Kamis, 17 Juni 2010

Gangguan Belajar Pada Anak

Anak-anak yang mengalami gangguan belajar (learning disabilities) adalah yang :
1. Tingkat kecerdasannya normal ataupun diatas normal
2. Memiliki kesulitan di beberapa bidang akademis tetapi biasanya tidak memperlihatkan kekurangan-kekurangan di bidang-bidang lain.
3. Tidak menderita beberapa kondisi atau kelainan lain yang dapat menjelaskan masalah-masalah belajar mereka.(Reid,1998)
Di dalam konsep global, gangguan belajar meliputi masalah-masalah mendengar, berpikir, mengingat, membaca, menulis, mengeja, dan matematika (Andrew & Conte,1993;Jackson, Breimeyer, & Fletcher,1993; Spear Swerling & Stenberg, 1994). Ketidakmampuan memusatkan perhatian meliputi kemampuan untuk tetap duduk, menaruh perhatian, dan berkonsentrasi juga diklasifikasikan dalam kelompok ini.
Perbaikan kehidupan anak-anak yang mengalami gangguan belajar bias terjadi bila ada :
1. Pengenalan hakikat alami kelainan itu yang begitu kompleks (aspek-aspek biologis, kognitif dan social harus dipertimbangkan )
2. Analisis yang lebih tepat tentang lingkungan-lingkungan belajar dimana anak-anak yang mengalami gangguan belajar itu turut berpartisipasi (Drew & Luftig, 1993; Vaughn, 1993; lyytine,dkk, 1994).
Attention-Deficit Hyperactivity Disorder (Hiperaktif)
Matthew gagal naik ke kelas dua. Tulisan tangannya kacau. Ia tidak tahu membaca alphabet dan tidak pernah mengikuti pelajaran-pelajaran yang diajarkan oleh gurunya dengan baik. Matthew hamper selalu aktif bergerak. Ia tidak dapat duduk diam lebih dari beberapa menit. Ibunya menyebutnya anak yang selalu gelisah. Matthew mengalami Attention-Deficit Hyperactivity Disorder atau apa yang disebut hiperakti. Cirri kelainan ini berupa suatu tentang perhatian yang pendek, [erhatian yang mudah beralih dan tingkat kegiatan fisik yang tinggi (arkeley, 1989; Berman, 1992; O’Cornor, Crowell& Sprafkin, 1993).
Singkatnya, anak-anak ini tidak menaruh perhatian dan memiliki kesulitan memusatkan perhatian pada apa yang dilakukannya. Anak yang mengalami Attention-Deficit Hyperactivity Disorder diperkirakan antara kurang dari 1 persen hingga 5 persen. Sementara anak-anak kecil atau bahkan bayi-bayi mungkin sudah memperlihatkan karakteristik kelainan ini, mayoritas anak-anak hiperaktif dapat teridentifikasi pada tiga tahun pertama sekilah dasar, apabila guru-guru mennyadari bahwa anak-anak ini memiliki masalah yang besar dalam menaruh perhatian, duduk diam dan memusatkan perhatian pada pekerjaan sekolah mereka.
Kemungkinan penyebabnya meliputi factor keturunan, kerusakan janin prakelahiran, makanan, dinamika keluarga, dan lingkungan fisik. Factor keturunan pada temperamen semakin perlu dipertimbangkan, dengan tingkat aktivitas sebagai satu aspek temperamen yang membedakan seorang anak dari anak lain pada perkembangan dini. Anak laki-laki empat kali lebih hiperantif daripada anak-anak perempuan yang ditentukan oleh plasma pembawa sifat pada kromosom Y. Bahaya prakelahiran, alcohol yang dikonsumsi secara berlebihan oleh perempuan hamil berkaitan dengan lemahnya perhatian dan pemusatan perhatian anak mereka pada usia empat tahun, defisiensi vitamin juga dapat menyebabkan masalah-masalah pemusatan perhatian anak-anak hiperaktif khususnya kekurangan vitamin B. Konsumsi kafein dan gula yang berlebihan juga dapat menyebabkan si anak kurang dapat memusatkan perhatian.
Obat-obatan yang diresepkan secara luas bagi anak-anak hiperaktif ialah amphetamines, khususnya Ritalin.
Perkembangan Kognitif pada Masa Pertengahan dan Akhir Anak-Anak
Teori dan Pemikiran Operasional Piaget
Menurut Piaget (1967), pemikiran anak prasekolah adalah pemikiran praoperasional meliputi pembentukan konsep-konsep yang tetap, penalaran mental, penonjolan sikap egosentrisme, dan pembentukan sistem-sistem keyakinan gaib yang belum sempurnadan terorganisasi dengan baik.
