencernaan yang terdapat pada manusia

A. Rongga mulut

Di dalam rongga mulut terdapat gigi , lidah dan juga kelenjar lidah. Gigi pada anak-anak disebut gigi susu ( gigi sulung ). Jumlah dari gigi anak-anak berjumlah dua puluh ( 20 ) buah yang terdiri dari 8 buah gigi seri 4 buah gigi taring dan geraham 8 buah, setelah berumur 6 – 14 tahun gigi susu diganti dengan gigi tetap, jumlahnya 8 gigi seri 4 gigi taring , 8 buah gigi geraham dan 12 geraham belakang.
Fungsi gigi :
a. Gigi seri berfungsi untuk memotong makanan
b. Gigi taring berfungsi merobek makanan
c. Geraham berfungsi untuk mengunyah makanan
Fungsi lidah :
a. Sebagai pengecap rasa makanan
b. Sebagai alat pemindah makanan
c. Sebagai alat bantu menelan makanan
Kelenjar ludah menghasilkan ludah ( saliva ) sebanyak 2,5 liter per harinya. Di dalam rongga mulut terdapat 3 pasang kelenjar ludah, yaitu kelenjar ludah parotis, kelenjar ludah rahang bawah dan kelenjar ludah bawah lidah. Ludah merupakan cairan pekat yang mengandung air, lendir, garam dan enzim ptialin ( amilase ).


B. Kerongkongan ( esofagus )
Kerongkongan menghubungkan mulut dengan lambung, pada kerongkongan terdapat faring ( tekak ) yang merupakan persimpangan antara tenggorok dengan kerongkongan. Pada pangkal faring terdapat epiglotis ( katup pangkal teggorok ).

C. Lambung ( ventrikulus )

Lambung atau ventrikulus berupa suatu kantong yang terletak di bawah sekat rongga badan. Lambung dapat dibagi menjadi tiga daerah, yaitu daerah kardia, fundus dan pilorus. Kardia adalah bagian atas, daerah pintu masuk makanan dari kerongkongan . Fundus adalah bagian tengah, bentuknya membulat. Pilorus adalah bagian bawah, daerah yang berhubungan dengan usus 12 jari (duodenum).
Di dalam lambung, makanan dicerna secara kimiawi. Dinding lambung tersusun dari tiga lapisan otot, yakni otot melingkar, memanjang dan menyerong. Kontraksi dan ketiga macam lapisan otot tersebut mengakibatkan gerak peristaltik (gerak menggelombang). Gerak peristaltik menyebabkan makanan di dalam lambung diaduk-aduk.
Di bagian dinding lambung sebelah dalam terdapat kelenjar-kelenjar yang menghasilkan getah lambung. Aroma, bentuk, warna, dan selera terhadap makanan secara refleks akan menimbulkan sekresi getah lambung. Getah lambung mengandung asam lambung (HCI), pepsin, musin, dan renin. Asam lambung berperan sebagai pembunuh mikroorganisme dan mengaktifkan enzim pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin merupakan enzim yang dapat mengubah protein menjadi molekul yang lebih kecil. Musin merupakan mukosa protein yang melicinkan makanan. Renin merupakan enzim khusus yang hanya terdapat pada mamalia, berperan sebagai kaseinogen menjadi kasein. Kasein digumpalkan oleh Ca²+ dari susu sehingga dapat dicerna oleh pepsin. Tanpa adanya renin usus yang berwujud cair akan lewat begitu saja di dalam lambung dan usus tanpa sempat dicerna.
Kerja enzim dan pelumatan oleh otot lambung mengubah makanan menjadi lembut seperti bubur, disebut chyme (kim) atau bubur makanan. Otot lambung bagian pilorus mengatur pengeluaran kim sedikit demi sedikit dalam duodenum. Caranya, otot pilorus yang mengarah ke lambung akan relaksasi (mengendur) jika tersentuh kim yang bersifat asam. Sebaliknya, otot pilorus yang mengarah ke duodenum akan berkontraksi (mengerut) jika tersentuh kim. Jadi, misalnya kim yang bersifat asam tiba di pilorus depan, maka pilorus akan membuka, sehingga makanan lewat. Oleh karena makanan asam mengenai pilorus belakang, pilorus menutup. Makanan tersebut dicerna sehingga keasamannya menurun. Makanan yang bersifat basa di belakang pilorus akan merangsang pilorus untuk membuka. Akibatnya, makanan yang asam dari lambung masuk ke duodenum. Demikian seterusnya. Jadi, makanan melewati pilorus menuju duodenum segumpal demi segumpal agar makanan tersebut dapat tercerna efektif. Setelah 2 sampai 5 jam, lambung kosong kembali.
D. Usus halus ( intestinum tenue )

Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus besar. Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum). Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu
a. Usus halus
Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus halus.
Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa dicerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan mengirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan. Duodenum menerima enzim pankreatik dari pankreas dan empedu dari hati. Cairan tersebut (yang masuk ke dalam duodenum melalui lubang yang disebut sfingter Oddi) merupakan bagian yang penting dari proses pencernaan dan penyerapan.
Gerakan peristaltik juga membantu pencernaan dan penyerapan dengan cara mengaduk dan mencampurnya dengan zat yang dihasilkan oleh usus.
Beberapa senti pertama dari lapisan duodenum adalah licin, tetapi sisanya memiliki lipatan-lipatan, tonjolan-tonjolan kecil (vili) dan tonjolan yang lebih kecil (mikrovili). Vili dan mikrovili menyebabkan bertambahnya permukaan dari lapisan duodenum, sehingga menambah jumlah zat gizi yang diserap.
Sisa dari usus halus, yang terletak dibawah duodenum, terdiri dari jejunum dan ileum. Bagian ini terutama bertanggungjawab atas penyerapan lemak dan zat gizi lainnya. Penyerapan ini diperbesar oleh permukaannya yang luas karena terdiri dari lipatan-lipatan, vili dan mikrovili.
Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.
Kepadatan dari isi usus berubah secara bertahap, seiring dengan perjalanannya melalui usus halus. Di dalam duodenum, air dengan cepat dipompa ke dalam isi usus untuk melarutkan keasaman lambung. Ketika melewati usus halus bagian bawah, isi usus menjadi lebih cair karena mengandung air, lendir dan enzim-enzim pankreatik.
b. Pankreas
Pankreas merupakan suatu organ yang terdiri dari 2 jaringan dasar :
- Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
- Pulau pankreas, menghasilkan hormon
Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke dalam darah.
Enzim-enzim pencernaan dihasilkan oleh sel-sel asini dan mengalir melalui berbagai saluran ke dalam duktus pankreatikus. Duktus pankreatikus akan bergabung dengan saluran empedu pada sfingter Oddi, dimana keduanya akan masuk ke dalam duodenum.
Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.
3 hormon yang dihasilkan oleh pankreas adalah:
- Insulin, yang berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah
- Glukagon, yang berfungsi menaikkan kadar gula dalam darah
- Somatostatin, yang berfungsi menghalangi pelepasan kedua hormon lainnya (insulin dan glukagon).

E. Hati
a. Hati
Hati merupakan sebuah organ yang besar dan memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan.
Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah.
Darah diolah dalam 2 cara:
- Bakteri dan partikel asing lainnya yang diserap dari usus dibuang
- Berbagai zat gizi yang diserap dari usus selanjutnya dipecah sehingga dapat digunakan oleh tubuh.
Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.
Hati menghasilkan sekitar separuh dari seluruh kolesterol dalam tubuh, sisanya berasal dari makanan. Sekitar 80% kolesterol yang dihasilkan di hati digunakan untuk membuat empedu. Hati juga menghasilkan empedu, yang disimpan di dalam kandung empedu.
b. Kandung empedu & Saluran empedu
Empedu mengalir dari hati melalui duktus hepatikus kiri dan kanan, yang selanjutnya bergabung membentuk duktus hepatikus umum. Saluran ini kemudian bergabung dengan sebuah saluran yang berasal dari kandung empedu (duktus sistikus) untuk membentuk saluran empedu umum. Duktus pankreatikus bergabung dengan saluran empedu umum dan masuk ke dalam duodenum.
Sebelum makan, garam-garam empedu menumpuk di dalam kandung empedu dan hanya sedikit empedu yang mengalir dari hati. Makanan di dalam duodenum memicu serangkaian sinyal hormonal dan sinyal saraf sehingga kandung empedu berkontraksi. Sebagai akibatnya, empedu mengalir ke dalam duodenum dan bercampur dengan makanan.
Empedu memiliki 2 fungsi penting:
- Membantu pencernaan dan penyerapan lemak
- Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama hemoglobin yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.
Secara spesifik empedu berperan dalam berbagai proses berikut:
- Garam empedu meningkatkan kelarutan kolesterol, lemak dan vitamin yang larut dalam lemak untuk membantu proses penyerapan
- Garam empedu merangsang pelepasan air oleh usus besar untuk membantu menggerakkan isinya
- Bilirubin (pigmen utama dari empedu) dibuang ke dalam empedu sebagai limbah dari sel darah merah yang dihancurkan
- Obat dan limbah lainnya dibuang dalam empedu dan selanjutnya dibuang dari tubuh
- Berbagai protein yang berperan dalam fungsi empedu dibuang di dalam empedu.
Garam empedu kembali diserap ke dalam usus halus, disuling oleh hati dan dialirkan kembali ke dalam empedu.
Sirkulasi ini dikenal sebagai sirkulasi enterohepatik. Seluruh garam empedu di dalam tubuh mengalami sirkulasi sebanyak 10-12 kali/hari. Dalam setiap sirkulasi, sejumlah kecil garam empedu masuk ke dalam usus besar (kolon). Di dalam kolon, bakteri memecah garam empedu menjadi berbagai unsur pokok. Beberapa dari unsur pokok ini diserap kembali dan sisanya dibuang bersama tinja.
F. Usus Besar
Usus besar terdiri dari:
- Kolon asendens (kanan)
- Kolon transversum
- Kolon desendens (kiri)
- Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum).
Apendiks (usus buntu) merupakan suatu tonjolan kecil berbentuk seperti tabung, yang terletak di kolon asendens, pada perbatasan kolon asendens dengan usus halus.
Usus besar menghasilkan lendir dan berfungsi menyerap air dan elektrolit dari tinja. Ketika mencapai usus besar, isi usus berbentuk cairan, tetapi ketika mencapai rektum bentuknya menjadi padat. Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi.
Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K. Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri di dalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare.

G. Rektum & Anus

Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar.Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk menunda buang air besar.
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus. Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.