Minggu, 03 April 2011

bahan pewarna

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah
Penggunaan bahan tambahan atau zat aditif pada makanan semakin meningkat, terutama setelah adanya penemuan-penemuan termasuk keberhasilan dalam mensintesis bahan kimia baru yang lebih praktis, lebih murah, dan lebih mudah diperoleh. Penambahan bahan tambahan/zat aditif ke dalam makanan merupakan hal yang dipandang perlu untuk meningkatkan mutu suatu produk sehingga mampu bersaing di pasaran.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, beberapa zat pewarna telah mengalami perkembangan seperti halnya zat pewarna hasil rekayasa teknologi yang ikut berkembang. Warna merupakan salah satu faktor penentu yang dilihat oleh seseorang sebelum memutuskan untuk memilih suatu barang yang termasuk di dalamnya adalah makanan dan minuman. Makanan yang memiliki warna cenderung lebih menarik untuk dipilih konsumen daripada makanan yang tidak berwarna. Pemakaian zat pengawet, pemanis dan pewarna sintetik pada makanan dan minuman telah banyak digunakan. Khususnya zat pewarna, masih banyak ditemukan pemakaian zat pewarna berbahaya bagi manusia, contohnya: Rhodamin B, Sudan I, Metanil Yellow, Citrus Red, Violet dan lain-lain. Pewarna-pewarna tersebut dinyatakan berbahaya oleh Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor: 239 / Men.Kes / Per / V / 85.
Harga menjadi salah satu alasan oleh produsen untuk menggunakan zat pewarna tekstil untuk ditambahkan pada produk makanan mereka, dimana zat pewarna tekstil relatif lebih murah dan biasanya warnanya lebih menarik disbanding dengan zat pewarna untuk makana. Contohnya pemakaian Rhodamin B yang masih banyak digunakan sebagai pewarna makanan. Pemberian zat pewarna berbahaya seperti Rhodamin B yang dipakai dalam bahan makanan juga disebabkan karena ketidaktahuan tentang zat pewarna apa saja yang diperbolehkan dan yang tidak diperbolehkan untuk ditambahkan pada makanan. Masyarakat kurang mengetahui bahwa Rhodamin B yang digunakan dalam makanan dapat menimbulkan gangguan kesehatan tubuh mereka.
Rhodamin B merupakan zat warna sintetik yang umum digunakan sebagai pewarna tekstil. Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 28 Tahun 2004, Rhodamin B merupakan zat warna tambahan yang dilarang penggunaannya dalam produk-produk pangan. Rhodamin B dapat menyebabkan iritasi saluran pernafasan, iritasi kulit, iritasi pada mata, iritasi pada saluran pencernaan, keracunan, dan gangguan hati, akan tetapi sampai sekarang masih banyak produsen yang menggunakan Rhodamin B dalam produk makanan dan minuman yang dihasilkannya. Rhodamin B ditemukan dalam produk kerupuk, jelli/agar-agar, aromanis, dan minuman serta dalam terasi.
Zat warna Rhodamin B walaupun telah dilarang penggunaanya ternyata masih ada produsen yang sengaja menambahkan zat warna Rhodamin B untuk produk minuman sebagai pewarna merah dengan alasan warnanya sangat bagus, mudah didapat, dan murah harganya. Sebagian besar produk tersebut tidak mencantumkan kode, label, merek, jenis atau data lainnya. Para pedagang minuman menggunakan pewarna untuk memperbaiki warna merah minuman yang berkurang (menjadi pudar) akibat penambahan bahan lain. Rhodamin B dapat terakumulasi pada tubuh manusia dan bersifat karsinogenik yang dalam jangka panjang menyebabkan penyakit-penyakit seperti kanker dan tumor pada organ tubuh manusia.
Petugas Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Semarang pada Januari 2010, menemukan beberapa jajanan sekolah yang mengandung zat-zat berbahaya bagi manusia saat melakukan pemeriksaan rutin makanan di SD Negeri Pendrikan Tengah 01-02 di Jalan Sadewa Semarang dan SD Masehi di Jalan Imam Bonjol. Dari beberapa jajanan sekolah yang diperiksa ternyata ditemukan dua produk jajanan yang mengandung zat berbahaya, yaitu formalin yang ditemukan pada mie goreng dan Rhodamin B (pewarna tekstil) ditemukan pada kerupuk. BBPOM Makasar pada tahun 2009 sampai 2010 ini menemukan 72 sampel makanan yang mengandung zat pewarna berbahaya, salah satunya adalah Rhodamin B. Di Jogja pada tanggal 5 Januari 2010, BBPOM menemukan Rhodamin pada es puter di SD Keputren 1. Rhodamin dan zat berbahaya lain juga ditemukan di Kota Serang. Pada pemeriksaan awal bulan Desember 2009, BBPOM memeriksa sekitar 157 sampel makanan. Dari jumlah tersebut ditemukan 18 jajanan anak positif mengandung zat berbahaya. Temuan pertama 3 sampel makanan mengandung formalin, yang kedua ditemukan 5 makanan mengandung boraks, dan yang ketiga ada 10 makanan mengandung Rhodamin B. Penelitian Paramita Erwin Budiyanto pada tahun 2008, telah menemukan Rhodamin B pada saos dan cabe giling di pasar Kecamatan Laweyan Kotamadya Surakarta. Hal ini menunjukkan penggunaan Rhodamin sebagai pewarna makanan sudah meluas ke hampir seluruh kota di Indonesia.
Pengetahuan tentang pewarna makanan yang rendah, memungkinkan produsen menggunakan Rhodamin B sebagai bahan tambahan makanan. Makanan yang mengandung Rhodamin B, warnanya lebih mencolok daripada makanan yang berwarna alami. Hal ini sangat berbahaya bagi kesehatan karena adanya residu logam berat pada pewarna tersebut. Timbulnya penyalahgunaan tersebut antara lain disebabkan ketidaktahuan masyarakat mengenai zat pewarna untuk pangan di samping itu harga zat pewarna untuk industri jauh lebih murah dibandingkan dengan harga zat pewarna untuk pangan.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan bahan pewarna makanan?
2. Apa saja tujuan pemberian bahan pewarna makanan?
3. Apa saja jenis-jenis pewarna makanan?
4. Apakah kelebihan dan kelemahan pewarna alami?
5. Apa pula kelebihan dan kelemahan pewarna buatan?
6. Bagaimana penyalahgunaan pewarna pada makanan?
7. Apa saja bahaya yang ditimbulkan oleh penggunaan pewarna buatan pada makanan?
8. Bagaimana cara kita memilih makanan?

C. Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk:
1. Memberi pengetahuan kepada para pembaca pada umumnya dan mahasiswa pada khususnya mengenai jenis-jenis pewarna alami dan buatan.
2. Menyadarkan masyarakat mengenai pentingnya penggunaan bahan pewarna alami dan bahaya penggunaan bahan pewarna buatan.
3. Memberi pengertian kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam memilih makanan.


BAB II
BAHAN PEWARNA MAKANAN


A. Pengertian Bahan Pewarna Makanan
Bahan pewarna secara sederhana dapat didefinisikan sebagai suatu benda berwarna yang memiliki afinitas kimia terhadap benda yang diwarnainya. Bahan pewarna pada umumnya memiliki bentuk cair dan larut di air.
Pemberian warna pada makanan umumnya bertujuan agar makanan terlihat lebih segar dan menarik sehingga menimbulkan selera orang untuk memakannya.
Pada berbagai situasi, proses pewarnaan menggunakan mordant untuk meningkatkan kemampuan menempel bahan pewarna.
Bahan pewarna dan pigmen terlihat berwarna karena mereka menyerap panjang gelombang tertentu dari cahaya. Berlawanan dengan bahan pewarna, pigmen pada umumnya tidak dapat larut, dan tidak memiliki afinitas terhadap substrat.

B. Tujuan Pemberian Bahan Pewarna Makanan
Penambahan bahan pewarna makanan mempunyai beberapa tujuan, di antaranya adalah
1. Memberi kesan menarik bagi konsumen
2. Menyeragamkan dan menstabilkan warna
3. Menutupi perubahan warna akibat proses pengolahan dan penyimpanan
4. Memberi identitas pada makanan/minuman

C. Jenis Pewarna Makanan
Pewarna pada makanan dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Pewarna Alami
Pewarna alami diperoleh dari tanaman ataupun hewan yang berupa pigmen. Beberapa pigmen alami yang banyak terdapat di sekitar kita antara lain: klorofil (terdapat pada daun-daun berwarna hijau), karotenoid (terdapat pada wortel dan sayuran lain berwarna oranye-merah). Umumnya, pigmen-pigmen ini bersifat tidak cukup stabil terhadap panas, cahaya, dan pH tertentu.
Pewarna alami dapat kita temukan pada :
a. Buah Bit (pemberi warna pink atau merah keunguan).
Buah berwarna merah tua ini mengandung vitamin A (karotenoid), vitamin B1, B2, vitamin C dan asam folat. Manfaatnya antara lain membantu mengobati penyakit hati dan empedu, penghamcur sel kanker dan tumor, mencegah anemia, menurunkan kolesterol dan membantu produksi sel darah merah.


b. Wortel (pemberi warna kuning / jingga).
Wortel bermanfaat dalam menurunkan kadar kolesterol dalam darah, serta membantu pertahanan tubuh dari resiko kanker, terutama kanker paru-paru, kanker larynk (tenggorokan), esophagus (kerongkongan), prostat, kandung kemih, dan leher rahim.


c. Kunyit (pemberi warna kuning).

Kunyit mengandung curcumin, suatu zat berwarna kuning.Jenis tanaman obat ini berguna sebagai obat anti gatal dan anti kejang, mengurangi pembengkakan, dan menyembuhkan hidung tersumbat.

d. Sawi (pemberi warna hijau).
Sayuran ini kaya akan protein,lemak, karbohidrat, Ca, P, Fe, vitamin A, vitamin B dan vitamin C. Manfaatnya untuk mengurangi rasa gatal ditenggorokan pada penderita batuk, penyembuh penyakit kepala, bahan pembersih kepala, bahan pembersih darah, memperbaiki fungsi ginjal, serta memperbaiki dan memperlancar percernaan.


e. Daun Selada (pemberi warna hijau).
Daun selada air juga bermanfaat bagi kesehatan. Selain kaya serat, sayuran berwarna hijau muda ini juga mengurangi resiko terjadinya kanker, katarak, menurunkan resiko gangguan jantung dan terjadinya stroke, mengurangi ganguan anemia, meringankan insomnia(sulit tidur), serta membantu kerja pencernaan dan kesehatan organ hati.


f. Daun Suji dan Daun Pandan (pemberi warna hijau).
Daun suji biasa dipakai sebagai pemberi warna hijau pada makanan. Karena keindahan bentuk daunnya, tanaman ini seringkali digunakan sebagai tanaman hias. Agar lebih sempurna, daun suji seringkali dicampur dengan daun pandan sehingga selain memberi warna sekaligus juga memberi aroma harum pada makanan, kue dan minuman. Daun suji lebih sering dipakai sebagai pewarna pada kue jajan pasar dan minuman. Daun pandan juga bisa memberikan warna pada masakan dengan cara menumbuk dan memeras airnya, namun efek warnanya tidak sekuat daum suji.


g. Gula merah, selain sebagai pemanis juga memberikan warna cokelat pada makanan, misalnya pada bubur dan dodol


h. Buah kakao merupakan penghasil cokelat dan memberikan warna cokelat pada makanan, misalnya es krim, susu cokelat, atau kue kering



i. Kayu Secang (Pemberi warna merah)

Secang (Caesalpinia sappan L.) adalah tanaman berkayu yang biasa dimanfaatkan bagian batangnya.
Cara menggunakannya, batang basah diserut dan dikeringkan. Serutan batang kayu secang kering direbus dengan air dan disaring, baru dicampurkan ke dalam adonan atau bahan yang akan diwarnai. Secang memberikan warna merah. Kayu secang dapat diperoleh di toko yang menjual jamu tradisional.

j. Angkak (Pemberi warna merah)

Warna merah angkak sangat potensial sebagai pengganti warna merah sintetis. Saat ini angkak digunakan pada berbagai produk makanan seperti pada pembuatan anggur, keju, sayuran, pasta ikan, kecap ikan, minuman beralkohol, aneka kue, serta produk olahan daging seperti sosis.
Angkak digunakan dengan cara diseduh air panas, air seduhan pertama dibuang karena rasanya pahit. Baru pada seduhan ketiga disaring, lalu haluskan. Pewarna merah juga dapat diperoleh dari kulit bunga rosella (Hibiscus Sabdariffa L) dengan cara diseduh air panas terlebih dahulu sebelum digunakan, atau diperoleh dari bit yang direbus lalu diambil airnya, atau diblender bitnya.

k. Bunga Telang (Pemberi warna biru)

Bunga telang berwarna biru keunguan yang banyak tumbuh di Asia. Warna biru keunguannya dapat digunakan sebagai pewarna alami biru pada makanan.
Cara menggunakan: cuci bersih bunga telang, remas-remas atau tumbuk dengan sedikit air matang, lalu saring. Bisa juga dengan merebus bunga talang hingga bunga layu dan airnya berwarna biru, kemudian saring dan diambil airnya.
Alternatif lain bisa juga dengan cara merendam bunga telang dengan air panas hingga airnya berwarna biru, remas-remas, saring, dan ambil airnya. Untuk menyimpan dalam waktu lama, bunga telang bisa dikeringkan dengan cara dijemur di sinar matahari, lalu masukkan ke dalam kemasan yang kering dan tertutup.

l. Kluwek, Abu Merang dan tinta cumi (Pemberi warna hitam)

Untuk hidangan atau kue yang berwarna hitam dapat digunakan abu merang yang dibuat dari merang yang dibakar, lalu diayak atau bisa juga kluwek kualitas baik dipecahkan, lalu diambil daging buahnya untuk kemudian dihaluskan dan dicampur dengan bumbu lainnya. Warna hitam juga dapat diambil dari tinta cumi yang dilarutkan dengan air.

2. Pewarna Buatan/Pewarna Sintesis
Zat pewarna sintesis, secara umum dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu zat pewarna asam dan zat pewarna dasar.
Contoh pewarna dari jenis asam adalah amaranth dan tartrazine. Sebagian besar pewarna yang dinyatakan aman untuk digunakan, dipakai sebagian pewarna makanan dan sediaan obat-obatan. Pewarna tersebut merupakan garam natrium dari asam sulfat.
Zat pewarna juga digunakan sebagai zat diagnostic, desinfektan dan zat dalam proses pengobatan. Zat warna merah, seperti garam aluminium atau kalsium dari zat warna larut air, sering kali ditambahkan pada aluminium hidroksida, dan sering digunakan sebagai pewarna pada tablet dan gelatin pada kapsul. Stabilitas warna dari zat pewarna dipengaruhi oleh cahaya, pH, oksidator, reduktor, dan surfaktan.