Pemikiran Operasional Konkret
Terdiri dari operasi-operasi atau tindakan-tindakan mental yang memungkinkan anak melakukan secara mental apa yang telah dilakukan secara fisik juga tindakan-tindakan mental yang bertentangan. Dengan demikian operasi konkret ialah suatu tindakan mental yang bertentangan terhadap objek-objek yang nyata dan konkret yang memungkinkan anak mengkoordinasikan beberapa karakteristik dan bukan berfokus pada suatu property tunggal suatu objek.
Banyak operasi konkret yang diidentifikasikan oleh Piaget berfokus pada caraanak-anak bernalar tentang property objek-objek. Seorang anak yang memahami system klasifikasi dapat naik dan turun setingkat (secara vertical), menyilang suatu tingkat (secara horizontal), da naik ddan turun serta menyilang (secara miring), di dalam system.anak operasional.
Piaget dan Penddikan
Piaget bukanlah seorang pendidik dan tidak pernah berpura-pura menjadi seorang pendidik. Tetapi ia member suatu kerangka konseptual yang bagus untuk memandang masalah-masalah pendidikan. Dvid Elkind (1976) menyebutkan tiga prinsip:
1. Isu terpenting di dalam pendidikan adalah komunikasi. Menurut teori piaget, pikiran anak bukan merupakan suatu kotak yang kosong; sebaliknya, anak memiliki sejumlah gagasan tentang dunia fisik dan alamiah, yang berbeda dengan gagasan-gagasan orang dewasa. Kita harus belajar memahami apa yang dikatakan oleh anak-anak dan menanggapi dengan cara berbicara yang sama dengan yang digunakan oleh anak-anak.
2. Anak selalu tidak mau belajar dan mau belajar lebih lanjut untuk memperoleh pengetahuan. Aak-anak dating ke sekolah dengan gagasan-gagasan mereka sendiri tentang waktu, sebab, jumlah dan angka.
3. Anak pada dasarnya adalah suatu makhluk yang berpengetahuan, yang selalu termotivasi untuk memperoleh pengetahuan. Cara yang terbaik untuk memelihara motivasi akan pengetahuan ini adalah biarkan anak untuk secara spontan berinteraksi dengan laigkungan.
Kontribusi dan Kritik Terhadap Piaget
Kontribusi
Kita berhutang kepada piaget atas sederet panjang konsep yang bagus sekali dan begitu kuat, seperti konsep-konsep tentang keabadian objek, konservasi, asimilasi, dan akomodasi juga atas visinya tentabg yang baru-baru ini diterima anak-anak sebagai para pemikir yang aktif, konstruktif, yang melalui hubungan mereka dengan lingkngan, menjadikan diri mereka produsen perkembangan mereka sendiri (Flavell, 1992)
Piaget adalah seorang jenius dalam mengobservasianak-anak, menunjukan kepada kita cara-cara berdaya cipta untuk melihat bagaimana anaka-anak dan bahkan bayi-bayi, bertindak dan menyesuaikan diri dengan dunia mereka. Piaget memperlahatkan kepada kibeberapa hal penting untuk dipertimbangkan di dalam perkembangan kognitif anak-anak, meliputi peralihan dari pemikiran praoperasional kepemilikan operasional. Peaget juga memperlihatkan perubahan kognitif anak-anak akan terjadi bila situasi-situasi mereka dirancang untuk memungkinkan gerakan berangsur-angsur ke tingkat beriktnya yang lebih tinggi (Beilin, 1992)
Kritik
Pertanyaan-pertanytaan muncul tentang bidang-bidang berikut:perkiraan kompetensi anak pada level-level perkembangan yang berbeda; tahap-tahap; pelatihan anak-anak untuk bernalar pada level-level yang lebih tinggi; dan kebudayaan serta pendidikan.
Perkiraan Kompetensi Anak
Konservasi jumlah telah didemonstrasikan anak-anak seusia 3 tahun, walaupun demikain Piaget memperkirakan hal itu tidak akan yimbul hingga usia 7 tahun. Anak-anak kecil tidak tetlalu bersifat “pra” ini dan “pra” itu (prakausal, praoperasional, dll) sebagaimana diperkirakan Piaget(Flavell, 1992). Beberapa aspek pemikiran operasional formal yang meliputi penalaran abstrak tidak secara konsisten terjadi pada awal remaja sebagai dilihat Piaget. Orang-orang dewasa seringkali bernalar dengan cara-cara yang jauh lebih irrasional daripada yang diyakini oleh Piaget (Siegler, 1991). Secara singkat, kecenderungan dewasa ini memperlihatkan kompetnsi-kompetensi pada bayi dan anak-anak kecil, dan kekurangan-kekurangan kognitif pada orang-orang remaja dan dewasa (Flavell, 1992).
Tahap-tahap
Piaget melihat tahap-tahap sebagai satu kesatuan struktur-struktur pemikiran, sehingga teorinya menganggap adanya perkembangan yang selaras. Artinya, berbagai aspek dari suatu tahar terjadi pada waktu yang sama. Tetapi beberapa konsep operasional konkret tidak muncul secara selaras.
Neo-piagetians ialah para developmentalis yang mengelaborasikan teori Piaget, yang yakin bahwa dalam banyak aspek perkembangan kognitif anak-anak lebih spesifik daripada yang diprkirakan Piaget (Case,1987, 1992, 1993; Pascual-Leone, 1987) yang tidak yakin bahwa semua gagasan suatu visi yang lebih akurat terhadap perkembangan kognitif anak meliputi lebih sedikit referensi terhadap tahap-tahap besar, dan lebih menekankan peran-peran strategis, keterampilan-keterampilan- seberapa cepat dan otomatis anak-anak dapat memproses, hakekat spesisik tugas kognisi anak-anak, dan pentingnya pembagian masalah-masalah kognitif anak-anak ke dalam langkah-langkah yang lebih kecil dan lebih teliti.
Pelatihan anak-anak untuk bernalar pada level yang lebih tinggi
Anak-anak yang berada pada suatu tahap kognitif dapat dilatih untuk bernalar pada suatu tahap yang lebih tinggi. Ini merupakan masalah bagi Piaget, yang berpendapat bahwa penelitian semacam itu hanya berfungsi di tingkat permukaan saja(superficial level) dan tidak efektif kecuali bila anak berada pada suatu transisi dari suatu tahap ke tahap lainntransisi dari suatu tahap ke tahap berikutnya.
Kebudayaan dan Pendidikan
Kebudayaan dan pendidikan memberi pengaruh-pengaruh yang lebih kuat pada perkembangan anak-anak daripada yang diyakini oleh Piaget.usia dimana individu memerlukan keterampilan-keterampilan konservasi terkait dengan sejauh mana kebudayaan mereka menyediakan kebiasaan yang relevan.
Pemrosesan Informasi
Di antara pokok-pokok perubahan di dalam pemrosesan informasi selama masa pertengahan dan akhir kanak-kanak adalah perbaikan-perbaikan di dalam memori, skema, dan naskah.
Memori
Memori jangka panjang bertambah seiring dengan pertambahan usia selama masa pertengahan dan akhir kanak-kanak. Dua aspek memori yang terkait dengan peningkatan memori jangka panjang adalah proses pengendalian (control processes) dan karakteristek murid (learner characteristics)
Yang kita ketahui tentang memori jangka panjang ialah bahwa memori jangka panjang tergantung pada kegiatan-kegiatanbelajar individu ketika mempelajari dan mengingat informasi. Control processes ialah proses-proses kognitif yang tidak terjadi secara otomatis, tetapi memerlukan usaha dan upaya. Tiga proses kendali yang penting terjadi pada anak-anak ialah pengulangan (rehearsal), organisasi dan perbandingan (imageri).
Pengulangan ialah suatu proses control yang meningkatkan memori, dengan mengulang informasi setelah informasi itu disajikan. Para peneliti menemukan bahwa pengulangan yang spontan meningkat terutama pada usia antara 5 sampai 10 tahun.
Proses control lain yang berkembang ketika anak-anak menyelami usia masa pertengahan dan akhir anak-anakadlah perbandingan. Straegi yang kuat adalah metode kata kunci, yang telah dimanfaatkan secara praktis untuk mengajarkan anak-anak sekolah dasar bagaimana menguasai secara cepat informasi baru seperti kata-kata perbendaharaan bahasa asing, Negara-negara bagian dan ibukota-ibukota Negara bagian Amerika Serikat, dan nama-nama presiden Amerika Serikat. Para developmentalis dewasa ini mendukung penggunaan perbandingan-perbandingan di sekolah-sekolah Amerika Serikat karena yakin itu dapat menolong meningkatkan memori anak(McDaniel & Pressley, 1987)
Selain itu, usia merupakan variable yang sangat kuat juga banyak sifat-sifat anak meliputi sikap, motivasi, dan kesehatan, yang menentukan efektivitas memori. Tetapi sifat yang paling diuji secara menyeluruh adalah pengetahuan yang telah diperoleh anak sebelumnya (ocqiurwd knowledge). Apa yang diketahui oleh anak memiliki suatu dampak yang luar biasa terhadap apa yang diingat anak.