Beberapa jenis pewarna buatan yaitu :
a. Tartrazine (E102 atau Yellow 5)
Tartrazine adalah pewarna kuning yang banyak digunakan dalam makanan dan obat-obatan. Selain berpotensi meningkatkan hiperaktivitas anak, pada sekitar 1-10 dari sepuluh ribu orang, tartrazine menimbulkan efek samping langsung seperti urtikaria (ruam kulit), rinitis (hidung meler), asma, purpura (kulit lebam) dan anafilaksis sistemik (shock). Intoleransi ini tampaknya lebih umum pada penderita asma atau orang yang sensitif terhadap aspirin.

b. Sunset Yellow (E110, Orange Yellow S atau Yellow 6)
Sunset Yellow adalah pewarna yang dapat ditemukan dalam makanan seperti jus jeruk, es krim, ikan kalengan, keju, jeli, minuman soda dan banyak obat-obatan. Untuk sekelompok kecil individu, konsumsi pewarna aditif ini dapat menimbulkan urtikaria, rinitis, alergi, hiperaktivitas, sakit perut, mual, dan muntah.
Dalam beberapa penelitian ilmiah, zat ini telah dihubungkan dengan peningkatan kejadian tumor pada hewan dan kerusakan kromosom, namun kadar konsumsi zat ini dalam studi tersebut jauh lebih tinggi dari yang dikonsumsi manusia. Kajian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak menemukan bukti insiden tumor meningkat baik dalam jangka pendek dan jangka panjang karena konsumsi Sunset Yellow.

c. Ponceau 4R (E124 atau SX Purple)
Ponceau 4R adalah pewarna merah hati yang digunakan dalam berbagai produk, termasuk selai, kue, agar-agar dan minuman ringan. Selain berpotensi memicu hiperaktivitas pada anak, Ponceau 4R dianggap karsinogenik (penyebab kanker) di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, Norwegia, dan Finlandia. US Food and Drug Administration (FDA) sejak tahun 2000 telah menyita permen dan makanan buatan Cina yang mengandung Ponceau 4R. Pewarna aditif ini juga dapat meningkatkan serapan aluminium sehingga melebihi batas toleransi.

d. Allura Red (E129)
Allura Red adalah pewarna sinetis merah jingga yang banyak digunakan pada permen dan minuman. Allura Red sudah dilarang di banyak negara lain, termasuk Belgia, Perancis, Jerman, Swedia, Austria dan Norwegia.
Sebuah studi menunjukkan bahwa reaksi hipersensitivitas terjadi pada 15% orang yang mengkonsumsi Allura Red. Dalam studi itu, 52 peserta yang telah menderita gatal-gatal atau ruam kulit selama empat minggu atau lebih diikutkan dalam program diet yang sama sekali tidak mengandung Allura Red dan makanan lain yang diketahui dapat menyebabkan ruam atau gatal-gatal. Setelah tiga minggu tidak ada gejala, para peserta kembali diberi makanan yang mengandung Allura Red dan dimonitor. Dari pengujian itu, 15% kembali menunjukkan gejala ruam atau gatal-gatal.

e. Quinoline Yellow (E104)
Pewarna makanan kuning ini digunakan dalam produk seperti es krim dan minuman energi. Zat ini sudah dilarang di banyak negara termasuk Australia, Amerika, Jepang dan Norwegia karena dianggap meningkatkan risiko hiperaktivitas dan serangan asma.

f. Rhodamine B
Rhodamin B adalah salah satu pewarna sintetik yang tidak boleh dipergunaan untuk makanan. Rhodamin B memiliki rumus molekul C28H31N2O3Cl, dengan berat molekul sebesar 479.000. Rhodamin B berbentuk kristal hijau atau serbuk ungu kemerah-merahan, sangat mudah larut dalam air yang akan menghasilkan warna merah kebiru-biruan dan berflourensi kuat. Selain mudah larut dalam air juga larut dalam alkohol, HCl dan NaOH.

Nama Lain Rhodamine B:
1) Acid Bruliant Pink B
2) ADC Rhodamine B
3) Aizen Rhodamine BH
4) Aizen Rhodamine BHC
5) Akiriku Rhodamine B
6) Briliant Pink B
7) Calcozine Rhodamine BL
8) Calcozine Rhodamine BX
9) Calcozine Rhodamine BXP
10) Cerise Toner
11) [9-(orto-Karboksifenil)-6-(dietilamino)-3H-xantin-3-ylidene]dietil ammonium klorida
12) Cerise Toner X127
13) Certiqual Rhodamine
14) Cogilor Red 321.10
15) Cosmetic Briliant Pink Bluish D conc
16) Edicol Supra Rose B
17) Elcozine rhodamine B
18) Geranium Lake N
19) Hexacol Rhodamine B Extra
20) Rheonine B
21) Symulex Magenta
22) Takaoka Rhodmine B
23) Tetraetilrhodamine
Rhodamin B sampai sekarang masih banyak digunakan untuk mewarnai berbagai jenis makanan dan minuman (terutama untuk golongan ekonomi lemah), seperti kue-kue basah, saus, sirup, kerupuk dan tahu (khususnya Metanil Yellow), dan lain-lain. Menurut Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat, ciri-ciri makanan yang diberi Rhodamin B adalah warna makanan merah terang mencolok. Biasanya makanan yang diberi pewarna untuk makanan warnanya tidak begitu merah terang mencolok.

D. Kelebihan Dan Kelemahan Pewarna Alami
1. Kelebihan
a. Lebih aman untuk dikonsumsi
b. Tidak memiliki efek samping

2. Kelemahan
a. Warna yang dihasilkan kurang stabil, mudah berubah oleh pengaruh tingkat keasaman tertentu
b. Untuk mendapatkan warna yang bagus diperlukan bahan pewarna dalam jumlah banyak
c. Pilihan warna kurang banyak
d. Kadang-kadang memberi rasa dan aroma yang agak mengganggu

E. Kelebihan Dan Kelemahan Pewarna Buatan
1. Kelebihan
a. Kestabilan warna lebih tinggi (tahan lama)
b. Praktis dan ekonomis
c. Warna yang dihasilkan lebih beraneka ragam
d. Pilihan warna lebih banyak
e. Biasanya tidak menghasilkan rasa dan aroma yang mengganggu
f. Mudah disimpan

2. Kelemahan
a. Memiliki efek negatif pada tubuh
b. Membuat hiperaktif pada anak
c. Tidak semua bahan pewarna buatan cocok digunakan pada makanan
d. Banyak yang bersifat karsinogen (penyebab kanker)

F. Penyalahgunaan Pewarna Pada Makanan
1. Penggunaan pewarna sintetis yang tidak proporsional bisa mengganggu kesehatan.
Bahan pewarna sintetis yang boleh digunakan untuk makanan (food grade) harus dibatasi jumlahnya. Karena pada dasarnya, setiap benda sintetis yang masuk ke dalam tubuh kita akan menimbulkan efek. Beberapa negara maju, seperti Eropa dan Jepang bahkan telah melarang penggunaan pewarna sintetis tersebut. Misalnya saja pewarna tartrazine, telah mulai ditinggalkan oleh negara tertentu. Mereka lebih merekomendasikan pewarna alami.
2. Bahan perwarna dapat membahayakan kesehatan bila pewarna buatan ditambahkan dalam jumlah berlebih pada makanan, atau dalam jumlah kecil namun dikonsumsi secara terus-menerus dalam jangka waktu lama
3. Menggunakan pewarna bukan makanan (non food grade) untuk memberikan warna pada makanan.
Banyak pengusaha makanan yang memakai zat pewarna tekstil atau kulit. Misalnya saja penggunaan rhodamin B yang sering digunakan untuk mewarnai terasi, kerupuk dan minuman sirup. Penggunaan pewarna jenis ini tentu saja dilarang keras, karena bisa menimbulkan iritasi pada saluran pernapasan, iritasi pada kulit, iritasi pada mata, iritasi saluran pencernaan, dan bahaya kanker hati. Bahaya akut Rhodamin B bila sampai tertelan maka dapat menimbulkan iritasi pada saluran pencernaan dan air seni akan berwarna merah atau merah muda. Apabila terpapar Rhodamin B dalam waktu yang lama, maka dapat menyebabkan gangguan pada fungsi hati dan kanker hati..

G. Bahaya yang Ditimbulkan oleh Pewarna Buatan
1. Rhodamin B (pewarna tekstil)
Tanda-tanda dan gejala akut bila terpapar Rhodamin B:
a. Jika terhirup dapat menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan.
b. Jika terkena kulit dapat menimbulkan iritasi pada kulit.
c. Jika terkena mata dapat menimbulkan iritasi pada mata, mata kemerahan, udem pada kelopak mata.
d. Jika tertelan dapat menimbulkan gejala keracunan dan air seni berwarna merah atau merah muda.
Selain itu, Rhodamin B dapat menyebabkan kanker dan menimbulkan keracunan pada paru-paru, tenggorokan, hidung, dan usus.

2. Tartazine
Meningkatkan kemungkinan hyperaktif pada masa kanak-kanak.
3. Sunset Yellow
Menyebabkan kerusakan kromosom.
4. Ponceau 4R
Anemia dan kepekatan pada hemoglobin.
5. Carmoisine (merah)
Menyebabkan kanker hati dan menimbulkan alergi.
6. Quinoline Yellow
Hypertrophy, hyperplasia, carcinomas kelenjar tiroid.

H. Cara Selektif Dalam Memilih Makanan
1. Setiap kali membeli produk makanan, baca jenis dan jumlah pewarna yang digunakan dalam produk tersebut.
2. Perhatikan label pada setiap kemasan produk. Pastikan di label itu tercantum izin dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) yang tertulis: “POM dan Nomor izin pendaftaran”. Atau jika produk tersebut hasil industri rumah tangga maka harus ada nomor pendaftarannya yang tertulis : “ P-IRT dan nomor izin pendaftaran”.
3. Untuk produk makanan yang tidak dikemas secara khusus, sebaiknya pilih makanan atau minuman yang warnanya tidak terlalu mencolok, karena kemungkinan warna tersebut berasal dari bahan pewarna bukan makanan (non food grade) seperti pewarna tekstil.
4. Biasakan membuat makanan dengan mandiri di rumah dengan menggunakan bahan-bahan yang alami.
5. Hindari memilih makanan yang apabila dipegang, warnanya menempel dengan kuat di tangan Anda meski sudah dibasuh dengan air, karena kemungkinan makanan tersebut mengandung zat pewarna tekstil

BAB III
PENUTUP

1. Bahan pewarna adalah suatu benda berwarna yang memiliki afinitas kimia terhadap benda yang diwarnainya yang bertujuan agar makanan terlihat lebih segar dan menarik sehingga menimbulkan selera orang untuk memakannya.
2. Penambahan bahan pewarna makanan mempunyai beberapa tujuan, di antaranya adalah memberi kesan menarik bagi konsumen, menyeragamkan dan menstabilkan warna, menutupi perubahan warna akibat proses pengolahan dan penyimpanan, dan memberi identitas pada makanan/minuman.
3. Pewarna pada makanan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pewarna alami dan pewarna buatan (sintetis). Pewarna alami contohnya daun suji, daun pandan, buah bit, dan sebagainya. Sedangkan pewarna buatan contohnya adalah rhodamine B, sunset yellow, tartrazine, dan sebagainya.
4. Bahan pewarna alami memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan pewarna alami diantaranya lebih aman untuk dikonsumsi dan tidak memiliki efek samping. Sedangkan kelemahan dari bahan pewarna alami adalah warna yang dihasilkan kurang stabil, mudah berubah oleh pengaruh tingkat keasaman tertentu, untuk mendapatkan warna yang bagus diperlukan bahan pewarna dalam jumlah banyak, pilihan warna kurang banyak, dan kadang-kadang memberi rasa dan aroma yang agak mengganggu.
5. Sama halnya dengan pewarna alami, pewarna buatan juga memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihannya yaitu: kestabilan warna lebih tinggi (tahan lama), praktis dan ekonomis, warna yang dihasilkan lebih beraneka ragam, pilihan warna lebih banyak, biasanya tidak menghasilkan rasa dan aroma yang mengganggu, serta mudah disimpan.
Kelemahannya yaitu memiliki pengaruh negatif bagi tubuh dan banyak yang bersifat karsinogen (bersifat kanker).

DAFTAR PUSTAKA

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-merlindara-5650-1-bab1.pdf
http://gurumuda.com/bse/bahan-pewarna
http://informasisehat.wordpress.com
http://nitrosoxyde.wordpress.com/2008/10/21/berbagai-macam-zat-aditif-makanan-dan-bahayanya-bagi-kesehatan/
http://poenya-sukma.blogspot.com/
http://punyaawan.blogspot.com/2008/07/zat-pewarna.html
http://smk3ae.wordpress.com/2008/10/16/mengenal-sekilas-tentang-zat-aditif-pewarna-makanan/
http://www.anneahira.com/bahan-pewarna-makanan.htm
http://www.apoteker.info/Topik%20Khusus/zat_warna_pada_obat_dan_makanan.htm
http://www.dwp.or.id
http://www.g-excess.com/id/zat-aditif-yang-terkandung-dalam-bahan-makanan.html
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=5915180
http://www.okefood.com/read/2010/01/14/304/294099/304/jenis-jenis-pewarna-alami

pengawet makanan

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Memang telah menjadi kontroversi kita bersama sebagai masyarakat modern, bahwa makna hidup sehat yang kita dambakan justru semakin pelik diwujudkan, di satu sisi kita semakin mudah untuk mendapatkan kepuasan hidup, namun disisi lain semakin sulit untuk mendapatkan arti hidup sehat. Rupanya teknologi yang dicapai oleh masyarakat dunia belum mampu menjamin peningkatan kesehatan, justru malah semakin menambah ketergantungan manusia terhadap bahan kimiawi.
Betapa tidak, karena hanya semata-mata mendambakan menu makanan yang berimbang dan hygeinis, masyarakat kita harus merelakan mengkonsumi zat kimia berupa Bahan Tambahan Pangan (BTP) yang dikandung makanan dalam kemasan, tanpa memperhatikan dampak terhadap tubuh kita. Fakta tersebut dewasa ini telah akrab di tengah masyarakat kita. Oleh karena itu sangatlah bijaksana bila masyarakat perlu mendapatkan informasi tentang BTP tersebut.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan bahan pengawet?
2. Apa tujuan digunakannya pengawet pada makanan?
3. Bagaimana cara mengawetkan makanan?
4. Apa saja jenis- jenis pengawet?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian bahan pengawet
2. Mengetahui tujuan penggunaan pengawet pada makanan
3. Dapat menjelaskan cara pengawetan makanan
4. Dapat menyebutkan jenis-jenis pengawet
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN BAHAN PENGAWET
Bahan Pengawet adalah bahan tambahan pangan yang dapat mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman atau penguraian dan perusakan lainnya terhadap pangan yang disebabkan oleh mikroorganisme. Kerusakan tersebut dapat disebabkan oleh fungi, bakteria dan mikroba lainnya (Pustekom, 2006).
Zat pengawet dimaksudkan untuk memperlambat oksidasi yang dapat merusak makanan.
Zat pengawet adalah zat yang sengaja ditambahkan pada bahan makanan dan minuman agar makanan dan minuman tersebut tetap segar, bau dan rasanya tidak berubah, atau melindungi makanan dari kerusakan akibat membusuk atau terkena bakteri/ jamur. Karena penambahan zat aditif, berbagai makanan dan minuman masih dapat dikonsumsi sampai jangka waktu tertentu, mungkin seminggu, sebulan, setahun, atau bahkan beberapa tahun.

B. TUJUAN PENGUNAAN BTP ( Bahan Tambahan Pengawet )
1. Untuk mempertahankan konsistensi produk.
Emulsifier memberikan tekstur produk berbentuk emulsi atau suspensi yang konsisten dan mencegah pemisahan fasa air dengan fasa lemak suatu emulsi atau pemisahan fasa cair dan fasa padat suatu suspensi. Penstabil dan pengental menghasilkan tekstur yang lembut dan homogen pada pangan tertentu.

2. Untuk meningkatkan atau mempertahankan nilai gizi.
Vitamin dan mineral yang ditambahkan ke dalam pangan seperti susu, tepung, serelia lain dan margarin untuk memperbaiki kekurangan zat tersebut dalam diet seseorang atau mengganti kehilangannya selama proses pengolahan pangan. Fortifikasi dan pengayaan pangan semacam ini telah membantu mengurangi malnutrisi dalam populasi masyarakat Amerika. Semua pangan yang mengandung nutrien yang ditambahkan harus diberi label yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku secara internasional atau sesuai ketentuan masing-masing negara.
3. Untuk mempertahankan kelezatan dan kesehatan (wholesomeness) pangan.
Pengawet menahan kerusakan pangan yang disebabkan oleh kapang, bakteria, fungi atau khamir. Kontaminasi bakteria dapat menyebabkan penyakit yang dibawa makanan (food born illness) termasuk botulism yang membahayakan kehidupan.
Antioksidan adalah pengawet yang mencegah terjadinya bau yang tidak sedap. Antioksidan juga mencegah potongan buah segar seperti apel menjadi coklat bila terkena udara.
4. Mengembangkan atau mengatur keasaman/kebasaan pangan.
Bahan pengembang yang melepaskan asam bila dipanaskan bereaksi dengan baking soda membantu mengembangkan kue, biskuit dan roti selama proses pemanggangan. Pengatur keasaman/kebasaan membantu memodifiksi keasaman/kebasaan pangan agar diperoleh bau, rasa dan warna yang sesuai.
5. Untuk menguatkan rasa atau mendapatkan warna yang diinginkan.
Berbagai jenis bumbu dan penguat rasa sintetik atau alami memperkuat rasa pangan. Sebaliknya warna memperindah tampilan pangan tertentu untuk memenuhi ekspektasi konsumen.
Tujuan penggunaan bahan tambahan pangan pengawet
Pengawetan pangan disamping berarti penyimpanan juga memiliki 2 (dua) maksud yaitu
(1) menghambat pembusukan dan
(2) menjamin mutu awal pangan agar tetap terjaga selama mungkin.
Penggunaan pengawet dalam produk pangan dalam prakteknya berperan sebagai antimikroba atau antioksidan atau keduanya. Jamur, bakteri dan enzim selain penyebab pembusukan pangan juga dapat menyebabkan orang menjadi sakit, untuk itu perlu dihambat pertumbuhan maupun aktivitasnya.
Jadi, selain tujuan di atas, juga untuk memelihara kesegaran dan mencegah kerusakan makanan atau bahan makanan. Beberapa pengawet yang termasuk antioksidan berfungsi mencegah makanan menjadi tengik yang disebabkan oleh perubahan kimiawi dalam makanan tersebut.
Peran sebagai antioksidan akan mencegah produk pangan dari ketengikan, pencoklatan, dan perkembangan noda hitam. Antioksidan menekan reaksi yang terjadi saat pangan menyatu dengan oksigen, adanya sinar, panas, dan beberapa logam.

C. CARA PENGAWETAN MAKANAN
1. Dengan Garam
Salah satu metode pengawetan alami yang sudah dilakukan masyarakat luas selama bertahun-tahun adalah penggunaan garam atau NaCl. Larutan garam yang masuk ke dalam jaringan diyakini mampu menghambat pertumbuhan aktivitas bakteri penyebab pembusukan, sehingga makanan tersebut jadi lebih awet.
Pengawetan dengan garam ini memungkinkan daya simpan yang lebih lama dibanding dengan produk segarnya yang hanya bisa bertahan beberapa hari atau jam saja. Contohnya ikan yang hanya tahan beberapa hari, bila diasinkan bisa disimpan selama berminggu-minggu. Tentu saja prosedur pengawetan ini perlu mendapat perhatian karena konsumsi garam secara berlebihan bisa memicu penyakit darah tinggi. Apalagi jika keluarga si anak memiliki riwayat hipertensi.



2. Dengan Suhu Rendah
Metode lain yang dianggap aman adalah pengawetan dengan menyimpan bahan pangan tersebut pada suhu rendah. Suhu di bawah nol derajat Celcius mampu memperlambat reaksi metabolisme, disamping mencegah perkembangbiakan mikroorganisme yang bisa merusak makanan.
Prosedur pengawetan melalui pembekuan ini bisa membuat makanan awet disimpan selama berhari-hari, bahkan berbulan-bulan. Meski begitu, kualitas makanan yang dibekukan tetap saja berkurang sedikit dibandingkan makanan segarnya. Selain itu, pembekuan juga berpengaruh terhadap rasa, tekstur dan warna maupun sifat-sifat lain dari makanan tersebut.

3. Dengan Pengeringan
Cara lain yang juga kerap dilakukan untuk mengawetkan makanan adalah pengeringan karena air bebas merupakan faktor utama penyebab kerusakan makanan. Semakin tinggi kadar air dalam makanan tertentu, maka semakin cepat proses kerusakannya. Melalui proses ini, air yang terkandung dalam bahan makanan akan diminimalkan. Dengan begitu, mikroorganisme perusak makanan tidak bisa berkembang biak.
Seperti halnya makhluk hidup yang kita jumpai sehari-hari, baik jamur, kuman, maupun bakteri memerlukan air untuk bisa bertahan hidup. Namun agar hasilnya bisa maksimal, proses pengeringan harus berjalan sempurna. Jika tidak, jamur dan mikroba tetap bisa tumbuh pada makanan yang berarti tidak aman lagi dikonsumsi.
4. Pengalengan
5. Irradiasi, yaitu dengan cara penyinaran dengan zat radioaktif tertentu (misalnya dengan sinar ultraviolet atau sinar gama )
6. Penambahan bahan pengwaet untuk mencegah/ membunuh mikro organisme.

Jenis Pengawet Contoh Fungsi Keterangan
Pengawet Alami Gula
dan
Garam
Mengawetkan buah.

Mengawetkan ikan dan daging.
• Garam dan gula dapat mematikan organisme karena menyebabkan plasmolisis.
• Plasmolisis adalah peristiwa pelepasan cairan dari dalam sel karna perbedaan kepekatan.Saat mikro orgaganisme kontak dengan larutan yang sangat pekat, maka air akan keluar melalui tubuh organisme menuju larutan

Cuka Membuat acar.
Kondisi yang sangat asam tidak memungkinkan mikro organisme untuk hidup

Pengawet Buatan Belerangdioksida
Mengawetkan buah kering dan selai.
Mempunyai 2 kelemahan yaitu aromanya yang kurang sedap dan merusak vitamin B1.

• Asambenzot
• Sodium/Natrium benzoat
Untuk jus buah dan minuman
Dapat menghentikan pertumbuhan bakteri buah dan ragi


• Natrium/Sodium Nitrat
• Natrium/Sodium Nitrit
• Menghambat pertumbuhan bakteri pathogen
• Memberi warna cerah pink yang menarik.
• Asam Prupionat Untuk roti dan sediaan keju olahan

D. JENIS- JENIS PENGAWET
Ada 2 jenis :
1. Pengawet Alami :
contoh cara pengawetan alami: pengasapan ikan, manisan buah, penggaraman ikan, pendinginan buah di lemari es.
Pengawet Makanan Alami :
a. Garam
Sejak zaman kuno, garam telah digunakan sebagai pengawet makanan alami, untuk meningkatkan umur simpan ikan serta berbagai jenis produk daging. Proses pengasinan melibatkan penambahan garam dalam bahan makanan, untuk mengeringkan mikroba melalui osmosis,garam, sehingga menambahkan, Menghambat pertumbuhan bakteri (biasanya Clostridium botulinum) dan dengan demikian, mencegah pembusukan makanan. Selain memberikan sebuah perisai dari mikroba, garam juga melindungi makanan dari ragi dan jamur. Telah diamati bahwa daging disembuhkan bertahan lebih lama daripada yang segar.
b. Gula
Gula terutama digunakan untuk mengawetkan buah-buahan, seperti apel, pir. Untuk tujuan tersebut, pengawet makanan alami yang digunakan baik dalam bentuk kristal atau sebagai sirup. Makanan juga dapat dimasak dalam gula, sampai gula mencapai titik kristalisasi, dan kemudian disimpan kering. Gula mempertahankan makanan baik dengan membunuh mikro organisme, terutama bakteri, atau mereka menghambat pertumbuhan. Itu makanan manis dan menarik air keluar dari organisme mikro, melalui proses osmosis.
c. Cuka
Meskipun asam di alam, cuka dianggap sebagai salah satu bahan pengawet alami yang paling efektif untuk makanan. Hal ini dilakukan oleh fermentasi larutan gula dan air. Asam asetat (juga disebut asam etanoat) dalam cuka membunuh bakteri dan dengan demikian, menjaga makanan untuk waktu yang lama, mencegah pembusukan-nya. Tergantung pada dasar gula dari mana mereka berasal, cuka dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis. Namun, hampir semua dari mereka yang secara luas digunakan untuk tujuan pengawetan makanan.
d. Rosemary Extract
Sebuah pabrik rumah tangga biasa yang telah tumbuh di Pegunungan Alpen sejak Abad Pertengahan, rosemary sekarang banyak dibudidayakan di bagian lain dunia juga.. Ekstrak tanaman yang digunakan, di antara tujuan lain, sebagai bahan pengawet makanan alami. Rosemary ekstrak disusun oleh penyulingan daun tanaman. Selain sebagai antioksidan kuat, ekstrak juga mencegah oksidasi makanan, sehingga meningkatkan kehidupan rak-nya.. Makanan item, jika diawetkan dengan ekstrak rosemary, tidak hanya berlangsung lama, tetapi juga mempertahankan warna dan rasa untuk waktu yang lama.




2. Pengawet Buatan :
contoh dengan cara :
 garam benzoat untuk menghambat pertumbuhan bakteri
 gas etilen oksida dan gas propilen oksida membunuh bakteri, jamur dan virus
 Pengawet yang diijinkan digunakan untuk pangan tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 722/Menkes/Per/IX/88 Tentang Bahan Tambahan Makanan, mencakup :
1. Asam Benzoat
2. Asam Propionat
3. Asam Sorbat
4. Belerang Oksida
5. Etil p-Hidroksida Benzoat
6. Kalium Benzoat
7. Kalium Bisulfit
8. Kalium Meta Bisulfit
9. Kalium Nitrat
10. Kalium Nitrit
11. Kalium Propionat
12. Kalium Sorbat
13. Kalium Sulfit
14. Kalsium benzoate
15. Kalsium Propionat
16. Kalsium Sorbat
17. Natrium Benzoat
18. Metil-p-hidroksi Benzoat
19. Natrium Bisulfit
20. Natrium Metabisulfit
21. Natrium Nitrat
22. Natrium Nitrit
23. Natrium Propionat
24. Natrium Sulfit
25. Nisin
26. Propil-p-hidroksi Benzoat

Bahaya penggunaan zat pengawet yang tidak diizinkan, sebagai contoh penggunaan formalin yang sering digunakan untuk mengawetkan tahu dan mie basah dapat menyebabkan :
- kanker paru-paru, gangguan pada jantung,
- gangguan pada alat pencernaan,
- gangguan pada ginjal dll.
Penggunaan boraks atau pijer atau kie dapat menyebabkan :
- gangguan pada kulit,
- gangguan pada otak,
- gangguan pada hati dll.

BAHAN PENGAWET YANG DIIZINKAN NAMUN KURANG AMAN
Beberapa zat pengawet berikut diindikasikan menimbulkan efek negatif jika dikonsumsi oleh individu tertentu, semisal yang alergi atau digunakan secara berlebihan.
* Kalsium Benzoat
Bahan pengawet ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri penghasil toksin (racun), bakteri spora dan bakteri bukan pembusuk. Senyawa ini dapat mempengaruhi rasa. Bahan makanan atau minuman yang diberi benzoat dapat memberikan kesan aroma fenol, yaitu seperti aroma obat cair. Asam benzoat digunakan untuk mengawetkan minuman ringan, minuman anggur, saus sari buah, sirup, dan ikan asin. Bahan ini bisa menyebabkan dampak negatif pada penderita asma dan bagi orang yang peka terhadap aspirin. Kalsium Benzoat bisa memicu terjadinya serangan asma.
* Sulfur Dioksida (SO2)
Bahan pengawet ini juga banyak ditambahkan pada sari buah, buah kering, kacang kering, sirup dan acar. Meski bermanfaat, penambahan bahan pengawet tersebut berisiko menyebabkan perlukaaan lambung, mempercepat serangan asma, mutasi genetik, kanker dan alergi.
* Kalium nitrit
Kalium nitrit berwarna putih atau kuning dan kelarutannya tinggi dalam air. Bahan ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri pada daging dan ikan dalam waktu yang singkat. Sering digunakan pada daging yang telah dilayukan untuk mempertahankan warna merah agar tampak selalu segar, semisal daging kornet.
Jumlah nitrit yang ditambahkan biasanya 0,1% atau 1 gram/kg bahan yang diawetkan. Untuk nitrat 0,2% atau 2 gram/kg bahan. Bila lebih dari jumlah tersebut bisa menyebabkan keracunan, selain dapat mempengaruhi kemampuan sel darah membawa oksigen ke berbagai organ tubuh, menyebabkan kesulitan bernapas, sakit kepala, anemia, radang ginjal, dan muntah-muntah.
* Kalsium Propionat/Natrium Propionat
Keduanya yang termasuk dalam golongan asam propionat sering digunakan untuk mencegah tumbuhnya jamur atau kapang. Bahan pengawet ini biasanya digunakan untuk produk roti dan tepung. Untuk bahan tepung terigu, dosis maksimum yang disarankan adalah 0,32% atau 3,2 gram/kg bahan. Sedangkan untuk makanan berbahan keju, dosis maksimumnya adalah 0,3% atau 3 gram/kg bahan. Penggunaaan melebihi angka maksimum tersebut bisa menyebabkan migren, kelelahan, dan kesulitan tidur.
* Natrium Metasulfat
Sama dengan Kalsium dan Natrium Propionat, Natrium Metasulfat juga sering digunakan pada produk roti dan tepung. Bahan pengawet ini diduga bisa menyebabkan alergi pada kulit.
* Asam Sorbat
Beberapa produk beraroma jeruk, berbahan keju, salad, buah dan produk minuman kerap ditambahkan asam sorbat. Meskipun aman dalam konsentrasi tinggi, asam ini bisa membuat perlukaan di kulit. Batas maksimum penggunaan asam sorbat (mg/l) dalam makanan berturut-turut adalah sari buah 400; sari buah pekat 2100; squash 800; sirup 800; minuman bersoda 400.

BAHAN PENGAWET YANG TIDAK AMAN
* Natamysin
Bahan yang kerap digunakan pada produk daging dan keju ini, bisa menyebabkan mual, muntah, tidak nafsu makan, diare dan perlukaan kulit.
* Kalium Asetat
Makanan yang asam umumnya ditambahi bahan pengawet ini. Padahal bahan pengawet ini diduga bisa menyebabkan rusaknya fungsi ginjal.
* Butil Hidroksi Anisol (BHA)
Biasanya terdapat pada daging babi dan sosisnya, minyak sayur, shortening, keripik kentang, pizza, dan teh instan. Bahan pengawet jenis ini diduga bisa menyebabkan penyakit hati dan memicu kanker.
BAHAN PENGAWET YANG DILARANG
Formalin (Formaldehyde solution), adalah suatu larutan yang tidak berwarna, berbau tajam yang mengandung lebih kurang 37 % formaldehit dalam air, biasanya ditambahkan mineral 10-15 % sebagai pengawet.
- Nama lain formalin : Formal, Morbicid, Methanol, Formic aldehyde, Methyl oxide, Oxymethylene, Methyl aldehyde, Oxomethane, Formalin, Oxomethane, Karsan, Methylene glycol, Paraforin, Polyoxymethylene glycols, Superlysoform, Tetraoxymethylene dan Trioxane.

- Penggunaan formalin : Pembunuh kuman, sehingga dimanfaatkan untuk pembersih lantai, kapal, gudang dan pakaian; Pembasmi lalat dan berbagai serangga lain; Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca dan bahan peledak; Dalam dunia fotografi biasanya digunakan untuk pengeras lapisan gelatin dan kertas; Bahan untuk pembuatan produk parfum; Bahan pengawet produk kosmetika dan pengeras kuku; Bahan untuk insulasi busa; Pencegah korosi untuk sumur minyak dan Bahan perekat untuk produk kayu lapis (plywood).
- Bahaya formalin pada kesehatan : Dalam jangka pendek (akut), bila tertelan formalin maka mulut, tenggorokan dan perut terasa terbakar, sakit menekan, mual, muntah dan diare, dapat terjadi pendarahan, sakit perut hebat, sakit kepala, hipotensi, (tekanan darah rendah), kejang, tidak sadar hingga koma. Disamping itu formalin juga menyebabkan kerusakan jantung, hati, otak, limpa, pankreas, sistem saraf pusat dan ginjal. Jangka panjang (kronik), mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung formalin, efek sampingnya tampak setelah jangka panjang, karena terjadi akumulasi formalin dalam tubuh. Timbul iritasi pada saluran pernafasan, muntah, sakit kepala, rasa terbakar pada tenggorokan, dan rasa gatal di dada. Pada hewan percobaan dapat menyebabkan kanker sedangkan pada manusia diduga bersifat karsinogen (menyebabkan kanker).
- Tanda dan gejala keracunan formalin : Menyebabkan rasa terbakar pada mulut, saluran pernafasan dn perut, sulit menelan, diare, sakit perut, hipertensi, kejang dan koma. Kerusakan hati, jantung, otak, limpa, pankreas, sistem susunan saraf pusat dan gangguan ginjal. Berdasarkan temuan patologis, formaldehid merusak jaringan dan menyusutkan selaput lendir, juga merusak hati, ginjal, jantung dan otak.

- Pertolongan pertama pada keracunan formalin
Bila tertelan, berikan arang aktif (norit) bila tersedia. Jangan lakukan rangsangan muntah pada korban karena akan menimbulkan risiko trauma korosif pada saluran cerna atas. Bila gejala masih berlanjut bawa penderita ke Puskesmas/Rumah Sakit terdekat.

Ciri-ciri produk pangan yang mengandung formalin.
- Ciri-ciri ikan asin yang mengandung formalin : 1) Tidak rusak sampai lebih dari sebulan pada suhu kamar (25 derajad celcius), 2) Warna bersih dan cerah, 3) Tidak berbau khas ikan asin dan tidak mudah hancur, 4) Tidak dihinggapi oleh lalat bila ditaruh ditempat terbuka.
- Ciri-ciri tahu yang mengandung formalin : 1) Tekstur lebih kenyal, 2) Tidak mudah hancur, 3) Lebih awet dan tidak mudah busuk, 4) Beraroma menyengat karena ada formalin.
- Ciri-ciri mie basah yang mengandung formalin : 1) Tampak sangat berminyak, 2) Lebih awet dan tidak mudah basi, 3) Beraroma menyengat karena ada formalin.
- Ciri-ciri ikan basah yang mengandung formalin : 1) Warna putih bersih dan tekstur kenyal, 2) Insang berwarna merah tua bukan merah segar, 3) Lebih awet dan tidak mudah busuk.
- Ciri-ciri ayam yang mengandung formalin : 1) Warna putih bersih, 2) Lebih awet dan tidak mudah busuk.

Tabel1. Pengaruh beberapa bahan pengawet terhadap kesehatan

Bahan Pengawet Produk Pangan Pengaruh terhadap Kesehatan
Ca-benzoat Sari buah, minuman ringan, minuman anggur manis,
ikan asin Dapat menyebabkan reaksi merugikan pada asmatis dan yang peka terhadap aspirin
Sulfur dioksida
(SO2) Sari buah, cider, buah kering, kacang kering, sirup, acar Dapat menyebabkan pelukaan lambung, mempercepat serangan asma, mutasi genetik, kanker dan
alergi
K-nitrit Daging kornet, daging kering, daging asin, pikel daging Nitrit dapat mempengaruhi kemampuan sel darah untuk membawa oksigen, menyebabkan kesulitan bernafas dan sakit kepala, anemia, radang ginjal,
muntah
Ca- / Na-propionat Produk roti dan tepung Migrain, kelelahan, kesulitan tidur
Na-metasulfat Produk roti dan tepung Alergi kulit
Asam sorbat Produk jeruk, keju, pikel dan salad Pelukaan kulit
Natamysin Produk daging dan keju Dapat menyebabkan mual, muntah, tidak nafsu makan, diare dan pelukaan kulit
K-asetat Makanan asam Merusak fungsi ginjal
BHA Daging babi segar dan sosisnya, minyak sayur, shortening, kripik kentang, pizza beku, instant teas Menyebabkan penyakit hati dan kanker.


TIPS AMAN MEMILIH MAKANAN:
Apakah makanan yang dikonsumsi aman? Ndung memberikan sejumlah tip untuk menjadi acuan buat orang tua:
* Amati apakah makanan tersebut berwarna mencolok atau jauh berbeda dari warna aslinya. Snack, kerupuk, mi, es krim yang berwarna terlalu mencolok ada kemungkinan telah ditambahi zat pewarna yang tidak aman. Demikian juga dengan warna daging sapi olahan yang warnanya tetap merah, sama dengan daging segarnya.
* Jangan lupa cicipi juga rasanya. Biasanya lidah kita juga cukup jeli membedakan mana makanan yang aman dan mana yang tidak. Makanan yang tidak aman umumnya berasa tajam, semisal sangat gurih dan membuat lidah bergetar.
* Perhatikan juga kualitas makanan tersebut, apakah masih segar, atau malah sudah berjamur yang bisa menyebabkan keracunan. Makanan yang sudah berjamur menandakan proses pengawetan tidak berjalan sempurna, atau makanan tersebut sudah kedaluwarsa.
* Baui juga aromanya. Bau apek atau tengik pertanda makanan tersebut sudah rusak atau terkontaminasi oleh mikroorganisme.
* Amati komposisinya. Bacalah dengan teliti adakah kandungan bahan-bahan makanan tambahan yang berbahaya yang bisa merusak kesehatan.
* Ingat juga, kriteria aman itu bervariasi. Aman buat satu orang belum tentu aman buat yang lainnya. Bisa saja pada anak tertentu bahan pengawet ini menimbulkan reaksi alergi. Tentu saja reaksi semacam ini tidak akan muncul jika konsumennya tidak memiliki riwayat alergi.
Ndung menyontohkan pengawet Kalsium Benzoat pada produk minuman ringan yang amat digandrungi anak-anak. "Bagi anak-anak yang sehat mungkin tidak berdampak apa-apa, tapi bagi anak-anak yang mengidap asma, kandungan bahan pengawet ini bisa membuat asmanya kambuh."
* Kalaupun hendak membeli makanan impor, usahakan produknya telah terdaftar di Badan POM (Pengawas Obat dan Makanan) yang bisa dicermati dalam label yang tertera di kemasannya.














BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahan Pengawet adalah bahan tambahan pangan yang dapat mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman atau penguraian dan perusakan lainnya terhadap pangan yang disebabkan oleh mikroorganisme, sehingga makanan atau minuman dapat bertahan lama.
Secara umum tujuan dari penggunaan pengawet pad makanan adalah Membuat suatu kondisi sehingga mikro organisme pembusuk tidak dapat berkembang agar daya simpan makanan dapat lebih panjang.
Dalam pengawetan makanan dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain dengan penggaraman, pengeringan, penurunan suhu, pengalengan, irradiasi, dan penambahan bahan pengawet.
Berdasarkan jenisnya pengawet dibedakan menjadi 2 yaitu pengawet alami yang terdiri dari gula,daram, cuka dan Rosemary Extract. Sedangkan pengawet buatan yang diijinkan oleh Pengawet yang (Permenkes No.722/1988) adalah : Asam Benzoat, Asam Propionat. Asam Sorbat, Belerang Dioksida, Etil p-Hidroksi Benzoat, Kalium Benzoat, Kalium Bisulfit, Kalium Meta Bisulfit, Kalkum Nitrat, Kalium Nitril, Kalium Propionat, Kalium Sorbat, Kalium Sulfit, Kalsium Benzoit, Kalsium Propionat, Kalsium Sorbat, Natrium Benzoat, Metil-p-hidroksi Benzoit, Natrium Bisulfit, Natrium Metabisulfit, Natrium Nitrat, Natrium Nitrit, Natrium PPropionat, Natrium Sulfit, Nisin dan Propil-p-hidroksi-benzoit.
Penggunaan pengawet yang dilarang seperti formalin dan borak dapat mengakibatkan gangguan kesehatan yang berakibat pada kematian.





B. Saran
Perlu diperhatikan hal-hal penting dalam menggunakan bahan tambahan pangan pengawet adalah :
1. Pilih pengawet yang benar/yang diijinkan untuk dalam pangan serta telah terdaftar di Badan POM RI.
2. Bacalah takaran penggunaannya pada penandaan/label.
3. Gunakan dengan takaran yang benar sesuai petunjuk pada label.
4.Membaca dengan cermat label produk pangan yang dipilih/dibeli serta mengkonsumsinya secara cerdas produk pangan yang menggunakan bahan pengawet.





















DAFTAR PUSTAKA


http://www.g-excess.com/id/zat-aditif-yang-terkandung-dalam-bahan-makanan.html
http://www.anneahira.com/pengawet-minuman.htm
http://klikbelajar.com/pelajaran-sekolah/pelajaran-kimia/makanan-mengandung-bahan-kimia/
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-lingkungan/zat-aditif/zat-aditif-pada-makanan/
http://www.jawaban.com/index.php/health/detail/id/65/news/070724165606/limit/0/

Sabtu, 02 April 2011

buku ajar smp kelas 8 matematika

http://bse.telkomspeedy.com/files/2-smp/kelas08_smp_matematika_dewi_nuharini.zip

Minggu, 04 Juli 2010

jantung koroner

JANTUNG KORONER
Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Remidi Biologi
Mata Kuliah KD. IPA 1

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2009/2010
JANTUNG KORONER

A. Definisi Penyakit

Jantung Koroner adalah jenis penyakit yang banyak menyerang penduduk Indonesia. Kondisi ini terjadi akibat penyempitan/penyumbatan di dinding nadi koroner karena adanya endapan lemak dan kolesterol sehingga mengakibatkan suplaian darah ke jantung menjadi terganggu. Perubahan pola hidup, pola makan, dan stres juga dapat mengakibatkan terjadinya penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner (PJK) sebagai salah satu bentuk dari penyakit jantung dan pembuluh darah, merupakan penyakit yang melibatkan gangguan pembuluh darah koroner, pembuluh darah yang menyuplai oksigen dan zat makanan pada jantung. Kelainan dapat berupa penyempitan pembuluh koroner yang disebabkan karena atherosclerosis. Athesklosklerosis terjadi akibat penimbunan kolesterol, lemak, kalsium, sel-sel radang, dan material pembekuan darah (fibrin). Timbunan ini disebut dengan plak. Terdapat dua macam plak yaitu plak stabil dan plak tidak stabil (vulnerable, rapuh)

B. Penyebab Jantung Koroner
Jantung Koroner disebabkan adanya penyempitan dan penyumbatan pembuluh arteri koroner. Hal ini disebabkan oleh penumpukan zat-zat lemak (kolesterol, trigliserida) di dinding pembuluh nadi bagian paling bawah (endotelium).
Setelah lemak menumpuk, aliran darah akan tersumbat dan tak mampu mengalir menuju jantung, sehingga mengganggu kerja jantung dalam memompa darah. Efek yang paling dirasakan adalah hilangnya pasokan oksigen dan nutrisi menuju jantung karena aliran darah ke jantung berkurang.
Ada tiga faktor utama penyebab penyakit Jantung Koroner, Yakni:
UMUR DAN GENDER
Dengan bertambah panjangnya umur kita, maka penyakit jantung menjadi penyakit yang umum terjadi seperti halnya penyakit-penyakit lainnya. Di negara Inggris separuh dari serangan jantung terjadi pada orang-orang dengan umur di atas 65 tahun dan angka-angka kejadian terus meningkat seiring dengan bertambah tua usia dari orang-orang sekarang. Yang menakjubkan dari penyakit jantung koroner (CHD) adalah dibawah umur 55 tahun, CHD lebih banyak terjadi pada pria dari pada wanita. Ini dikarenakan sebelum menopause wanita lebih jarang mendapat serangan jantung. Setelah menopause, CHD menjadi lebih umum sehingga angka penderita diantara wanita akan secara bertahap mendekati angka penderita pria, dan diatas umur 75 tahun angkanya akan sama.
Penyebab yang tepat mengapa wanita terlindung dari CHD sebelum menopause tidak diketahui dengan pasti, tetapi kemungkinan ada hubungannya dengan hormon yang hilang setelah menstruasi berhenti. Sekarang begitu banyak wanita yang melakukan terapi pengganti hormon (HRT,hormone replacement therapy) dan terdapat bukti bahwa ini dapat melindungi terhadap serangan jantung dan banyak dokter menganjurkannya.

RIWAYAT KELUARGA
Dokter akan ikut mempertimbangkan faktor keluarga jika satu atau beberapa dari anggota keluarga (orag tua, kakak beradik) menderita CHD. Jika ayah anda menderita serangan jantung dibawah umur 60 tahun atau ibu anda menderitanya dibawah umur 65, maka ini akan meningkatkan risiko anda mendapat CHD. Tentu saja jika orang tua anda hidup sampai dengan usia tua dimana serangan jantung adalah umum, maka ini tidak perlu merisaukan anda.
Bagaimana caranya CHD menjalar di keluarga ? Sebagian dari penjelasannya terletak di Gen yang diwariskan dari orang tua yang membuat kita lebih rentan mendapat kolesterol tinggi atau darah tinggi atau diabetes. Sebagian lain terjadi akibat dari kehidupan keluarga yang mempunyai gaya hidup yang sama - mereka makan makanan yang sama dan jika orang tua merokok seringkali anak-anaknya juga merokok. Jika penyakit jantung beredar di keluarga, anda dianjurkan untuk sering memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan supaya anda tidak mengembangkan tingkat kolesterol tinggi, darah tinggi atau persoalan lain yang dapat dirawat untuk mengurangi risiko anda.

MAKANAN DAN KOLESTEROL

Seperti yang kita ketahui, artheroma adalah penyebab utama dari penyakit jantung koroner. Penumpukan dari lemak, terutama dari kolesterol yang dikenal sebagai plak (plaque), terbentuk pada dinding arteri-arteri. Ini membuat mereka menyempit dan jadi mengurangi aliran darah. Ketika plak retak, gumpalan darah terbentuk pada daerah yang retak, memberhentikan darah untuk mencapai bagian dari otot jantung. Ini adalah apa yang terjadi pada serangan jantung. Seluruh proses ini kemungkinan besar terjadi pada orang yang mempunyai kadar kolesterol yang tinggi. Gen anda mempunyai sebagian tanggung jawab terhadap penentuan kadar kolesterol anda. Beberapa keluarga mempunyai gen yang meningkatkan lemak darah. Kondisi ini disebut Hyperlipidaemia keluarga (Familial Hyperlipidaemia). Bagaimanapun juga makanan memainkan peran yang penting pada kadar kolesterol. Lebih banyak lemak - terutama lemak hewani - yang anda makan, maka lebih tinggi kadar kolesterol anda dan lebih besar risiko anda mendapat penyakit jantung koroner. Jadi usahakan mengurangi lemak hewan dalam makanan anda.



C. Gejala Jantung Koroner
1. Dada terasa sakit dan menekan
2. Pusing kepala yang berkepanjangan
3. Merasa sekujur tubuhnya terbakar tanpa sebab yang jelas
4. Terjadi keluhan di sekitar tulang dada dan leher
5. Kebanyakan orang yang menderita penyakit jantung koroner tidak mengalami beberapa gejala di atas. Tiba-tiba saja jantung si penderita bermasalah dan dalam kondisi yang kronis (serangan mendadak).
Hal-hal yang memicu penyakit jantung koroner :
1. Merokok dalam jumlah yang banyak dan selama bertahun-tahun
2. Konsumsi makanan yang berlemak atau berkolesterol tinggi
3. Hipertensi ( Darah Tinggi ) yang telah diderita
4. Diabetes mellitus juga memancing timbulnya penyakit jantung koroner
5. Obesitas
6. Kurang beraktivitas dan berolahraga
7. Minum minuman beralkohol
8. Penyalahgunaan obat (narkoba)

Fakta-fakta tentang penyakit jantung koroner
1. Jantung koroner adalah penyakit pembunuh nomor satu di Amerika Serikat yang menyerang baik lelaki maupun perempuan
2. Setiap tahun di AS, lebih dari setengah juta orang meninggal akibat penyakit jantung koroner
3. Kematian akibat jantung koroner bisa dicegah dikarenakan penyakit ini berhubungan dengan gaya hidup. Jika masyarakat baik dan sehat dalam hidup dipastikan terbebas dari penyakit jantung koroner
4. Perawatan bagi penderita penyakit jantung koroner membutuhkan waktu yang sangat lama dan kontinu.
D. Cara Menyembuhkan atau Mengatasi
Agar terhindar dari penyakit jantung koroner, Anda dapat melakukan hal-hal berikut:
• Pola makan sehat
Hindari makanan yang banyak mengandung lemak atau yang mengandung kolesterol tinggi. Seafood memiliki kandungan kolesterol tinggi yang dapat membahayakan jantung. Kurangi menyantap makanan yang digoreng yang banyak mengandung lemak, sebaliknya makanan dapat diolah dengan cara direbus, dikukus atau dipanggang.
Sebisa mungkin, produk makanan yang kita makan rendah lemak atau tanpa lemak. Pilih susu, keju, mentega atau makanan lain yang rendah lemak. Menggoreng dengan menggunakan minyak zaitun memiliki kandungan lemak yang sedikit sehingga bisa menjadi pilihan bila harus mengolah makanan dengan cara digoreng.
Selain menghindari makanan berlemak, hindari juga makanan dengan kandungan gula tinggi seperti soft drink. Jangan pula tertalu banyak mengkonsumsi karbohirat, karena dalam tubuh, karbohidrat akan dipecah menjadi lemak. Sebaliknya, konsumsi oat atau gandum yang dapat membantu menjaga jantung tetap sehat.
Jaga pola makan tidak berlebihan agar terhindar dari kegemukan, karena seseorang yang memiliki lingkar pinggang lebih dari 80 cm, berisiko lebih besar terkena penyakit ini.

• Berhenti merokok
Mengisap rokok sangat tidak baik untuk kesehatan jantung, maka segera hentikan kebiasaan ini agar jantung tetap sehat.
• Hindari Stres
Stres memang sangat sulit dihindari jika hidup di kota besar seperti Jakarta yang dikenal karena kemacetan dan kesibukannya. Saat seseorang mengalami stres, tubuhnya akan mengeluarkan hormon cortisol yang menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku. Hormon norepinephrine akan diproduksi tubuh saat menderita stres, yang akan mengakibatkan naiknya tekanan darah. Maka, sangat baik bila Anda menghindari stres baik di kantor atau di rumah.
• Hipertensi
Problem hipertensi atau tekanan darah tinggi juga bisa menyebabkan penyakit jantung. Hipertensi dapat melukai dinding arteri dan memungkinkan kolesterol LDL memasuki saluran arteri dan meningkatkan penimbunan plak.
• Obesitas
Kelebihan berat atau obesitas meningkatkan tekanan darah tinggi dan ketidaknormalan lemak. Menghindari atau mengobati obesitas atau kegemukan adalah cara utama untuk menghindari diabetes. Diabetes mempercepat penyakit jantung koroner dan meningkatkan risiko serangan jantung.
• Olahraga secara teratur
Anda dapat melakukan kegiatan olahraga seperti berjalan kaki, jalan cepat, atau jogging. Kegiatan olahraga yang bukan bersifat kompetisi dan tidak terlalu berlebihan dapat menguatkan kerja jantung dan melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh.
• Konsumsi antioksidan
Polusi udara, asap kendaraan bermotor atau asap rokok menciptakan timbulnya radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas dapat menyebabkan bisul atau endapan pada pembuluh darah yang dapat menyebabkan penyumbatan. Untuk mengeluarkan kandungan radikal bebas dalam tubuh, perlu adanya antioksidan yang akan menangkap dan membuangnya. Antioksidan dapat diperoleh dari berbagai macam buah-buahan dan sayuran.
Tes untuk memastikan apakah seseorang memiliki penyakit jantung koroner
Tidak ada ukuran yang pasti untuk mengetahui penyakit jantung koroner. Tapi beberapa jenis tes berikut dapat memberikan gambaran apakah seseorang mengidap penyakit jantung koroner
1. Electrocardiogram
2. Stress test
3. Nuclear scanning
4. Coronary angiography

Kenalilah gejala-gejala tersebut apakah terjadi nyeri dada, sesak napas, ataupun jantung berdebar. Hentikan segera semua pekerjaan apa pun yang sedang Anda lakukan lalu duduk atau berbaringlah sembari menarik napas dalam-dalam. Jika Anda sendirian sementara gejala tersebut berlangsung lebih dari beberapa menit segera hubungi nomor telepon darurat setempat dan katakan Anda terkena serangan jantung. Atau hubungi orang di sekitar Anda dengan memberikan informasi yang sama.
Jika ada yang bisa mengantar Anda ke rumah sakit lebih cepat daripada kedatangan paramedis, segeralah minta bantuannya pergi mengantar Anda ke ruang gawat darurat di rumah sakit. Lebih cepat ditangani akan lebih baik.
Namun jika Anda menunggu tim paramedis datang, maka sementara menunggu, Anda dapat melonggarkan pakaian yang ketat, termasuk ikat pinggang atau dasi. Buat diri dalam posisi yang terasa nyaman.
Tetaplah tenang, tidak soal anda korbannya atau penolongnya. Kepanikan dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya aritmia atau penyimpangan irama jantung yang mengancam kehidupan.

Selama ini orang hanya tahu pengobatan untuk jantung koroner adalah dengan cara operasi by-pass, menggunakan stent (cincin kawat) dan balon. Tapi kini ada alternatif lain yaitu dengan melakukan balon yang di dalamnya ada obat (drug eluted baloon/DEB). Pada intinya semua pengobatan yang ada untuk jantung koroner berfungsi untuk memperlebar jalur arteri (pembuluh darah) sehingga aliran darah bisa kembali lancar. Dengan metode DEB, maka pembuluh darah bisa melebar kembali dengan bantuan balon dan obat (paclitaxel) yang terkandung di dalamnya, obat ini akan terserap dengan cepat dan mencegah timbulnya kerak baru. Jika menggunakan DEB, balon yang dimasukkan dengan menggunakan kateter akan mengembang selama 30 detik di daerah pembuluh darah yang menyempit lalu obat yang ada di dalamnya akan meresap ke pembuluh darah. Dalam waktu 10 detik obat akan terdistribusi di pembuluh darah. Teknik ini tidak menimbulkan efek samping ataupun peradangan dan obat pengencer darah yang harus dikonsumsi pasien hanya 3 bulan saja. Pengobatan untuk penyakit jantung koroner bersifat 'spot treatment', artinya semua pasien yang telah mendapatkan pengobatan harus melakukan perubahan gaya hidup atau perilakunya agar tidak terjadi penyempitan kembali di tempat lain. Salah satunya adalah dengan berhenti merokok, karena penderita jantung koroner di bawah usia 40 tahun hampir semuanya adalah perokok.
















DAFTAR PUSTAKA

http://id.shvoong.com/medicine-and-health/1947838-pengobatan-baru-untuk-jantung-koroner/
http://nonibioactive4u.com/terapi-jantung/?
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/1922953-penyebab-utama-cthd-jantung-koroner/
http://arsanasv.co.cc/tips-cara-mengatasi-gejala-penyakit-jantung/

Minggu, 27 Juni 2010

Hobi Mengunyah Es Tanda Anemia?

Kompas
Kompas - Minggu, 27 Juni

* Kirim
* Kirim via YM
* Cetak

[Hobi Mengunyah Es Tanda Anemia?] Hobi Mengunyah Es Tanda Anemia?

Kompas.com - Rasa lemah dan letih merupakan tanda umum terjadinya anemia atau kurang darah. Namun, dalam beberapa tahun terakhir ini ada tanda lain tubuh kekurangan zat besi, yakni hasrat tak terkendali untuk mengonsumsi es, atau disebut pagophagia.

Para ahli belum mengetahui dengan pasti kaitan antara keinginan mengonsumsi es dengan anemia, namun diduga es batu mampu mengatasi peradangan di mulut akibat kekurangan zat besi.

Pada kasus yang ekstrim, seseorang yang belum terdiagnosis anemia dan pagophagia seringkali didapati membawa es batu ke mana-mana. Kebiasaan "aneh" tersebut baru hilang setelah penderita mendapatkan terapi suplemen zat besi.

Sebuah penelitian menunjukkan kecanduan (cravings) es, baik dikunyah atau diminum, merupakan efek samping dari operasi penurunan berat badan. Prosedur operasi itu antara lain mengganggu fungsi pencernaan dalam menyerap zat besi dan mineral lain. Akibatnya, sepertiga pasien operasi pengurangan bobot tubuh mengalami kekurangan zat besi dan vitamin B12.

Teori lain menyebutkan, pada orang yang menderita anemia tubuhnya cenderung lebih panas karena volume darahnya menurun. Itu sebabnya, tanpa disadari orang tersebut mencari sesuatu yang sifatnya dingin, seperti es.

Zat Makanan Diarsipkan di bawah: Umum — gurungeblog @ 5:40 am Tags: Garam-Garam Mineral, Lemak (Lipid), Protein, Vitamin, Zat Makanan

Makanan sehat harus terdiri dari zat-zat nutrien (zat gizi) antara lain :


makanan-sehat

1. Protein

Mengandung asam amino (essensial dan non essensial). Kebutuhan protein untuk orang dewasa adalah 1 gram/kg.BB/hari. Jika kebutuhan tersebut berlebih, maka kelebihannya akan dibuang melalui ginjal dalam bentuk urea Þ inilah yang disebut Nitrogen Balans.

Asam Amino Essensial adalah asam amino yang tidak dapat dibuat sendiri oleh tubuh, jadi harus didatangkan dari luar.
Misalnya : Leusin, Lisin, Metionin, Fenilalanin, dsb.
Protein tidak menghasilkan energi

2. Lemak (Lipid)

Diperlukan sebagai pelarut beberapa vitamin, sebagai “bantalan lemak” (pelindung jaringan tubuh) dan penghasil energi yang besar (9 kal/g). Kebutuhan lemak untuk orang dewasa adalah 0,5 – 1 gram/kg.BB/hari.

3. Karbohidrat

Sebagai penghasil energi (4 kal/g). Kelebihan karbohidrat dalam tubuh akan disimpan dalam bentuk lemak.

4. Garam-Garam Mineral

- Kalsium (Ca) Þ Untuk membentuk matriks tulang, membantu proses penggumpalan darah dan mempengaruhi penerimaan rangsang oleh saraf. Kebutuhannya adalah 0,8 g/hari.
- Fosfor (P) Þ Untuk membentuk matriks tulang, diperlukan dalam pembelahan sel, pada pengurutan otot, metabolisme zat. Kebutuhannya adalah 1 mg/hari.
- Besi (Fe) Þ Merupakan komponen penting sitokrom (enzim pernafasan), komponen penyusun Hemoglobin. Kebutuhannya adalah 15 – 30 mg/hari.
- Fluor (F) Þ Untuk menguatkan geligi.
- lodium (I) Þ Komponen penting dalam hormon pertumbuhan (Tiroksin), kekurangan unsur tersebut dapat terjadi sebelum atau sesudah pertumbuhan berhenti
- Natrium & Klor (NaCl) Þ Untuk pembentukan asam klorida (HCl). Kebutuhannya adalah 1 g/hari.

5. Vitamin

Diperlukan dalam jumlah yang sangat kecil, tidak menghasilkan energi. Kekurangan vitamin dapat menyebabkan Penyakit Defisiensi.

Vitamin Yang Larut Dalam Air (Water Soluble Vitamins)
-B1 (Aneurin = Thiamin) ÞUntuk mempengaruhi absorbsi lemak dalam usus. Defisiensinya menyebabkan Beri-Beri dan Neuritis.
-B2 (Riboflavin = Laktoflavin) ÞTransmisi rangsang sinar ke mata. Defisiensinya akan mengakibatkan Katarak, Keilosis.
-Asam Nikotin (Niasin) ÞProses pertumbuhan, perbanyakan sel dan anti pelagra. Defisiensi akan menyebabkan Pelagra dengan gejala 3 D: Dermatitis, Diare, Dimensia.
-B6 (Piridoksin = Adermin) ÞUntuk pergerakan peristaltik usus. Defisiensi akan menyebabkan Kontipasi (Sembelit).
Asam Pantotenat Þ Defisiensi akan menyebabkan Dermatitis
PABA (Para Amino Asam Benzoat) Þ Untuk mencegah timbulnya uban
Kolin Þ Defisiensi akan menimbulkan timbunan lemak pada hati.
Biotin (Vitamin H) Þ Defisiensi akan menimbulkan gangguan kulit
Asam Folat Þ Defisiensi akan menimbulkan Anemia defisiensi asam folat.
B12 (Sianokobalamin) Þ Defisiensi akan menimbulkan Anemia Pernisiosa
Vitamin C (Asam Askorbinat) Þ Berfungsi dalam pembentukan sel, pembuatan trombosit. Defisiensi akan menimbulkan pendarahan gusi, karies gigi, pendarahan di bawah kulit. Pada jeruk selain vitamin C ditemukan pula zat Sitrin dan Rutin yang mampu menghentikan pendarahan. Zat tersebut ditemukan olelj Sant-Gyorgi disebut pula Vitamin

Vitamin Yang Larut Dalam Lemak (Lipid Soluble Vitamins)
-Vitamin A (Aseroftol) Þ Berfungsi dalam pertumbuhan sel epitel, mengatur rangsang sinar pada saraf mata. Defisiensi awal akan menimbulkan gejala Hemeralopia (rabun senja) dan Frinoderma (kulit bersisik). Kemudian pada mata akan timbul Bercak Bitot setelah itu mata akan mengering (Xeroftalmia) akhirnya mata akan hancur (Keratomalasi).
-Vitamin D Þ Mengatur kadar kapur dan fosfor, (Kalsiferol = Ergosterol) memperlancar proses Osifikasi. Defisiensi akan menimbulkan Rakhitis. Ditemukan oleh McCollum, Hesz dan Sherman.
- Vitamin E (Tokoferol) Þ Berperan dalam meningkatkan Fertilitas.
-Vitamin K (Anti Hemoragi) Þ Ditemukan oleh Dam dan Schonheydcr. Berfungsi dalam pembentukan protrombin. Dibuat dalam kolon dengan bantuan bakteri Escherichia coliBAHAN MAKANAN DAN ZAT MAKANAN


Zat makanan adalah satuan yang menyusun bahan makanan tersebut. Bahan makanan disebut juga komoditas pangan dalam perdagangan, ialah apa yang kita beli, masak dan susun menjadi hidangan. Contoh beras, jagung, daging, telur dsb.
Zat makanan bahan dasar menurut ilmu gizi atau nutrient yang kita kenal adalah karbohidrat atau hidrat arang, protein, lemak, vitamin dan mineral.
• Karbohidrat adalah nama kelompok bagi ikatan-ikatan organic berfungsi menghasilkan enersi. Karbohidrat terdiri dari unsur-unsur, C, H dan O.
• Lemak juga merupakan kumpulan ikatan-ikatan organic dengan berbagai struktur molekul, dan larut dalam zat-zat pelarut tertentu.
• Vitamin dan mineral merupakan kumpulan dari berbagai zat atau ikatan dengan struktur yang berbeda-beda.
• Air dan oksigen hanya terdiri dari satu jenis struktur molekul yaitu H2O dan O2.

A. BAHAN MAKANAN

Disebut bahan pangan dan dalam perdagangan disebut komoditi pangan ialah apa yang kita produksi atau perdagangkan, misalnya daging, sayur, buah dsb. Yang dibeli, diolah dan disusun menjadi hidangan ialah bahan makanan dan bukan zat makanan.

Dalam hidangan Indonesia, berbagai jenis bahan makanan dapat dikelompokkan menjadi :

1. Bahan makanan pokok
Dianggap terpenting karena mempunyai kwantum terbesar diantara bahan makanan yang sedang dikonsumsi dan merupakan sumber utama kalori atau energi.

2. Bahan makanan lauk-pauk
Merupakan sumber utama protein didalam hidangan. Dikenal dengan protein hewani (daging, ikan, telur dsb) dan nabati (kacang-kacangan, tahu dan tempe)

3. Bahan makanan sayur dan buah-buahan
Termasuk bahan nabati. Merupakan penghasil vitamin dan mineral. Sayur dan buah yang menghasilkan energi dalam jumlah cukup banyak seperti nangka muda dan sukun. Pisang, sawo dan alpukat merupakan salah satu buah yang banyak menghasilkan energi Energi didalam alpukat berasal dari lemak.

B. ZAT MAKANAN

Bahan makanan diurai menjadi berbagai zat makanan atau zat gizi atau nutrient. Zat makanan inilah yang diserap melalui dinding usus dan masuk ke dalam cairan tubuh. Secara umum, fungsi zat makanan adalah :
1. Sebagai sumber energi atau tenaga
Pada kondisi kekurangan gizi, fungsi sebagai penghasil energi yang mula-mula dikorbankan. Badan akan berusaha menyesuaikan diri dengan mengurangi pemakaian energi.
2. Menyokong pertumbuhan badan
Yaitu dengan pembentukan sel baru. Pada pertumbuhan, dibentuk sel-sel baru yang ditambahkan pada sel-sel yang telah ada, sedangkan pada pemeliharaan jaringan dibentuk sel-sel baru untuk menggantikan sel-sel lama yang telah rusak.
3. Memelihara jaringan tubuh, mengganti yang rusak atau aus terpakai
Berjalan seiring dengan fungsi pertumbuhan, tetapi setelah fungsi pertumbuhan selesai, fungsi pemeliharaan jaringan berjalan terus sampai meninggal.
4. Mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan, misalnya keseimbangan air, keseimbangan asam basa dan keseimbangan mineral didalam cairan tubuh.
Mekanisme yang langsung mempengaruhi dan mengatur sintesa berbagai ikatan organic didalam tubuh, pengaturannya melalui system enzim. Pada dasarnya enzim-enzim ini diatur oleh system hormonal dan system saraf. Pengaturan ini memerlukan zat gizi sebagai bahan dasar. Protein dan mineral mengatur juga keseimbangan air dan mineral didalam cairan tubuh. Aliran cairan tubuh antara pembuluh darah rambut dan jaringan diatur oleh selisih tekanan osmotic dan tekanan hidrostatik. Pada defisiensi protein, pengaturan aliran cairan tubuh menderita hambatan sehingga terjadi stagnasi cairan tubuh didalam jaringan yang disebut Oedema.
5. Berperan didalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit, misalnya antitoksi dan antibody
Mekanisme pertahanan tubuh juga dipengaruhi oleh kondisi zat gizi. Terdiri atas system seluler dan system humoral. System selular dilaksanakan oleh sel-sel seperti leukocyte dan RES. Sedangkan system pertahanan humoral dilakukan oleh antibody yang terbentuk dari protein.

Penggolongan lain dari bahan makanan berdasarkan fungsi dari zat gizinya :
a. Zat gizi penghasil energi, yaitu karbohidrat, lemak dan protein. Sebagian besar dihasilkan oleh bahan makanan pokok
b. Zat gizi pembangun sel, terutama diduduki oleh protein, sehingga bahan pangan ini tergolong dalam bahan makanan sumber zat pembangun
c. Zat gizi pengatur, terdiri dari vitamin dan mineral. Yang termasuk didalamnya adalah sayur dan buah sebagai bahan makanan sumber zat gizi pengatur.

KARBOHIDRAT
Karbohidrat sebagai zat gizi merupakan nama kelompok zat-zat organic yang mempunyai struktur molekul yang berbeda-beda, yang terdiri dari unsure C, H dan O.

Klasifikasi
Dalam ilmu gizi karbohidrat dibagi dalam 2 golongan yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks

A. Karbohidrat sederhana
1. Monosakarida
Terdapat glukosa, fruktosa dan galaktosa. Glukosa (dekstrosa atau gula anggur) dialam dalam jumlah sedikit yaitu sayur, sirup jagung dan bersamaan dengan fruktosa dalam madu. Fruktosa (levulosa atau gula buah), terdapat dalam madu bersama glukosa, dalam buah, nectar bunga dan sayur. Galaktosa terdapat dalam tubuh sebagai hasil pencernaan laktosa.
2. Disakarida
Terdiri dari sukrosa atau sakarosa (gula tebu atau gula bit) terdapat dalam gula pasir, gula merah, buah, sayuran dan madu. Maltosa (gula malt) tidak terdapat bebas di alam. Maltosa terbentuk pada setiap pemecahan pati seperti pada bijian berkecambah dan didalam usus manusia pada pemecahan pati. Laktosa (gula susu) terdapat pada susu. Trehalosa (gula jamur) terdapat pada 15% jamur kering dan terdapat dalam serangga.
3. Gula alcohol
Terdapat empat jenis gula alcohol yaitu sorbitol, manitol, dulcitol dan inositol. Sorbitol banyak digunakan pada minuman dan makanan khusus pasien diabetes. Manitol dan dulcitol terdapat pada nanas, asparagus, ubijalar dan wortel. Kedua jenis alcohol ini banyak digunakan dalam industri pangan. Inositol banyak terdapat pada serealia.
4. Oligosakarida
Terdapat dalam biji tumbuh-tumbuhan dan kacang-kacangan, serealia, bawang merah dan putih serta asparagus.

B. Karbohidrat kompleks

1. Polisakarida
Jenis polisakarida adalah pati, dekstrin, glikogen dan polisakarida non pati (serat). Pati terdapat dalam padi-padian, biji-bijian dan umbi-umbian. Dekstrin merupakan sumber utama karbohidrat dalam makanan lewat pipa karena mempunyai daya larut dan kemanisan yang tinggi sehingga lebih mudah dicerna. Glikogen merupakan simpanan karbohidrat didalam tubuh manusia dan hewan terdapat dihati dan otot. Dua pertiga glikogen disimpan diotot dan selebihnya dihati. Glikogen dalam otot digunakan untuk keperluan energi didalam otot dan glikogen didalam hati digunakan sebagai sumber energi untuk keperluan semua sel tubuh. Kelebihan glukosa melampaui kemampuan menyimpannya dalam bentuk glikogen akan diubah menjadi lemak dan disimpan dalam jaringan lemak.
2. Serat
Selulosa berasal dari makanan nabati akan melewati saluran cerna secara utuh. Selulosa melunakkan dan memberi bentuk pada feses karena mampu menyerap air, sehingga membantu gerakan peristaltic usus, sehingga membantu defekasi dan mencegah konstipasi.

Sekilas metabolisme karbohidarat
Peranan utama karbohidrat didalam tubuh adalah menyediakan glukosa bagi sel-sel tubuh yang kemudian diubah menjadi energi. Glukosa memegang peranan sentral dalam metabolisme karbohidrat. Jaringan tertentu hanya memperoleh energi dari karbohidrat seperti sel darah merah serta sebagian besar otak dan system saraf.

Menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen
Salah satu fungsi utama hati adalah menyimpan dan mengeluarkan glukosa sesuai kebutuhan tubuh. Kelebihan glukosa akan disimpan didalam hati dalam bentuk glikogen. Bila persediaan glukosa darah menurun, hati akan mengubah sebagian dari glikogen menjadi glukosa dan mengeluarkannya ke dalam aliran darah. Glukosa ini akan dibawa oleh darah keseluruh bagian tubuh yang memerlukan seperti otak, system saraf, jantung dan organ lainnya. Sel-sel otot dan sel lain disamping glukosa menggunakan lemak sebagai sumber energi. Sel otot juga menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen dan tidak dapat dikembalikan sebagai glukosa ke dalam aliran darah.

Penggunaan glukosa untuk energi
Bila glukosa memasuki sel, enzim-enzim akan memecahnya menjadi bagian-bagian kecil yang pada akhirnya menghasilkan energi, karbon dioksida dan air. Glukosa sebagai sumber energi untuk sel-sel otak, sel saraf dan sel darah merah tidak dapat digantikan oleh lemak.

Perubahan glukosa menjadi lemak
Kelebihan karbohidrat didalam tubuh diubah menjadi lemak. Perubahan ini terjadi didalam hati.

Gula darah
Tubuh hendaknya dapat mempertahankan konsentrasi gula darah (dalam bentuk glukosa) dalam batas-batas tertentu yaitu 70-120 mg/100 ml dalam keadaan puasa, bila terjadi kelebihan (hiperglikemi) maka akan dikeluarkan melalui urin. Bila sebaliknya gula darah turun hingga 40-50 mg/100 ml akan mengalami gugup, pusing, lemas dan lapar (hipoglikemi).

Fungsi
1. Sumber energi
Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi tubuh. 1 gr KH menghasilkan 4 kalori. KH didalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi segera, sebagian disimpan dihati dan jaringan otot, sebagian diubah menjadi lemak untuk disimpan sebagai cadangan energi
2. Pemberi rasa manis pada makanan
KH memberi rasa manis pada makanan khususnya mono dan disakarida.
3. Penghemat protein
Bila KH makanan tidak mencukupi, maka protein akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi dengan mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun, tapi bila KH mencukupi, protein akan digunakan sebagai zat pembangun.
4. Pengatur metabolisme lemak
KH mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna, sehingga menghasilkan bahan keton seperti asam asetoasetat, aseton dan asam beta-hidroksi-butirat. Bahan-bahan ini dibentuk dalam hati dan dikeluarkan melalui urin dengan mengikat basa berupa ion natrium. Hal ini akan menyebabkan ketidakseimbangan natrium dan dehidrasi. Dibutuhkan 50-100 gr KH sehari untuk mencegah ketosis.
5. Membantu pengeluaran feses
KH membantu pengeluaran feses dengan cara mengatur peristaltic usus dan memberi bentuk pada feses. Selulosa dalam serat makanan mengatur peristaltic usus, sedangkan hemiselulosa dan pectin mempu menyerap banyak air dalam usus besar sehingga memberi bentuk pada sisa makanan yang akan dikeluarkan.

Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan karbohidrat
1. Penyakit kurang kalori dan protein (KKP)/Protein calori malnutrition (PCM)/Protein energy malnutrition (PEM)
Terjadi karena defisiensi energi dan defisiensi protein. Gejala marasmus ialah anak sangat kurus, muka berkerut seperti orang tua, kadang disamakan dengan muka monyet pada anak yang baru lahir, anak tergeletak pasif (apatis), tidak terasa jaringan lemak subkutan. Gejala kwashiorkor diantaranya anak apatis, rambut kepala halus dan jarang, bewarna kemerahan kusam, rambut mudah dicabut tanpa rasa sakit, kemungkinan ada edema, masih adanya jaringan subkutan.
2. Penyakit kegemukan (obesitas)
Disebabkan karena ketidak seimbangan antara konsumsi kalori dan kebutuhan energi, dimana konsumsi terlalu berlebih disbanding kebutuhan atau pemakaian energi. Seseorang disebut obesitas bila BB melebihi 15% pada laki-laki dan 20% pada perempuan dari BB ideal. Beberapa penyakit yang meningkat prevalensinya pada penderita obesitas yaitu penyakit kardiovaskuler termasuk HT, DM dsb.
3. Diabetes mellitus
Merupakan gangguan metabolic yang bersangkutan dengan karbohidrat glukosa. Karena glukosa tidak dapat dipergunakan untuk menghasilkan energi, maka lemak dan protein lebih banyak dipecah untuk menghasilkan energi yang diperlukan sehingga terjadi peningkatan glukoneogenesis. Peningkatan pemecahan asam lemak menghasilkan asam keton.
4. Lactose intolerance
Merupakan gangguan metabolic yang mengenai disakarida laktosa. Gejala yang terjadi ialah penderita akan mengalami diare bila mendapat air susu atau produk susu. Penyakit ini diturunkan (herediter).

Kamis, 17 Juni 2010

MAKALAH DASAR - DASAR AKUNTANSI TENTANG AKUNTANSI DAN SISTEM INFORMASI INFORMASI

MAKALAH DASAR - DASAR AKUNTANSI TENTANG AKUNTANSI DAN SISTEM INFORMASI

INFORMASI






Disusun untuk memenuhi Mata Kuliah Dasar – Dasar Akuntansi
Oleh :
DIAH RAHMA SARI
K7109054

PROGRAM :
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Adapun penyusunan makalah ini guna untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Dasar – Dasar Akuntansi.

Makalah yang penulis susun bertujuan untuk menambah wawasan serta pengetahuan yang sesungguhnya diterapkan di bidang social kemasyarakatan, serta untuk melatih memecahkan masalah-masalah yang ada dalam bidang tersebut sebagai aktualisasi ilmu yang dipelajari di universitas.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak yang terkait, penulis tidak mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Oleh karena itu, penulis dalam kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kepala Prodi FKIP Ekonomi UNS Surakarta.
2. yang telah memberikan bimbingan.
3. Semua pihak yang telah membantu dan memberi dorongan dan semangat dalam penyusunan laporan karya tulis ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan Makalah ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.


Surakarta, Februari 2010


Penulis


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang, dan penginterpretasian hasil proses tersebut (Suwardjono:5:1996)
Dari pengertian tersebut dapat menunjukkan bahwa akuntansi merupakan suatu seni, hal ini dimaksudkan akuntansi merupakan penegtahuan yang isi dan strukturnya disesuaikan dengan berbagai kebijaksanaan dan kebutuhan, bukan ilmu pasti. Maka dari itu penulis menguraikan tentang dasar-dasar ilmu akuntansi secara jelas agar dapat digunakan sebagai acuan pengertian dalam benak penulis pada umumnya serta pembaca pada khususnya.

B. Metode
Dalam penyusunan makalah ini, Penulis menggunakan metode analisis dan penelaahan literature yang dinilai cukup efektif dalam memperoleh data dan fakta-fakta yang sehubungan dengan relevensinya pada saat ini serta data fakta sejarah yang dapat dibuktikan kebenarannya.

C. Maksud Dan Tujuan
Dengan ditulisnya makalah ini penulis berharap dapat sedikit membantu memberikan gambaran bahwa tujuan mempelajari dasar-dasar akuntansi adalah untuk mempelajari dasar-dasar akuntansi dan mahasiswa dapat menerapkan dasar-dasar akuntansi tersebut dalam bidangnya dengan benar.

BAB II

ISI

A. Pengertian dan Definisi Akuntansi
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.
Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.
Pengertian akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang, dan penginterpretasian hasil proses tersebut (Suwardjono:5:1996)
Dari pengertian tersebut dapat menunjukkan bahwa akuntansi merupakan suatu seni, hal ini dimaksudkan akuntansi merupakan penegtahuan yang isi dan strukturnya disesuaikan dengan berbagai kebijaksanaan dan kebutuhan, bukan ilmu pasti. Selain itu, akuntasi juga melakukan suatu proses pencatatan dan peingkasan transaksi, serta kejadian-kejadian yang bersifat keuangan, hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan agar terbentuknya suatu informasi keuangan yaitu berupa laporan keuangan.

B. Sejarah Perkembangan Akuntansi

1. Sejarah Akuntansi
Sejarah akuntansi dimuat melalui berbagai publikasi akuntansi umunya dalam The Acounting Historian Journal khususnya yang merupakan bagian dari The Academy of Accounting Historian. Pada hakikatnya para ahli mengatakan bahwa praktek pencatatan akuntansi dalam arti pencatatan kejadian yang berhubungan dengan bisnis sudah dimulai sejak adanya kejadian transaksi dimaksud. Hal ini terbukti dari berbagai penemuan-penemuan seperti dikemukakan, Bernest Stevelinck dalam artikelnya yang berjudulAccounting in Acient Times (The Acounting Historians Journal Volume 12 No. 1 (1985) sebagai berikut :
“ Mesir memiliki sejarah akuntansi yang panjang ribuan bukti catatan akuntansi dalam kulit kayu (Papyri) yang ditemukan lebih lima belas abad yang lalu dan menjelaskan bahwa akuntansi itu telah ada lebih dari 3000 tahun yang lalu dengan beberapa tingkat kejelasannya”.
Pada tahun 3200 sebelum masehi telah dikenal dua macam tekhnik akuntansi secara simultan. Yang pertama koin dengan bentuk tertentu disimpan dan ditandai kemudian dimasukkan dalam amplop. Jenis lainnya token disimpan dalam bentuk yang lebih besar dengan berbagai variasi yang lebih komplek. Pemisahan ini menggambarkan perbedaan transaksi cash (utang, piutang, dan lain-lain) dengan transaksi non cash (persediaan, peralatan, tanah , dan lain-lain) (Matressich, 1987 halaman 79).
Pendapat ini dapat diperkuat lagi oleh Richard Mattessich (1987) The Problem of Representation recent archeological evidence of the middle cast from 8000 BC to 3000 BC. Abstrak dari artikel ini mengemukakan sebagai berikut : “Penelitian arkeologi akhir-akhir ini menghasilkan pandangan revolusioner tentang penemuan perhitungan, gambaran dan idiografi tulisan.
Penemuan ini adalah sistem pemrosesan data dalam “Clay tokens” (sejenis koin yang terbuat dari bahan plastik) yang sederhana dan kompleks dari berbagai bentuk telah terkumpul dalam sebuah amplop palstik (clay envelops) untuk mengungkapkan secara simbolis nilai assets dan transaksi ekonomis. Penemuan penting ini menimbulkan dampak filosofi ekonomi yang penting yaitu (Mattessich 1987):
1. Penemuan ini menyimpulkan bahwa akuntansi mendahului perhitungan dan penulisan.
2. Konsep penyajian laporan keuangan ternyata berkembang secara perlahan.
3. Perhitungan angka muncul setelah melalui berbagai tahapan.
4. Memperkenalkan validitas “Correspondence theory”.
Sejarah khususnya sejarah Islam sebenarnya pada awal pertumbuhannya mestinya sudah ada sistem akuntansi. Menurut sejarahnya kegiatan perdagangan sudah ada pemisahan antara pemilik dengan pedagang (manajer). Dalam literatur akuntansi ternyata yang jadi asal mula akuntansi selalu disebut di Eropa.
Mulanya akuntansi merupakan catatan-catatan yang disimpan sebagai bagian dari sistem feudal abad pertengahan. Karena kegiatan itu berkembang Eropa dan sekitar Laut Tengah, tidak heran bila seorang pendeta Italia, Luca Paciolo seorang ahli matematika berusaha menganalisis sistem pembukuan yang kini di kenal dengan sistem Double EntryAcounting yang sekarang sudah berkembang di seluruh dunia.
Sistem pembukuan tersebut ditulisnya dalam buku yang terbit tahun 1494 yang berjudul : Summa de Arithmatica Geometri Proportioni et Proportionalita. Akuntansi sejak itu terus berkembang sejalan dengan perkembangan ekonomi dan semakin timbulnya pemisahan antara pemilik perusahaan dengan manajemen. Timbulnya Revolusi Industri pada tahun 1776 menimbulkan efek positif terhadap perkembangan akuntansi.
Beberapa masalah yang menimbulkan diperlukannya akuntansi adalah perkembangan ilmu yang berjalan sedemikian cepat dan menimbulkan berbagai tekhnik dan penerapan sistem akuntansi di antara perusahaan-perusahaan sehingga masalah perbandingan dan kebenaran (kewajaran) laporan keuangan menjadi permasalahan. Keadaan ini menimbulkan prasangka negatif bahwa manajemen dapat menyusun laporan keuangan sesuai dengan kehendak dan kepentingannya sehingga ia dapat memanipulasi laporan keuangan dan akibatnya laporan keuangan dianggap kurang bernilai dan sampai pada puncaknya tahun 1930 pada masa depresi berat di USA.
Akhirnya USA membentuk SEC (Security Exhange Commission) sebagai salah satu lembaga yang banyak mendorong terciptanya suatu prinsip akuntansi yang baku. Dari lembaga ini dan lembaga lainnya muncullah konsep, teori dan perumusan-perumusan yang sistematis tentang teori akuntansi.

2. Perkembangan Akuntansi
Keadaan yang terpenting yang mendorong perkembangan akuntansi adalah tumbuhnya pusat-pusat perdagangan dibeberapa kota di Italia. Suatu hal yang lain yang penting bagi perkembangan akuntansi adalah kemampuan untuk berekspresi meliputi : seni menulis, perkembangan ilmu berhitung dan dipergunakan uang secara luas sebagai alat pertukaran.\
Perkembangan didalam bidang kelembagaan juga penting dalam manajemen akuntansi yakni konsep mengenai hak milik pribadi, perkembangan dibidang perkreditan dan akumulasi modal.
Seorang penulis Leo Herbert dalam artikelnya di “ The Gao Review “ (Fall 1972, p 31) dengan judul Growth Of Acountability Knowledge 1775 – 1975 menjelaskan perkembangan akuntansi sebagai berikut :
Tahun 1775 : mulai dikenal pembukuan baik yang “single entry” maupun yang “double entry”.
Tahun 1800 : Pada tahun ini dan sampai tahun 1875 masyarakat menjadikan neraca sebagai laporan yang terutama dipergunakan dalam menilai perusahaan.
Tahun 1825 : mulai dikenal pemeriksaan keuangan (Financial Auditing)
Tahun 1850 : Pada tahun ini laporan laba rugi menggantikan posisi neraca sebagai laporan yang dianggap lebih penting. Pada periode ini perkembangan ilmuauditing semakin cepat dan audit dilakukan atas catatan pembukuan dan laporan.
Tahun 1900 : Di USA mulai dikenal sertifikasi profesi yang dilakukan melalui ujian yang dilaksanakan secara nasional, kemudian dalam periode ini juga akuntansi sudah dianggap dapat memberikan laporan tentang pajak. Cost auditing mulai dikenal termasuk laporan dan statistik biaya dan produksi.
Tahun 1925 : akuntansi sudah banyak perkembangannya antara lain :
1. Mulai dikenal akuntansi pemerintah serta pengawasan dana pemerintah.
2. Tekhnik-tekhnik analisis biaya juga mulai diperkenalkan
3. Laporan keuangan mulai diseragamkan
4. Norma pemeriksaan akuntan juga mulai dirumuskan, dan lain-lain.
Tahun 1950 s/d 1975 : banyak yang dapat dicatat dalam perkembangan akuntansi yaitu :
1. Pada periode ini mulai akuntansi menggunakan komputer untuk pengolahan data.
2. Perumusan prinsip akuntansi (G A A P) sudah dilakukan.
3. Analisis cost revenue semakin dikenal
4. Muncul jasa-jasa manajemen seperti sistem pengawasan dan perencanaan.
5. Perencanaan manajemen mulai di kenal demikian juga manajemen auditing.
Tahun 1975 : Mulai periode ini akuntan mulai berkembang dan meliputi bidang-bidang lainnya, perkembangan itu antara lain :
1. Timbulnya manajemen science yang mencakup analisis proses manajemen dan usaha-usaha menemukan dan menyempurnakan kekurangan-kekurangannya.
2. Sistem akuntansi semakin canggih yang mencakup perkembangan :
a) Model-model organisasi
b) Perencanaan organisasi
c) Teori pengambilan keputusan
d) Analisa cost benefit.
3. Total sistem review yang merupakan metode pemeriksaan efektif mulai dikenal.
4. Dalam periode ini muncul :
• Perencanaan sistem menyeluruh
• Penerapan metode inter disipliner
• Nilai-nilai sumber daya manusia menjadi penting
• Hubungan antara lembaga pemerintah semakin penting
5. Social accounting menjadi issu yang membahas pencatatan setiap transaksi perusahaan yang mempengaruhi lingkungan masyarakat.

C. Pemakai Informasi Akuntansi dan Kegunaannya
Pemakai informasi akuntansi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
1. Pihak Intern
Pihak yang menyelenggarakan usaha dan berhubungan langsung dengan perusahaan. Berdasarkan informasi akuntansi, pihak intern dapat membuat berbagai kebijakan dalam pengalokasian biaya yang efisien, penetapan harga pokok produk yang rasional serta penetapan harga jual yang menguntungkan.
Pihak-pihak intern, antara lain:
a) manajemen puncak
b) manajer divisi
c) staf akuntansi
d) karyawan
2. Pihak Ekstern
Pihak yang berkepentingan dengan perusahaan tetapi tidak terlibat secara langsung dalam membuat berbagai keputusan dan kebijakan operasional perusahaan.
Pihak-pihak ekstern antara lain:
a) investor/pemilik
b) kreditor
c) pelanggan
d) pemasok
e) pemerintah
f) masyarakat umum
Contohnya :
1) Investor (pihak yang berkepentingan terhadap maju mundurnya perusahaan karena mereka yang menyetor modal dan menanggung resiko dalam perusahaan)
2) Karyawan (pihak yang berkepentingan dalam menjalankan pengoperasian perusahaan sehari-hari)
3) Kreditor (pihak yang berkepentingan dalam meminjamkan modal kepada perusahaan apabila sedang kekurangan modal. Kreditor dapat melihat terlebih dahulu kondisi keuangan perusahaan dari informasi yang disajikan akuntansi sebelum memutuskan peminjaman modal)
4) Lembaga Pemerintah (pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan dalam hal perpajakan dan ketenagakerjaan)
Sedangkan orang-orang yang dan kelompok yang menggunakan informasi akuntansi adalah sebagai berikut ini :
• Kita sebagai individu dalam kehidupan sehari-hari
• Kalangan bisnis terutama para manajer
• Investor dan Kreditor, dimana mereka mendasarkan penyertaan modal mereka atas informasi akuntansi yang mereka peroleh dari laporan keuangan
• Badan-badan pemerintah seperti Badan Pengawas Pasar Modal(BAPEPAM)
• Instansi perpajakan, dan
• Organisasi-organisasi nir laba

D. Kualitas Informasi Akuntansi
Laporan keuangan yang baik adalah laporan yang memiliki suatu kualitas, adapun kualitas-kualitas yang baik sebagai berikut :
1. Ketelitian (accuracy). Informasi harus bebas dari kesalahan dan bias karena kesalahan dan bias dapat mengurangi nilai informasi.
2. Bentuk (form). Informasi harus disajikan dalam format yang paling sesuai dengan permintaan pemakainya.
3. Tempat (place). Informasi mempunyai nilai yang tinggi kalau informasi tersimpan dalam bentuk yang mudah diperoleh kembali pada saat dibutuhkan.
4. Ketepatwaktuan (timeliness). Informasi akan mempunyai nilai yang tinggi kalau informasi tersebut tidak basi.
5. Relevansi (relevancy). Informasi akan mempunyai nilai yang tinggi kalau informasi tersebut berkaitan dengan tujuan diperolehnya informasi tersebut.
6. Reliabilitas (reliability). Informasi akan berkurang nilainya kalau orang yang menggunakan informasi meragukan keterandalan (reliabilitas) informasi tersebut. (Suwardjono:10:1996)
Akuntansi dalam membuat laporan keuangan harus disesuaikan dengan kebutuhan instansi yang terkait dan kebijakan-kebijakan yang ada, yang tercantum dalam PSAK.

E. Bidang-bidang Akuntansi
Seperti halnya bidang-bidang lainnya, akuntansi juga memiliki bidang khusus sebagai akibat dari perubahan zaman. Kecenderungan ini disebabkan oleh perkembangan perusahaan, timbulnya sistem perpajakan baru dna bertambahnya pengaturan oleh pemerintah terhadap kegiatan perusahaan. Faktor-faktor tersebut bersama-sama dengan kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi yang cepat telah mengharuskan akuntan untuk memperoleh keahlian yang tinggi dalam spesialisasi tertentu.
Adapun bidang-bidang dari akuntansi yaitu:
1) Akuntansi Keuangan merupakan bidang akuntansi terutama yang berkaitan dengan pencatatan dan pelaporan keuangan perusahaan yang ditujukan terutama kepada pihak-pihak eksternal perusahaan seperti investor, kreditor, lembaga pemerintah, pelanggan, pemasok dan masyarakat.
2) Akuntansi Manajemen merupakan bidang akuntansi yang termasuk didalamnya akuntansi keuangan dan data-data keuangan estimasian yang berguna bagi manajer untuk menjalankan operasi perusahaan sehari-hari dan merencanakan masa depan operasi perusahaan.
3) Akuntansi Biaya merupakan bagian dari akuntansi manajemen yang berhubungan dengan pencatatan dan pelaporan biaya biaya perusahaan. Akuntansi biaya ini bermanfaat bagi manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan biaya-biaya perusahaan.
4) Perpajakan merupakan bidang akuntansi yang berhubungan dengan perencanaan penghitungan, pencatatan dan pelaporan pajak-pajak yang menjadi kewajiban perusahaan untuk dibayarkan kepada pemerintah berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku.
5) Pemeriksaan Laporan Keuangan (Auditing) merupakan bidang akuntansi yang berhubungan dengan pemeriksaan kewajaran pencatatan dan pelaporan keuangan yang disusun dan dipublikasikan oleh manajemen perusahaan.
6) Penganggaran merupakan bidang akuntansi yang berhubungan dengan penyusunan rencana secara terinci untuk mencapai sasaran yang ditetapkan perusahaan seperti penjualan, biaya, aset dan laba.
7) Perancangan Sistem Informasi merupakan bidang akuntansi yang meliputi kegiatan identifikasi kebutuhan informasi untuk kepentingan internal maupun eksternal yang akan membantu manajemen untuk mengawasi dan mengendalikan jalannya operasi perusahaan.
8) Pemeriksaan Internal merupakan bidang akuntansi yang berhubungan dengan kegiatan pemeriksaan efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan dan untuk menjamin bahwa para karyawan dan bagian bagian dari perusahaan telah melaksanakan prosedur dan rencana yang ditetapkan manajemen
9) Akuntansi Pemerintahan atau Sektor Publik merupakan bidang akuntansi yang berhubungan dengan pencatatan dan pelaporan keuangan pada organisasai pemerintahan atau organisasi yang memberikan jasa publik
10) Konsultasi Manajemen merupakan jasa yang dapat diberikan oleh akuntan selain yang berhubungan dengan akuntansi seperti studi kelayakan, susunan organisasi, analisis data ekonomi dan lain-lain.

F. Profesi akuntansi
Adalah profesi yang menyediakan jasa audit maupun non audit kepada masyarakat. Terdapat beberapa profesi akuntansi diantaranya :
1. Profesi Akuntan Publik
Adalah akuntan professional yang menjual jasanya kepada masyarakat umum, terutama dalam bidang pemeriksaan dalam laporan keuangan yang dibuat oleh kliennya. Pemeriksaan tersebut terutama ditujukan untuk memenuhi kebutuhan para investor, kreditur, calon investor, calon kreditur dan instansi pemerintah (terutama instansi pajak). Disamping itu akuntan publik juga menjual jasa lain kepada masyarakat, seperti konsultan pajak, konsultasi bidang manajemen, penyusunan sistem akuntansi,dan penyusunan laporan keuangan.(mulyadi, 1992:27)
2. Profesi Akuntan Pemerintah
Adalah akuntan professional yang bekerja pada instansi pemerintah yang tugas utamanya adalah melakukan pemeriksaan terhadap tanggung jawab keuangan yang disajikan oleh unit-unit organisasi dalam pemerintah atau pertanggung jawaban keuangan yang ditujukan kepada pemerintah.
3. Profesi Akuntan Manajemen Keuangan
Disebut juga akuntan intern yang bekerja disebuah perusahaan dan berpartisipasi mengambil keputusan mengenai investasi jangka panjang (capital budgeting),menjalankan tugasnya sebagai akuntan yang mengatur pembukuan dan pembuatan ikhtisar-ikhtisar keuangan, atau membuat sIstem akuntansi perusahaan.(Hari Gursida,1999)
4. Profesi Akuntan Pendidik
Profesi akuntan yang memberikan jasa berupa pelayanan pendidikan akuntansi kepada masyarakat melalui lembaga pendidikan yang ada, guna melahirkan akuntan-akuntan yang terampil dan professional.


G. Etika Profesi Akuntan
Etika profesi merupakan karakteristik suatu profesi yang membedakan suatu profesi dengan profesi lain, yang berfungsi untuk mengatur tingkah laku para anggotanya (Murtanto dan Marini 2003).
Sedangkan menurut (Agoes 2004), Setiap profesi yang memberikan pelayanan jasa pada masyarakat harus memiliki kode etik, yang merupakan seperangkat prinsip–prinsip moral yang mengatur tentang perilaku profesional.
Tanpa etika, profesi akuntan tidak akan ada karena fungsi akuntan adalah sebagai penyedia informasi untuk proses pembuatan keputusan bisnis oleh para pelaku bisnis. Etika profesi yang dimaksud adalah Kode Etik Akuntan Indonesia, yaitu norma perilaku yang mengatur hubungan antara akuntan publik dengan kliennya, antara akuntan publik dengan rekan sejawatnya dan antara profesi dengan masyarakat. Etika profesi terdiri dari lima dimensi yaitu kepribadian, kecakapan profesional, tangung jawab, pelaksanaan kode etik, penafsiran dan penyempurnaan kode etik.
Dalam kongres V Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) di Surabaya 20-30 Agustus 1986, telah berhasil disahkan butir-butir kode etik profesi akuntan. Kode etik yang dibentuk pada tahun tersebut terdiri dari tiga bagian utama, yaitu :
1) Untuk profesi akuntan secara umum
2) Khusus untuk akuntan publik, dan
3) Penutup

Prinsip etika akuntan atau kode etik akuntan itu meliputi delapan butir pernyataan (IAI, 1998, dalam Ludigdo, 2007). Kedelapan butir pernyataan tersebut merupakan hal-hal yang seharusnya dimiliki oleh seorang akuntan, yaitu :
1) Tanggung jawab profesi : bahwa akuntan di dalam melaksanakan tanggungjawabnya sebagai profesional harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.
2) Kepentingan publik : akuntan sebagai anggota IAI berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepentingan publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme.
3) Integritas : akuntan sebagai seorang profesional, dalam memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya tersebut dengan menjaga integritasnya setinggi mungkin.
4) Obyektifitas : dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya, setiap akuntan sebagai anggota IAI harus menjaga obyektifitasnya dan bebas dari benturan kepentingan.
5) Kompetensi : akuntan harus melaksanakan jasa profesionalnya penuh kehati-hatian, kompetensi, dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban mempertahankan pengetahuan dan keterampilan profesionalnya pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa profesional yang kompeten berdasarkan perkembangan praktik, legislasi, dan teknik yang paling mutakhir.
6) Kerahasiaan : akuntan harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.
7) Perilaku profesional : akuntan sebagai seorang profesional dituntut untuk berperilaku konsisten selaras dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesinya.
8) Standar teknis : akuntan dalam menjalankan tugas profesionalnya harus mengacu dan mematuhi standar teknis dan standar profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, akuntan mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektifitas.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari data dan fakta-fakta hasil telaahan literatur yang dilakukan, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan. Akuntansi merupakan suatu seni, berguna untuk memenuhi kebutuhan agar terbentuknya suatu informasi keuangan yaitu berupa laporan keuangan.
Mulanya akuntansi merupakan catatan-catatan yang disimpan sebagai bagian dari sistem feudal abad pertengahan, tidak heran bila seorang pendeta Italia, Luca Paciolo seorang ahli matematika berusaha menganalisis sistem pembukuan yang kini di kenal dengan sistem Double EntryAcounting yang sekarang sudah berkembang di seluruh dunia.
Dalam buku yang terbit tahun 1494 yang berjudul : Summa de Arithmatica Geometri Proportioni et Proportionalita. Akuntansi sejak itu terus berkembang sejalan dengan perkembangan ekonomi dan semakin timbulnya pemisahan antara pemilik perusahaan dengan manajemen.
Pemakai informasi akuntansi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu pihak intern dan pihan ekstern. Sedangkan laporan keuangan yang baik adalah laporan yang memiliki suatu kualitas-kualitas yang baik antara lain : Ketelitian (accuracy), Bentuk (form), Tempat (place), Ketepatwaktuan (timeliness), Relevansi (relevancy), dan Reliabilitas (reliability). Akuntansi dalam membuat laporan keuangan harus disesuaikan dengan kebutuhan instansi yang terkait dan kebijakan-kebijakan yang ada, yang tercantum dalam PSAK.
Seperti halnya bidang-bidang lainnya, akuntansi juga memiliki bidang khusus sebagai akibat dari perubahan zaman, antara lain : Akuntansi Keuangan, Akuntansi Manajemen, Akuntansi Biaya Perpajakan, Pemeriksaan Laporan Keuangan, Penganggaran, Perancangan Sistem Informasi, Pemeriksaan Internal, Akuntansi Pemerintahan atau Sektor Publik, dan Konsultasi Manajemen.
Profesi akuntansi adalah profesi yang menyediakan jasa audit maupun non audit kepada masyarakat. Terdapat beberapa profesi akuntansi diantaranya : Profesi Akuntan Publik, Profesi Akuntan Pemerintah, Profesi Akuntan Manajemen Keuangan, dan Profesi Akuntan Pendidik.
Fungsi akuntan adalah sebagai penyedia informasi untuk proses pembuatan keputusan bisnis oleh para pelaku bisnis, maka tanpa etika, profesi akuntan tidak akan ada. Etika profesi yang dimaksud adalah Kode Etik Akuntan Indonesia, yaitu norma perilaku yang mengatur hubungan antara akuntan publik dengan kliennya, antara akuntan publik dengan rekan sejawatnya dan antara profesi dengan masyarakat.
Etika profesi terdiri dari lima dimensi yaitu kepribadian, kecakapan profesional, tangung jawab, pelaksanaan kode etik, penafsiran dan penyempurnaan kode etik.
Prinsip etika akuntan atau kode etik akuntan itu meliputi delapan butir pernyataan (IAI, 1998, dalam Ludigdo, 2007). Kedelapan butir pernyataan tersebut merupakan hal-hal yang seharusnya dimiliki oleh seorang akuntan, yaitu : Tanggung jawab profesi, Kepentingan publik, Integritas, Obyektifitas, Kompetensi, Kerahasiaan, Perilaku profesional, serta Standar teknis.



DAFTAR PUSTAKA

A. Sungguh. 2004. 25 Etika Profesi. Jakarta : Sinar Grafika
U. Ludigdo. 2007. Paradoks Etika Akuntan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.