Skema (scheme) dan Naskah (script)
Skema sebagai suatu struktur kognitif, suatu jaringan asosiasi yang mengorganisasikan dan menuntun persepsi-persepsi individu yang berasal dari pengalaman anak sebelummya di dalam menghadapi lingkungan, dan mempengarihi cara anak-anak menyandikan, mengambil kesimpulan-kesimpulan dan menyimpan informasi dan penting dalam pemrosesan memori dan informasi.
Satu dasawarsa penelitian menunjukkan bahwa anak-anak pada usia yang sangat muda dapat struktur-struktur seperti ini untuk mengisi informasi yang hilang, mengingat lebih baik, dan menceritskan cerita-cerita yang relatif berkesinambungan. Tetapi, perubahan-perubahan terjadi sepanjang tahun-tahun masa kanak-kanak, terutama pada kemampuan anak untuk mengidentifikasi cerita-cerita yang menonjol dalam cerita, menguraikan cerita-cerita yang berbeda, dan mempertahankan alur-alur cerita yang banyak dalm pikiran mereka ketika menghadapi cerita-cerita yang lebih kompleks yang meliputi beberapa episode dan lebih dari satu karakter utama.
Skrip (scritp) ialah suatu tema dari suatu peristiwa. Script pertama anak-anak tampak pada perkembangan yang sangat dinimungkin seawall tahun pertama kehidupannya. Ketika mereka berkembang, skrip mereka menjadi lebih halus dan lebih canggih
Pengetahuan Metakognitif
Ialah pengetahuen tentang kognisi, tentang pemikiran manusia dan cara kerjanya yang telah diakumulasikan oleh anak-anak melalui pengalaman, dan disimpan dalam memori jangka panjang.
Banyak developmentalis yakin bahwa pengetahuan metakognitif menguntungkan pembalajaran sekolahdan bila murid-murid kurang menguasai pengetahuan metakognitif, pengetahuan ini kemungkinan dapat diajarkan kepada mereka.
Pengetahuan Kognitif
Ialah proses mengadakan pemeriksaan atas apa yang sedang anda lakukan, apa yang akan anda lakukan selanjutnya, dan seberapa efektif kegiatan mental berkembang.ketika anak-anak terlibat di dalam suatu kegiatan seperti membaca, menuls atau memecahkan suatu soal matematika, mereka secara berulang-ulang melakukan pemeriksaan atas apa yang sedang mereka kerjakan dan menyusun tugas yang akan mereka rencanakan selanjutnya (Baker & Brown, 1984; Brown, 1993; Brown & Palincsar, 1989).
Pengajaran timbal balik ialah suatu prosedur pembelajaran yang digunakan oleh Brown & Palincsar untuk mengembangkan pemantauan kognitif, yang mengharuskan murid0murid mengambil giliran memimpin suatu kelompok belajar dengan menggunakan strategi untuk memahami dan mengingat isi teks.
Pemikiran Kritis
Yaitu memahami makna masalah secara lebih dalam, mempertahankan agar pikiran dapat tetap terbuka terhadap segala pendekatan dan pandangan yang berbeda, dan berpikir secara reflektif dan bukan hanya menerima pernyataan-pernyataan dan melaksanakan prosedur-prosedua tanpa pemahaman dan evaluasi yang signifikan.
Untuk berfikir secara kritis atau memecahkan setiap masalah, anak-anak harus mengambil peran yang aktif dalam belajar. Ini berarti bahwa anak-anak perlu mengembangkan berbagai proses berfikir yang aktif, seperti:
1. Mendengarkan secara seksama
2. Mengidentifikasi atau merumuskan pertanyaaan-pertanyaan
3. Mengorganisasikan pemikiran-pemikiran mereka
4. Memperhatikan persamaan dan perbedaan
5. Melakukan penalaran dari umum ke spesifik
6. Membedakan antara kesimpulan-kesimpulan yang secara logika valid dan tidak valid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar